Ketika Makin Banyak Warga Amerika Dibunuh Tentara Israel

Senin, 16 September 2024 - 05:15 WIB
loading...
Ketika Makin Banyak...
Ay?enur Ezgi Eygi dibunuh oleh pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki pada 6 September 2024. Foto: Al Jazeera
A A A
Empat hari sebelum invasi AS ke Irak pada Maret 2003, Rachel Corrie yang berusia 23 tahun tewas tertimpa buldoser Israel , saat ia memprotes pembongkaran rumah-rumah Palestina di Gaza . Buldoser tersebut adalah kendaraan Amerika , yang dijual ke Israel melalui program Departemen Pertahanan AS.

Investigasi militer Israel yang palsu memutuskan bahwa kematian Rachel akibat kecelakaan dan menutup kasus tersebut. Lebih dari dua dekade kemudian, orang tuanya terus mencari keadilan.

Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, ayah Rachel, Craig Corrie, tidak berbasa-basi dalam merujuk pada "investigasi mandiri" yang dilakukan tentara Israel. "Israel tidak melakukan investigasi, mereka menutupinya," katanya.

Beberapa hari lalu, dalam sebuah panggilan telepon dengan aktivis Palestina terkemuka, orang tua Rachel berusaha menghibur orang tua dari AyÅŸenur Ezgi Eygi yang berusia 26 tahun, warga negara Amerika lainnya yang terbunuh saat ia memprotes permukiman ilegal Israel di Nablus. Seorang sniper Israel menembak kepalanya.



Kini ada upaya untuk menutupi pembunuhan AyÅŸenur, sama seperti pembunuhan Rachel.

Pada tanggal 9 September, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel, menolak untuk mengakui bahwa aktivis muda Amerika itu dibunuh oleh seorang penembak jitu Israel, melanjutkan tradisi panjang "berjuang" untuk membela pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang Israel, bahkan dengan mengorbankan nyawa warga negara AS.

Sehari kemudian, pernyataan militer Israel berupaya membebaskan pendudukan dari segala kesalahan yang disengaja, meskipun mereka mengakui lebih dari yang diinginkan Patel.

"Sangat mungkin bahwa dia terkena tembakan [tentara Israel] secara tidak langsung dan tidak sengaja yang tidak ditujukan kepadanya, tetapi ditujukan kepada provokator utama kerusuhan," kata militer.

Baik keluarga Corrie maupun Eygi menuntut penyelidikan independen dari Departemen Luar Negeri AS setelah pembunuhan putri mereka. Seruan tersebut tidak digubris, karena pejabat AS bersikeras Israel entah bagaimana mampu bertanggung jawab sendiri.

"Itu tidak dapat diterima. Itu harus diubah. Dan kami akan menjelaskannya dengan jelas kepada anggota paling senior pemerintah Israel," kata Blinken terkait pembunuhan AyÅŸenur, menepis pertanyaan tentang penyelidikan independen.



"Pembunuhan Rachel dan AyÅŸenur bukanlah kecelakaan, sama seperti pembunuhan lebih dari 41.000 pria, wanita, dan anak-anak Palestina selama setahun terakhir bukanlah kecelakaan," tulis Prof Omar Suleiman dalam artikelnya berjudul "Israel continues to kill Americans with impunity".

Omar adalah cedekiawan Muslim Amerika dan aktivis hak asasi manusia yang berlandaskan teologi. Lebih jauh lagi ia adalah Pendiri dan Presiden Institut Penelitian Islam Yaqeen, dan seorang Profesor Studi Islam di Universitas Southern Methodist.

Menurutnya, itu adalah pembunuhan yang direncanakan dan diperhitungkan, yang dipicu oleh dehumanisasi, impunitas, dan keinginan untuk memanfaatkan kekacauan demi penyelesaian ilegal yang cepat.

"Dan Rachel dan AyÅŸenur bukanlah satu-satunya korban Amerika dari teror Israel," lanjutnya sebagaimana dilansir Al Jazeera 11 September lalu.

Pada tahun 2022, Shireen Abu Akleh, seorang jurnalis Palestina-Amerika, dibunuh oleh penembak jitu Israel di Tepi Barat.

Pada bulan Januari tahun ini, Omar Assad, seorang Palestina-Amerika berusia 80 tahun, meninggal setelah ditahan selama berjam-jam oleh tentara Israel di dekat Ramallah.



Pada bulan April, tentara Israel membunuh pekerja bantuan Amerika Jacob Flickinger bersama enam orang lainnya, yang merupakan bagian dari konvoi World Central Kitchen.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4328 seconds (0.1#10.140)