Hukum Tajwid Surat Al-Anbiya Ayat 1-3 Beserta Penjelasannya, Yuk Simak!
loading...
A
A
A
Hukum tajwid pertama idgham bighunnah. Alasannya ada kasrah tanwin bertemu huruf mim. Dibacanya sambil dengung.
Kemudian, ada juga mad ‘aridl lissukun. Sebab, mad thabi’i (wawu mati setelah harakat dhommah) bertemu huruf hidup, lalu bacaannya diwaqaf. Panjangnya antara 2-6 harakat.
Pertama, ada mad thobi’i. Alasannya terdapat alif setelah fathah dan ya sukun sesudah harakat kasrah. Masing-masing dibaca panjang 2 harakat.
Kemudian, ada idgham mimi, sebab terdapat mim sukun bertemu huruf mim. Dibacanya dengung.
Lalu, ada juga ikhfa haqiqi. Alasannya karena nun sukun bertemu dzal.
Hukum tajwid pertama idgham bighunnah, sebab ada kasrah tanwin bertemu huruf mim. Dibacanya dengung.
Lanjut, ada idgham bilaghunnah. Alasannya nun sukun bertemu huruf ra. Dibaca tanpa dengung.
Kemudian, terdapat juga idgham mimi karena mim sukun bertemu mim. Dibacanya dengung lagi.
Lalu, ada izhar halqi, sebab kasrah tanwin bertemu huruf alif. Dibacanya jelas.
Hukum tajwidnya mad thobi’i. Alasannya ada huruf wawu mati sesudah dhommah. Dibaca panjang 2 harakat.
Hukum tajwid pertama izhar syafawi, sebab ada mim sukun bertemu huruf ya. Mim sukun dibaca jelas.
Lalu, ada mad ‘aridl lissukun. Sebab, ada mad thobi’i (wawu mati sesudah dhommah) bertemu huruf hidup, lalu bacaannya diwaqaf. Panjangnya antara 2-6 harakat.
Pertama, ada mad thobi’i. Alasannya teradpat huruf alif sesudah fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
Lalu, ikhfa haqiqi karena fathah tanwin bertemu huruf Qof. Dibacanya samar-samar dan dipanjangkan sampai 2 harakat.
Kemudian, ada lagi mad thobi’i, sebab terdapat wawu mati setelah dhommah. Dibaca panjang 2 harakat.
Pertama, alif lam syamsiyah karena alif lam bertemu huruf syamsiyah nun. Alif lam dibaca tidak jelas dan dimasukkan ke huruf selanjutnya.
Kemudian, ada juga mad ‘aridl lissukun. Sebab, mad thabi’i (wawu mati setelah harakat dhommah) bertemu huruf hidup, lalu bacaannya diwaqaf. Panjangnya antara 2-6 harakat.
Hukum Tajwid Surat Al-Anbiya Ayat 2
مَا يَاۡتِيۡهِمۡ مِّنۡ ذِ
(Maa yaatiihim min zi)Pertama, ada mad thobi’i. Alasannya terdapat alif setelah fathah dan ya sukun sesudah harakat kasrah. Masing-masing dibaca panjang 2 harakat.
Kemudian, ada idgham mimi, sebab terdapat mim sukun bertemu huruf mim. Dibacanya dengung.
Lalu, ada juga ikhfa haqiqi. Alasannya karena nun sukun bertemu dzal.
ذِكۡرٍ مِّنۡ رَّبِّہِمۡ مُّحۡدَثٍ اِ
(zikrim mir Rabbihim muhdasin i)Hukum tajwid pertama idgham bighunnah, sebab ada kasrah tanwin bertemu huruf mim. Dibacanya dengung.
Lanjut, ada idgham bilaghunnah. Alasannya nun sukun bertemu huruf ra. Dibaca tanpa dengung.
Kemudian, terdapat juga idgham mimi karena mim sukun bertemu mim. Dibacanya dengung lagi.
Lalu, ada izhar halqi, sebab kasrah tanwin bertemu huruf alif. Dibacanya jelas.
اِلَّا اسْتَمَعُوْهُ
(illas tama'uuhu)Hukum tajwidnya mad thobi’i. Alasannya ada huruf wawu mati sesudah dhommah. Dibaca panjang 2 harakat.
وَهُمۡ يَلۡعَبُوۡنَۙ
(wa hum yal'abuun)Hukum tajwid pertama izhar syafawi, sebab ada mim sukun bertemu huruf ya. Mim sukun dibaca jelas.
Lalu, ada mad ‘aridl lissukun. Sebab, ada mad thobi’i (wawu mati sesudah dhommah) bertemu huruf hidup, lalu bacaannya diwaqaf. Panjangnya antara 2-6 harakat.
Hukum Tajwid Surat Al-Anbiya Ayat 3
لَاهِيَةً قُلُوۡبُهُمۡ
(Laahiyatan quluubuhum)Pertama, ada mad thobi’i. Alasannya teradpat huruf alif sesudah fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
Lalu, ikhfa haqiqi karena fathah tanwin bertemu huruf Qof. Dibacanya samar-samar dan dipanjangkan sampai 2 harakat.
Kemudian, ada lagi mad thobi’i, sebab terdapat wawu mati setelah dhommah. Dibaca panjang 2 harakat.
وَاَ سَرُّوا النَّجْوَى
(wa asarrun Najwa)Pertama, alif lam syamsiyah karena alif lam bertemu huruf syamsiyah nun. Alif lam dibaca tidak jelas dan dimasukkan ke huruf selanjutnya.