Zikir Ya Hayyu Ya Qayyum: Bacaan Zikir dan Cara Mengamalkannya
loading...
A
A
A
BERIKUT ini zikir ya hayyu ya qayyum: bacaan zikir dan cara mengamalkannya. Rasulullah SAW bersabda: "Ismullah al-A'dzham yang jika digunakan untuk berdoa, maka Allah SWT akan mengabulkan doanya, (yakni) yang terdapat dalam tiga surat Al-Qur'an, yaitu Surat al-Baqarah , Ali Imran , dan Thaahaa ." (HR. Ibnu Majah, Hakim dan Thabrani).
Ibnul Qayyim al-Jauziyah menyebutkan, bahwa yang dimaksud oleh Rasulullah SAW dalam hadis tersebut adalah ya Hayyu ya Qayyum, yang terdapat dalam surat al-Baqarah ayat 255, Ali Imran ayat 2, dan Thaahaa ayat 111.
Dalam hadis lain juga dikisahkan bahwa Rasulullah SAW bertanya kepada Abu Mundzir. Beliau bertanya, "Hai Abu Mundzir, tahukah kamu ayat Al-Qur'an yang menurutmu paling agung?"
"Allah dan rasul-Nya lebih tahu,” jawab Abu Mundzir.
Kemudian, Rasulullah SAW kembali bertanya, "Hai Abu Mundzir, tahukah kamu ayat Al-Qur'an yang menurutmu paling agung?”
Abu Mundzir menjawab, "Yaitu ayat, 'Dia-lah Allah, Tiada Tuhan selain Dia, Yang Hidup, Yang Berdiri Sendiri (al-Hayyu, al-Qayyum)."
Mendengar jawaban itu, Rasulullah SAW menepuk dada Abu Mundzir seraya bersabda, "Demi Allah, sungguh dalam ilmumu, wahai Abu Mundzir!"
Dalam riwayat lain, dikisahkan bahwa Nabi Isa As membaca al-Hayyu, al-Qayyum ketika menghidupkan orang yang telah mati. Dalam riwayat lain juga disebutkan bahwa ketika Nabi Musa As . membelah Laut Merah saat dikejar oleh Fir'aun dan pasukannya, ia membaca Ahiyyan ya Hayy, Syarahiyyan ya Qayyum.
Sementara itu, Sayyidina Ali ra meriwayatkan ketika terjadi Perang Badar, Rasulullah SAW bersujud memohon kepada Allah SWT agar memperoleh kemenangan sambil membaca ya Hayyu ya Qayyum.
Keutamaan ya Hayyu ya Qayyum juga dinyatakan oleh Imam Ghazali . Menurutnya, orang yang senantiasa membaca dan mengamalkan Asmaul Husna ini, kata-kata dan perilakunya akan dipatuhi, mendapatkan rezeki dan kebijaksanaan, dijauhkan dari kesedihan, serta dilindungi dari berbagai bencana, seperti gempa bumi, banjir, kemalangan, tenggelam ketika pelayaran di laut, anak-anak tidak menurut nasihat orang tua, masalah bisnis, dan lain sebagainya.
Keutamaan yang luar biasa dari ya Hayyu ya Qayyum juga dinyatakan dalam Tafsir Misbah.
Pernyataan Quraish Shihab dalam tafsirnya ini seperti meneguhkan energi magis dua nama Allah SWT yang agung itu.
Dalam Tafsir Misbah disebutkan bahwa tatkala membaca Ayat Kursi, seseorang akan menyerahkan jiwa dan raganya kepada Allah SWT. Kepada-Nya, ia akan meminta perlindungan.
Dan saat itu, bisa jadi bisikan iblis melintas di dalam benaknya dan berkata, "Yang dimohonkan pertolongan dan perlindungan itu memang dulu pernah ada, tetapi kini telah mati”.
Maka, penggalan ayat berikutnya yang meyakinkan ihwal kekeliruan bisikan makhluk terkutuk itu, yakni ayat yang berbunyi al-Hayyu (Yang Maha Hidup dengan kehidupan yang kekal).
Namun, imbuh Quraish, si iblis belum tentu menyerah begitu saja, ia bisa datang lagi guna menerbitkan waham dan prasangka, seraya berkata, "Memang Dia hidup kekal, tetapi Dia pusing dengan urusan manusia, apalagi si pemohon".
Pada titik krusial itulah, sepenggal ayat yang berbunyi Qayyum (Sang Maha yang senantiasa menjaga makhluk-Nya) menampik bisikan dusta iblis itu.
Sehingga tidak diragukan lagi bahwa pada dua nama asma Allah SWT itu, tersimpan cadangan asa yang menggeliat dahsyat.
Ibnul Qayyim al-Jauziyah menyebutkan, bahwa yang dimaksud oleh Rasulullah SAW dalam hadis tersebut adalah ya Hayyu ya Qayyum, yang terdapat dalam surat al-Baqarah ayat 255, Ali Imran ayat 2, dan Thaahaa ayat 111.
Dalam hadis lain juga dikisahkan bahwa Rasulullah SAW bertanya kepada Abu Mundzir. Beliau bertanya, "Hai Abu Mundzir, tahukah kamu ayat Al-Qur'an yang menurutmu paling agung?"
"Allah dan rasul-Nya lebih tahu,” jawab Abu Mundzir.
Kemudian, Rasulullah SAW kembali bertanya, "Hai Abu Mundzir, tahukah kamu ayat Al-Qur'an yang menurutmu paling agung?”
Abu Mundzir menjawab, "Yaitu ayat, 'Dia-lah Allah, Tiada Tuhan selain Dia, Yang Hidup, Yang Berdiri Sendiri (al-Hayyu, al-Qayyum)."
Mendengar jawaban itu, Rasulullah SAW menepuk dada Abu Mundzir seraya bersabda, "Demi Allah, sungguh dalam ilmumu, wahai Abu Mundzir!"
Dalam riwayat lain, dikisahkan bahwa Nabi Isa As membaca al-Hayyu, al-Qayyum ketika menghidupkan orang yang telah mati. Dalam riwayat lain juga disebutkan bahwa ketika Nabi Musa As . membelah Laut Merah saat dikejar oleh Fir'aun dan pasukannya, ia membaca Ahiyyan ya Hayy, Syarahiyyan ya Qayyum.
Sementara itu, Sayyidina Ali ra meriwayatkan ketika terjadi Perang Badar, Rasulullah SAW bersujud memohon kepada Allah SWT agar memperoleh kemenangan sambil membaca ya Hayyu ya Qayyum.
Keutamaan ya Hayyu ya Qayyum juga dinyatakan oleh Imam Ghazali . Menurutnya, orang yang senantiasa membaca dan mengamalkan Asmaul Husna ini, kata-kata dan perilakunya akan dipatuhi, mendapatkan rezeki dan kebijaksanaan, dijauhkan dari kesedihan, serta dilindungi dari berbagai bencana, seperti gempa bumi, banjir, kemalangan, tenggelam ketika pelayaran di laut, anak-anak tidak menurut nasihat orang tua, masalah bisnis, dan lain sebagainya.
Keutamaan yang luar biasa dari ya Hayyu ya Qayyum juga dinyatakan dalam Tafsir Misbah.
Baca Juga
Pernyataan Quraish Shihab dalam tafsirnya ini seperti meneguhkan energi magis dua nama Allah SWT yang agung itu.
Dalam Tafsir Misbah disebutkan bahwa tatkala membaca Ayat Kursi, seseorang akan menyerahkan jiwa dan raganya kepada Allah SWT. Kepada-Nya, ia akan meminta perlindungan.
Dan saat itu, bisa jadi bisikan iblis melintas di dalam benaknya dan berkata, "Yang dimohonkan pertolongan dan perlindungan itu memang dulu pernah ada, tetapi kini telah mati”.
Maka, penggalan ayat berikutnya yang meyakinkan ihwal kekeliruan bisikan makhluk terkutuk itu, yakni ayat yang berbunyi al-Hayyu (Yang Maha Hidup dengan kehidupan yang kekal).
Namun, imbuh Quraish, si iblis belum tentu menyerah begitu saja, ia bisa datang lagi guna menerbitkan waham dan prasangka, seraya berkata, "Memang Dia hidup kekal, tetapi Dia pusing dengan urusan manusia, apalagi si pemohon".
Pada titik krusial itulah, sepenggal ayat yang berbunyi Qayyum (Sang Maha yang senantiasa menjaga makhluk-Nya) menampik bisikan dusta iblis itu.
Sehingga tidak diragukan lagi bahwa pada dua nama asma Allah SWT itu, tersimpan cadangan asa yang menggeliat dahsyat.