7 Isi Kandungan Ayat 1-15 Surat Al-Mulk, Ada Bagian yang Menjelaskan Kehidupan dan Kematian

Rabu, 20 November 2024 - 16:45 WIB
loading...
7 Isi Kandungan Ayat...
Kandungan ayat 1-15 dari surat ini menyajikan berbagai pelajaran yang tidak hanya memperkuat iman, tetapi juga memberikan pemahaman mendalam tentang kehidupan dan kematian. Foto ilustrasi/ist
A A A
Surat Al-Mulk , yang terdiri dari 30 ayat, memberikan banyak pelajaran berharga bagi umat Islam. Surat Al-Mulk, yang terdiri dari 30 ayat, memberikan banyak pelajaran berharga bagi umat Islam salah satunya kandungan ayat 1-15.

Kandungan ayat 1-15 dari surat ini menyajikan berbagai pelajaran yang tidak hanya memperkuat iman, tetapi juga memberikan pemahaman mendalam tentang kehidupan dan kematian.

Dari pentingnya mempertimbangkan ciptaan Allah hingga pemahaman tentang kehidupan setelah mati, setiap ayat menyentuh aspek-aspek esensial yang membimbing umat manusia dalam menjalani hidup sesuai dengan tuntunan-Nya.

Dalam artikel ini, kita akan mengulas tujuh kandungan utama yang terkandung dalam ayat 1-15 Surat Al-Mulk, yang tak hanya memperkaya spiritualitas, tetapi juga memberi perspektif baru tentang kehidupan di dunia dan kehidupan setelahnya.

7 Kandungan Ayat 1-15 Surat Al-Mulk

1. Penciptaan Hidup dan Mati Serta Makna dan Tujuan

Ayat 1-15 surat al-Mulk menjelaskan tentang penciptaan kehidupan dan kematian oleh Allah SWT. Bukan hanya itu, ayat tersebut juga menjelaskan tentang tujuan dan makna dari hal tersebut.

Al-Mulk (67:2)

ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْمَوْتَ وَٱلْحَيَوٰةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًۭا ۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْغَفُورُ


Artinya :
“Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun.”

Diperjelas dalam tafsiran Jalalain pada ayat ke-2 Al-Mulk, Allah SWT menjadi pencipta dari kehidupan dan kematian. Di dunia, Allah menciptakan mati dan hidup dalam kehidupan dunia. Contohnya, nuthfah (air mani) pada asalnya adalah benda mati, lalu Allah menghidupkannya dengan memberikan perasaan atau kemampuan untuk hidup.

Melainkan di akhirat, Mati dan hidup juga dapat dimaknai sebagai proses kematian di dunia dan kebangkitan di akhirat, sebagai bagian dari ketetapan Allah.

Pada makna kehidupan dan kematian, Hidup didefinisikan sebagai adanya perasaan dan kemampuan untuk merespons lingkungan. Sebaliknya, mati berarti ketiadaan kemampuan tersebut. Dalam konteks tersebut Allah SWT menegaskan bahwa menciptakan mati dan hidup adalah bagian dari kehendak-Nya yang sempurna.

Terakhir adalah tujuan dari penciptaan kehidupan dan kematian bagi manusia. Allah menciptakan mati dan hidup untuk menguji manusia, yaitu melihat siapa di antara mereka yang memiliki amal terbaik.

Amal terbaik dalam konteks tersebut didefinisikan sebagai ketaatan kepada Allah dan pelaksanaan perintah-Nya dengan ikhlas dan sesuai dengan tuntunan syariat.

Ayat ini mengingatkan manusia bahwa kehidupan dunia adalah ujian untuk beramal baik, sementara Allah adalah Pencipta yang adil, perkasa dalam membalas kejahatan, tetapi juga pengampun bagi orang-orang yang bertobat.

2. Kekuasaan Allah SWT

Ayat 1-15 surah Al-Mulk juga menjelaskan betapa kuasanya kekuatan Allah SWT. hal ini ditunjukan dengan bagaimana Allah SWT menjadi pencipta dari kehidupan dan kematian serta 7 Lapisan Langit.

Al-Mulk (67:3)

ٱلَّذِى خَلَقَ سَبْعَ سَمَـٰوَٰتٍۢ طِبَاقًۭا ۖ مَّا تَرَىٰ فِى خَلْقِ ٱلرَّحْمَـٰنِ مِن تَفَـٰوُتٍۢ ۖ فَٱرْجِعِ ٱلْبَصَرَ هَلْ تَرَىٰ مِن فُطُورٍۢ


Artinya :
“Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat?”

Tafsiran Jalalain memperjelas kandungan dari ayat tersebut. Untuk 7 langit berlapis, Allah menciptakan tujuh langit yang artinya langit itu saling tumpang tindih tetapi tidak saling bersentuhan. Ini menggambarkan keteraturan dan kesempurnaan ciptaan-Nya.

Pada tafsiran Ibnu Katsir menjelaskan lebih lanjut terhadap kedua ayat tersebut. Dalam bacaan “Dan orang-orang yang ingkar kepada Tuhannya, akan mendapat azab Jahanam.” mengingatkan bahwa bagi orang-orang yang tidak beriman dan mengingkari Allah, mereka akan mendapatkan balasan yang sangat buruk, yaitu azab yang pedih di neraka Jahanam.

Neraka Jahanam adalah tempat yang paling buruk karena bukan hanya disiksa secara fisik, tetapi juga secara mental dan emosional oleh siksaan yang tiada henti, dimana telah dijelaskan dalam bagian bacaan “...Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.”

Selain itu dijelaskan bagaimana beratnya siksaan mereka dengan suara jeritan yang keras di dalam Jahanam tersebut.

5. Penyesalan Orang Kafir di Neraka

Pada ayat ke 8–9 dari surah Al-Mulk menjelaskan betapa menyesalnya orang kafir yang pada akhirnya masuk neraka di akhirat.

Al-Mulk (67:8)

تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ ٱلْغَيْظِ ۖ كُلَّمَآ أُلْقِىَ فِيهَا فَوْجٌۭ سَأَلَهُمْ خَزَنَتُهَآ أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيرٌۭ


Artinya :
“hampir meledak karena marah. Setiap kali ada sekumpulan (orang-orang kafir) dilemparkan ke dalamnya, penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka, "Apakah belum pernah ada orang yang datang memberi peringatan kepadamu (di dunia)?"

Al-Mulk (67:9)

قَالُوا۟ بَلَىٰ قَدْ جَآءَنَا نَذِيرٌۭ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ ٱللَّهُ مِن شَىْءٍ إِنْ أَنتُمْ إِلَّا فِى ضَلَـٰلٍۢ كَبِيرٍۢ


Artinya :
“Mereka menjawab, "Benar, sungguh, seorang pemberi peringatan telah datang kepada kami, tetapi kami mendustakan(nya) dan kami katakan, "Allah tidak menurunkan sesuatu apa pun, kamu sebenarnya di dalam kesesatan yang besar."

Dalam tafsiran Jalalain menurut suatu qiraat lafal tamayyazu dibaca tatamayyazu sesuai dengan asalnya, artinya terbelah-belah (lantaran marah) karena murka kepada orang kafir.

Penjaga neraka pun bertanya kepada mereka dengan pertanyaan yang mengandung nada celaan, "Apakah belum pernah datang kepada kalian seorang pemberi peringatan?" maksudnya seorang rasul yang memberikan peringatan kepada kalian akan azab Allah.

Dimana mereka menjawab “Benar ada, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakannya dan kami katakan, Allah tidak menurunkan sesuatu pun” Mendengar Allah SWT tidak menurunkan sesuatu penjaga tersebut membalas, “ kamu hanyalah di dalam kesesatan yang besar."

6. Balasan bagi Orang yang Bertakwa

Selain dari azab orang yang kafir, ayat 1-15 surah Al–Mulk menjelaskan juga bagaimana Allah SWT memberikan balasan yang baik bagi orang orang yang bertakwa kepadanya. Balasan tersebut dijelaskan pada ayat ke 12.

Al Mulk (67:12)

إِنَّ ٱلَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُم بِٱلْغَيْبِ لَهُم مَّغْفِرَةٌۭ وَأَجْرٌۭ كَبِيرٌ


Artinya :
“Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya yang tidak terlihat oleh mereka, mereka memperoleh ampunan dan pahala yang besar.”

Pada tafsiran tersebut menjelaskan bahwa bagian “Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya” menjelaskan mereka yang beriman takut kepada Allah SWT akan karena konsekuensi dosa mereka.

Mereka pun takut kepada tuhan walaupun dalam keadaan sendirian yaitu pada saat tidak ada orang yang melihat, dimana dijelaskan pada bacaan “...yang tidak terlihat oleh mereka, mereka..”.

Dalam tafsiran tersebut menjelaskan juga mereka yang takut juga tetap taat kepada Allah SWT dimana selain takut akan siksa, mereka juga taat dimana dan kapan pun. hal ini menunjukan ketaatan ibadah menjadi penting bagi seseorang yang bertakwa.

Terakhir dalam tafsiran tersebut bagian “...memperoleh ampunan dan pahala yang besar.” menjelaskan bahwa orang bertakwa tersebut akan diberikan pahala dan ampunan yang besar. Adapun tambahan “Yang dimaksud adalah surga” dalam tafsiran tersebut dimana pahala yang diberikan dapat mengangkat mereka kedalam surga.

7. Allah SWT sebagai Pemberi Sumber Rezeki dan Pencipta Bumi

Terahkir ayat dari 1-15 ini menjelaskan bagaimana Allah SWT menjadi pemberi sumber rezeki dan pencipta bumi ini. Hal tersebut berada pada ayat 15 dari surah Al-Mulk.

Al-Mulk (67:15)

هُوَ ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلْأَرْضَ ذَلُولًۭا فَٱمْشُوا۟ فِى مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا۟ مِن رِّزْقِهِۦ ۖ وَإِلَيْهِ ٱلنُّشُورُ


Artinya :
“Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.”

Dalam Tafsiran Jalalain, Allah SWT menjadikan bumi itu mudah bagi kalian) mudah untuk dipakai berjalan di atas permukaannya. dalam bagian "Maka berjalanlah di segala penjurunya" memiliki arti bahwa Allah SWT mengizinkan manusia untuk menjelajahi dan memanfaatkan seluruh aspek bumi, baik di daratan maupun di lautan.

“Dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya” memiliki makna bahwa mengajarkan agar manusia mengambil dan mengkonsumsi manfaat dari apa yang telah Allah sediakan, namun tetap berterima kasih atas karunia-Nya dan tidak menyalahgunakannya.

Dan pada bagian “Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” Setelah kehidupan di dunia, manusia akan dibangkitkan kembali oleh Allah pada Hari Kiamat dari kubur mereka untuk menerima pembalasan atas amal perbuatan mereka di dunia.

Surah Al-Mulk ayat 1-15 memberikan banyak pelajaran penting yang mengajarkan kita tentang keesaan dan kekuasaan Allah SWT.

Dari penciptaan hidup dan mati, kesempurnaan ciptaan-Nya, hingga balasan yang menanti bagi orang yang bertakwa dan yang kafir, surah ini menuntun umat Islam untuk merenungi kehidupan dengan lebih dalam.

Setiap ayat mengingatkan kita akan tujuan hidup di dunia ini sebagai ujian amal perbuatan, serta pentingnya selalu bertakwa dan bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah.

Semoga pemahaman yang kita peroleh dari Surah Al-Mulk ini semakin memperkuat iman dan amal kita dalam menjalani kehidupan yang penuh berkah.MG/ Raffirabbani Panatamahdi Adizaputra

Baca juga: 5 Khasiat Surat Al Mulk, Nomor 3 Bisa Meluaskan Rezeki dan Menjauhkan Diri dari Kefakiran
(wid)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1227 seconds (0.1#10.140)