Nasihat Indah Habib Umar Saat Tabligh Akbar di Ponpes Al-Fachriyah
A
A
A
Ulama kharismatik asal Tarim Yaman, Habib Umar bin Hafidz menjadi penceramah utama dalam Tabligh Akbar di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fachriyah, Ciledug, Tangerang, Sabtu malam (21/9/2019). Sejumlah ulama populer ikut hadir dalam Tabligh Akbar yang digelar pengurus Yayasan Al-Fachriyah Habib Jindan bin Novel dan Habib Ahmad bin Novel Salim Jindan.
Di antaranya Habib Ali Zaenal Abidin Al-Hamid (Malaysia), Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf (Solo), Bupati Sumenep KH A Busyro Karim dan para ulama dari penjuru Nusantara.
Dalam ceramahnya, Habib Umar menyampaikan, beruntunglah orang yang menjadi bagian dari umat Nabi Muhammad SAW . Berkat kemuliaan Rasulullah, umatnya diberi banyak karunia termasuk kekhususan mendapatkan syafaat (pertolongan) ketika melewati jembatan shirat.
"Jaga pandangan mata kita, disiplinkan pandangan mata kita. Sebab seseorang bisa melintasi shirat dengan mulus karena mereka menjaga pandangan mata. Gunakanlah mata kita memandang kalimat Alqur'an, kalimat-kalimat Nabi dalam haditsnya, kalimat-kalimat kaum shalih dalam kitab-kitabnya," pesan Habib Umar yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Habib Jindan bin Novel Salim Jindan.
Habib Umar menerangkan, apabila engkau melihat orang mulia seperti waliyullah, bukan tak mungkin bagi Allah memasukkan engkau menjadi bagian dari orang-orang mulia tersebut. "Pandanglah para aulia (waliyullah) dengan pandangan mulia dan rasa hormat, niscaya Allah akan memandangmu dengan pandangan kasih sayang. Sebab, seseorang kelak akan dikumpulkan bersama yang ia cintai," ungkap ulama pendiri Ponpes Darul Musthafa Hadhramaut, Yaman itu.
Sungguh karena anugerah yang besar dari Allah diadakan majelis seperti ini. Perkumpulan ini merupakan berkah dari ulama besar Syeikh Abu Bakar bin Salim.
Ketika nafsu telah mengenal Allah, maka ia tidak akan memandang selain Allah. Bacalah firman Allah yang menerangkan tentang hakikat agar Allah mencurahkan keridhaan-Nya.
"Tiada kematian, tiada penyakit, tiada kesusahan apabila seseorang telah mendapat keridhaan Allah. Ketahuilah bahwa tidak ada yang lebih lezat dan lebih indah selain ridha Allah," kata Habib Umar di hadapan jamaah yang lebih dari 10.000 orang itu.
Berapa banyak kaum arifin yang bergantung dan tawakkal kepada Allah, mereka senantiasa mendapatkan pertolongan dari Allah. Mereka yang memuliakan risalah Nabi, akan mendapatkan keberuntungan.
"Barangsiapa yang mengikuti jalannya orang-orang mulia, maka ia pun akan ikut mulia," ucap Habib Umar.
Para penghuni surga itu digiring ke surganya Allah secara berkelompok demi kelompok. Tidak ada kerugian bagi mereka yang mengikuti Rasulullah SAW.
Selain itu, Habib Umar berpesan agar umat Islam menjaga hubungan baik dengan saudara muslim. Jangan sampai di antara sesama muslim ada kebencian meskipun dalam hati. Semoga hati kita semua terikat dengan Nabi Muhammad SAW.
Di penghujung ceramahnya, Habib Umar bin Hafidz tak lupa mendoakan keberkahan dan keselamatan bagi bangsa Indonesia. Beliau juga mendoakan agar Allah memadamkan musibah kebakaran yang terjadi di Kalimantan dan daerah lainnya di Indonesia.
Untuk diketahui, Habib Umar merupakan ulama kelahiran Tarim, Hadramaut, salah satu kota tertua di Yaman yang menjadi pusat peradaban ilmu dan pencetak alim-ulama. Beliau telah menghafal Alqur'an pada usia muda dan juga menghafal kita-kitab fikih, hadits, Bahasa Arab dan berbagai cabang ilmu Islam lainnya.
Sebagai salah satu dzurriyah Nabi, keseharian Habib Umar tidak pernah lepas dari sunnah Nabi. Beliau mendirikan Ponpes bernama Darul Musthafa yang kini menghasilkan banyak ulama dan dai terkenal di seluruh dunia termasuk Indonesia. (Baca Juga: Habib Umar Safari Dakwah di Jakarta dan Tangerang, Ini Jadwalnya)
Di antaranya Habib Ali Zaenal Abidin Al-Hamid (Malaysia), Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf (Solo), Bupati Sumenep KH A Busyro Karim dan para ulama dari penjuru Nusantara.
Dalam ceramahnya, Habib Umar menyampaikan, beruntunglah orang yang menjadi bagian dari umat Nabi Muhammad SAW . Berkat kemuliaan Rasulullah, umatnya diberi banyak karunia termasuk kekhususan mendapatkan syafaat (pertolongan) ketika melewati jembatan shirat.
"Jaga pandangan mata kita, disiplinkan pandangan mata kita. Sebab seseorang bisa melintasi shirat dengan mulus karena mereka menjaga pandangan mata. Gunakanlah mata kita memandang kalimat Alqur'an, kalimat-kalimat Nabi dalam haditsnya, kalimat-kalimat kaum shalih dalam kitab-kitabnya," pesan Habib Umar yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Habib Jindan bin Novel Salim Jindan.
Habib Umar menerangkan, apabila engkau melihat orang mulia seperti waliyullah, bukan tak mungkin bagi Allah memasukkan engkau menjadi bagian dari orang-orang mulia tersebut. "Pandanglah para aulia (waliyullah) dengan pandangan mulia dan rasa hormat, niscaya Allah akan memandangmu dengan pandangan kasih sayang. Sebab, seseorang kelak akan dikumpulkan bersama yang ia cintai," ungkap ulama pendiri Ponpes Darul Musthafa Hadhramaut, Yaman itu.
Sungguh karena anugerah yang besar dari Allah diadakan majelis seperti ini. Perkumpulan ini merupakan berkah dari ulama besar Syeikh Abu Bakar bin Salim.
Ketika nafsu telah mengenal Allah, maka ia tidak akan memandang selain Allah. Bacalah firman Allah yang menerangkan tentang hakikat agar Allah mencurahkan keridhaan-Nya.
"Tiada kematian, tiada penyakit, tiada kesusahan apabila seseorang telah mendapat keridhaan Allah. Ketahuilah bahwa tidak ada yang lebih lezat dan lebih indah selain ridha Allah," kata Habib Umar di hadapan jamaah yang lebih dari 10.000 orang itu.
Berapa banyak kaum arifin yang bergantung dan tawakkal kepada Allah, mereka senantiasa mendapatkan pertolongan dari Allah. Mereka yang memuliakan risalah Nabi, akan mendapatkan keberuntungan.
"Barangsiapa yang mengikuti jalannya orang-orang mulia, maka ia pun akan ikut mulia," ucap Habib Umar.
Para penghuni surga itu digiring ke surganya Allah secara berkelompok demi kelompok. Tidak ada kerugian bagi mereka yang mengikuti Rasulullah SAW.
Selain itu, Habib Umar berpesan agar umat Islam menjaga hubungan baik dengan saudara muslim. Jangan sampai di antara sesama muslim ada kebencian meskipun dalam hati. Semoga hati kita semua terikat dengan Nabi Muhammad SAW.
Di penghujung ceramahnya, Habib Umar bin Hafidz tak lupa mendoakan keberkahan dan keselamatan bagi bangsa Indonesia. Beliau juga mendoakan agar Allah memadamkan musibah kebakaran yang terjadi di Kalimantan dan daerah lainnya di Indonesia.
Untuk diketahui, Habib Umar merupakan ulama kelahiran Tarim, Hadramaut, salah satu kota tertua di Yaman yang menjadi pusat peradaban ilmu dan pencetak alim-ulama. Beliau telah menghafal Alqur'an pada usia muda dan juga menghafal kita-kitab fikih, hadits, Bahasa Arab dan berbagai cabang ilmu Islam lainnya.
Sebagai salah satu dzurriyah Nabi, keseharian Habib Umar tidak pernah lepas dari sunnah Nabi. Beliau mendirikan Ponpes bernama Darul Musthafa yang kini menghasilkan banyak ulama dan dai terkenal di seluruh dunia termasuk Indonesia. (Baca Juga: Habib Umar Safari Dakwah di Jakarta dan Tangerang, Ini Jadwalnya)
(rhs)