Jadilah Calon Istri yang Sesuai Panduan Rasulullah

Senin, 31 Agustus 2020 - 16:41 WIB
loading...
Jadilah Calon Istri yang Sesuai Panduan Rasulullah
Untuk bisa menjadi istri yang salehah selalu bersyukur dan berterimakasih akan apa yang diberikan oleh suami. Meskipun yang diberikan terkadang tidak sesuai dengan yang kita harapkan, sebagai istri harus pandai-pandai untuk bersyukur. Foto ilustrasi/ist
A A A
Pernikahan adalah separuh agama. Akan lebih istimewa di hadapan Allah Ta'ala jika kita mendapatkan pasangan yang saleh dan saleha . Bagi seorang calon suami, dia harus membaguskan dan memantaskan diri di hadapan Allah menjadi calon imam yang taat bagi keluarga.

Calon suami harus memperteguh ketakwaan dan memperbagus ibadahnya. Jika dirinya sudah menundukkan dirinya di hadapan Allah Ta'ala, maka barulah dia berdoa kepada Allah memohon agar dijodohkan dengan seorang muslimah saleha.

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

“Wanita dinikahi karena empat hal, (pertama) karena hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan agamanya. Carilah yang agamanya baik, jika tidak maka kamu akan tersungkur fakir.” (HR. Bukhari dan Muslim).

(Baca juga : Ketika Suami Tidak Saleh, Bagaimana Sebaiknya Sikap Istri? )

Hadis tersebut mengisyaratkan bahwa sebuah pernikahan hendaknya mengikuti panduan Allah dan rasul-Nya. Seseorang harus lebih mementingkan ilmu dan akhlak , bukan kecantikan. Beramal, bukan hanya berceramah atau membaca. Mudah memaafkan dan tidak gampang marah. Keshalihan dan ketaatan kepada Allah, bukan hanya nafsu.

Sedangkan memilih pasangan hendaknya adalah orang yang mencintai Allah Ta'ala di atas segalanya yang ada di dunia ini. Pasangan juga harus mencintai Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam di atas manusia yang lain. Pasangan hendaknya juga memiliki ilmu islam dan mau beramal dengan ilmu tersebut, dapat mengontrol kemarahan, dan mudah diajak musyawarah atau berkomunikasi.

(Baca juga : Inilah Tanda-tanda Hati yang Sehat dan Menetramkan )

Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda :

تَزَوَّجُوا الْوَدُودَ الْوَلُودَ فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمُ الْأُمَمَ

"Nikahilah wanita yang penyayang lagi peranak, karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan jumlah kalian di hadapan umat-umat yang lain (pada hari kiamat).” (HR. Abu Daud dan An-Nasaai dari Ma’qil bin Yasar radhiyallahu’anhu, dan Ahmad dan Ibnu Hibban dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, Shahih Abi Daud).

Dalam hadis yang mulia tersebut terdapat perintah menikah dan larangan hidup membujang. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa sallam juga bersabda :

تَزَوَّجُوا فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمُ الْأُمَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَلَا تَكُونُوا كَرَهْبَانِيَّةِ النَّصَارَى

“Menikahlah, karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan jumlah kalian terhadap umat-umat yang lain pada hari kiamat, dan janganlah hidup membujang seperti kependetaan.” (HR. Al-Baihaqi).

(Baca juga : Belajar Silaturahmi Tanpa Batas dari Asma binti Abu Bakar )

Bahkan para pemuda diperintahkan segera menikah apabila telah mampu. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam :

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ البَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ

“Wahai para pemuda, siapa di antara kalian telah memiliki kemampuan hendaklah segera menikah, karena itu lebih menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan, barangsiapa tidak mampu maka hendaklah ia berpuasa, karena itu akan menjadi perisai baginya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Apa yang disabdakan Nabi SAW itu terkandung anjuran dalam pernikahan. Yakni memilih perempuan yang memiliki sifat yang diinginkan Allah dan rasul-Nya. Pertama: penyayang, yaitu menyayangi suami. Kedua: Peranak, subur kandungannya dan mau punya banyak anak. Mempertahankan pernikahan dengan perempuan yang memiliki dua sifat tersebut sangat baik.

(Baca juga : Kapolri Jenderal Idham Azis Resmi Angkat Delapan Kapolda Baru )

Keutamaan perempuan yang penyayang melebihi kecantikan, kekayaan dan keturunan , bahwa sifat istri yang penyayang termasuk sebab terbesar kelanggengan rumah tangga. Ini karena seorang wanita yang memiliki sifat tersebut akan nampak dalam sikap dan prilakunya terhadap suami, dan inilah wanita penghuni surga.

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

أَلا أُخْبِرُكُمْ بِنِسَائِكُمْ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ؟ قَالُوا : بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ ، قَالَ : كُلُّ وَدُود وَلُود ، إِذَا غَضِبَتْ أَوْ أُسِيءَ إِلَيْهَا أَوْ غَضِبَ زَوْجُهَا ، قَالَتْ: هَذِهِ يَدِي فِي يَدِكَ لا أَكْتَحِلُ بِغُمْضٍ حَتَّى تَرْضَى

“Maukah kalian aku kabarkan tentang istri-istri kalian di surga? Para sahabat berkata: Tentu wahai Rasulullah. Beliau bersabda: Setiap istri yang penyayang lagi peranak, apabila ia marah atau diperlakukan buruk atau suaminya marah kepadanya, ia berkata: Ini tanganku di tanganmu, aku tidak akan bisa terpejam sampai engkau ridha.” (HR. Ath-Thabrani).

(Baca juga : Langkah Pemerintah Jaga Pangan Didukung oleh Ketersediaan Pupuk )

Al-Hafizh Al-Munawi rahimahullah berkata :

المتحببة لزوجها بنحو تلطف في الخطاب وكثرة خدمة وأدب وبشاشة

“Wanita yang penyayang adalah yang menampakkan cinta kepada suaminya; seperti dengan kelembutan dalam berbicara, banyak membantu, beradab dan selalu ceria serta ramah (kepada suaminya).” (Kitab Faidhul Qodir)

Begitulah Islam mengatur bagaimana cara agar calon suami memilih perempuan yang saleha. Untuk bisa mewujudkan pernikahan yang sakinah mawadah warahmah baik istri maupun suami memiliki kewajibannya masing-masing.

(Baca juga : Kemendikbud Tekankan Pentingnya Penguatan Karakter Pancasila pada Pelajar )

slam memiliki pandangan tersendiri tentang bagaimana sebenarnya keluarga sakinah dalam Islam itu. Salah satu kuncinya adalah seorang istri yang saleha. Seorang istri menjadi istri yang saleha menjadi impian dan juga kewajiban yang harus dilakukan.

Dan, untuk bisa menjadi istri yang salehah selalu bersyukur dan berterimakasih akan apa yang diberikan oleh suami. Meskipun yang diberikan terkadang tidak sesuai dengan yang kita harapkan, sebagai istri harus pandai-pandai untuk bersyukur. Hal ini juga akan membawa keluarga dalam sebuah keluarga harmonis menurut Islam.

Wallahu A'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1794 seconds (0.1#10.140)