Hukum Tajwid dalam Surat Al-Bayyinah yang Memperfasih Bacaan Al-Qur’an
loading...
A
A
A
Lafadz مَا adalah Mad Ashli, karena terdapat huruf Alif dengan fatah. Panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat.
Lafadz جَاۤءَ adalah Mad Wajib Muttashil, karena terdapat Mad Ashli yang diikuti oleh Hamzah dalam satu kata. Panjangnya adalah 5 harakat.
Pada lafadz ءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ, terdapat 1 hukum, yaitu Alif Lam Qomariyah, yang ditandai dengan adanya Alif Lam diikuti oleh sukun.
Selain itu, huruf Ta yang disukun dibaca dengan mengeluarkan udara dari sela-sela lidah dan gigi. Huruf yang bertasydid dibaca dengan cara ditekan (hurufnya dobel). Jika terdapat Ta Marbutoh (Ta bulat) yang di waqof, maka berubah menjadi Ha.
Al-Bayyinah 98:5
Artinya :
Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).
Pada lafadz وَمَاۤ أُمِرُوْا إِلَّا, terdapat 2 hukum:
Mad Jaiz Munfashil, karena ada Mad Ashli yang bertemu dengan huruf Alif pada kata yang berbeda. Panjangnya bisa bervariasi, yaitu 2, 4, atau 5 harakat.
Mad Ashli, karena ada huruf Alif difatah. Panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat.
Pada lafadz يَعْبُدُوا اللّٰهَ, terdapat hukum Tafkhim (tebal), karena kata اللّٰهَ didahului oleh dhammah pada huruf waw dalam kata يَعْبُدُوا. Oleh karena itu, lafadz ini dibaca dengan suara yang tebal.
Pada lafadz مُخْلِصِيْنَ, terdapat hukum Mad Ashli karena ada huruf Ya yang di kasroh. Panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat.
Pada ayat لَهُ الدِّيْنَ terdapat dua hukum tajwid, yaitu Alif Lam Syamsiyah dan Mad Ashli:
Alif Lam Syamsiyah: Terdapat Alif Lam yang diikuti oleh huruf dengan tasydid (huruf Da). Dalam pengucapan, huruf Lam tidak terdengar meskipun ada dalam penulisan, ini merupakan ciri khas dari Alif Lam Syamsiyah.
Mad Ashli: Terdapat huruf Ya yang dikasroh. Panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat.
Pada kata حُنَفَاۤءَ terdapat hukum Mad Wajib Muttashil, karena ada Mad Ashli yang bertemu dengan Hamzah dalam satu kata. Dalam hal ini, panjang madnya adalah 5 harakat.
Pada kata وَيُقِيْمُوا الصَّلَاةَ, terdapat dua hukum tajwid:
Mad Ashli, karena ada huruf Ya di kasroh dan Alif difatah. Panjang madnya adalah 1 alif atau 2 harakat.
Alif Lam Syamsiyah, karena ada Alif Lam yang diikuti dengan huruf syamsiyah (ص), yang ditandai dengan adanya tanda tasydid. Dalam pengucapan, huruf Lam tidak terdengar, meskipun ada dalam penulisan.
Pada kata وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ, terdapat dua hukum tajwid:
Alif Lam Syamsiyah, karena ada Alif Lam yang diikuti dengan huruf syamsiyah (ز), yang ditandai dengan adanya tanda tasydid. Dalam pengucapan, huruf Lam tidak terdengar, meskipun ada dalam penulisan.
Mad Ashli, karena ada huruf Alif difatah. Panjang madnya adalah 1 alif atau 2 harakat.
Pada kata وَذٰلِكَ, terdapat hukum Mad Ashli, karena adanya fatah berdiri pada huruf Alif. Panjang madnya adalah 1 alif atau 2 harakat.
Pada bagian دِيْنُ الْقَيِّمَةِ, terdapat dua hukum tajwid:
Mad Ashli: Terjadi karena adanya huruf Ya yang diikuti dengan kasroh, dengan panjang bacaan 1 alif atau 2 harakat.
Alif Lam Qomariyah: Dikenali dengan adanya Alif Lam yang diikuti dengan Sukun.
Selain itu, huruf Ta Marbutoh (Ta bulat) yang diwaqofkan akan berubah menjadi Ha saat dibaca.
Al-Bayyinah 98:6
Artinya :
Sungguh, orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Mereka itu adalah sejahat-jahat makhluk.
Pada bagian إِنَّ الَّذِينَ, terdapat dua hukum tajwid:
Ghunnah (Dengung): Terjadi karena adanya huruf Nun yang bertasydid. Membacanya harus didengungkan selama 3 harakat dan dengungnya harus konsisten.
Mad Ashli: Terjadi karena adanya huruf Ya yang diikuti dengan kasroh, dengan panjang bacaan 1 alif atau 2 harakat.
Pada kata كَفَرُوْا, terdapat hukum Mad Ashli. Hukum ini terjadi karena ada huruf Wawu yang diikuti dengan dhammah. Panjang bacaan Mad Ashli ini adalah 1 alif atau 2 harakat.
Pada kata مِنْ أَهْلِ, terdapat hukum Izh-har Halqi. Hukum ini berlaku karena ada Nun Mati yang bertemu dengan Alif. Cara membacanya harus jelas tanpa dengung, yaitu dengan mengucapkan Nun secara terang.
Pada kata أَهْلِ الْكِتَابِ, terdapat dua hukum:
Alif Lam Qomariyah, karena ada Alif Lam yang diikuti dengan sukun. Dalam hal ini, huruf Lam tidak terucap secara jelas dalam pengucapan, meskipun terlihat dalam penulisan.
Mad Ashli, karena ada huruf Alif yang difathah. Panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat.
Lafadz جَاۤءَ adalah Mad Wajib Muttashil, karena terdapat Mad Ashli yang diikuti oleh Hamzah dalam satu kata. Panjangnya adalah 5 harakat.
Pada lafadz ءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ, terdapat 1 hukum, yaitu Alif Lam Qomariyah, yang ditandai dengan adanya Alif Lam diikuti oleh sukun.
Selain itu, huruf Ta yang disukun dibaca dengan mengeluarkan udara dari sela-sela lidah dan gigi. Huruf yang bertasydid dibaca dengan cara ditekan (hurufnya dobel). Jika terdapat Ta Marbutoh (Ta bulat) yang di waqof, maka berubah menjadi Ha.
Al-Bayyinah 98:5
وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ
Artinya :
Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).
Pada lafadz وَمَاۤ أُمِرُوْا إِلَّا, terdapat 2 hukum:
Mad Jaiz Munfashil, karena ada Mad Ashli yang bertemu dengan huruf Alif pada kata yang berbeda. Panjangnya bisa bervariasi, yaitu 2, 4, atau 5 harakat.
Mad Ashli, karena ada huruf Alif difatah. Panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat.
Pada lafadz يَعْبُدُوا اللّٰهَ, terdapat hukum Tafkhim (tebal), karena kata اللّٰهَ didahului oleh dhammah pada huruf waw dalam kata يَعْبُدُوا. Oleh karena itu, lafadz ini dibaca dengan suara yang tebal.
Pada lafadz مُخْلِصِيْنَ, terdapat hukum Mad Ashli karena ada huruf Ya yang di kasroh. Panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat.
Pada ayat لَهُ الدِّيْنَ terdapat dua hukum tajwid, yaitu Alif Lam Syamsiyah dan Mad Ashli:
Alif Lam Syamsiyah: Terdapat Alif Lam yang diikuti oleh huruf dengan tasydid (huruf Da). Dalam pengucapan, huruf Lam tidak terdengar meskipun ada dalam penulisan, ini merupakan ciri khas dari Alif Lam Syamsiyah.
Mad Ashli: Terdapat huruf Ya yang dikasroh. Panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat.
Pada kata حُنَفَاۤءَ terdapat hukum Mad Wajib Muttashil, karena ada Mad Ashli yang bertemu dengan Hamzah dalam satu kata. Dalam hal ini, panjang madnya adalah 5 harakat.
Pada kata وَيُقِيْمُوا الصَّلَاةَ, terdapat dua hukum tajwid:
Mad Ashli, karena ada huruf Ya di kasroh dan Alif difatah. Panjang madnya adalah 1 alif atau 2 harakat.
Alif Lam Syamsiyah, karena ada Alif Lam yang diikuti dengan huruf syamsiyah (ص), yang ditandai dengan adanya tanda tasydid. Dalam pengucapan, huruf Lam tidak terdengar, meskipun ada dalam penulisan.
Pada kata وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ, terdapat dua hukum tajwid:
Alif Lam Syamsiyah, karena ada Alif Lam yang diikuti dengan huruf syamsiyah (ز), yang ditandai dengan adanya tanda tasydid. Dalam pengucapan, huruf Lam tidak terdengar, meskipun ada dalam penulisan.
Mad Ashli, karena ada huruf Alif difatah. Panjang madnya adalah 1 alif atau 2 harakat.
Pada kata وَذٰلِكَ, terdapat hukum Mad Ashli, karena adanya fatah berdiri pada huruf Alif. Panjang madnya adalah 1 alif atau 2 harakat.
Pada bagian دِيْنُ الْقَيِّمَةِ, terdapat dua hukum tajwid:
Mad Ashli: Terjadi karena adanya huruf Ya yang diikuti dengan kasroh, dengan panjang bacaan 1 alif atau 2 harakat.
Alif Lam Qomariyah: Dikenali dengan adanya Alif Lam yang diikuti dengan Sukun.
Selain itu, huruf Ta Marbutoh (Ta bulat) yang diwaqofkan akan berubah menjadi Ha saat dibaca.
Al-Bayyinah 98:6
إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْ أَهْلِ ٱلْكِتَـٰبِ وَٱلْمُشْرِكِينَ فِى نَارِ جَهَنَّمَ خَـٰلِدِينَ فِيهَآ ۚ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمْ شَرُّ ٱلْبَرِيَّةِ
Artinya :
Sungguh, orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Mereka itu adalah sejahat-jahat makhluk.
Pada bagian إِنَّ الَّذِينَ, terdapat dua hukum tajwid:
Ghunnah (Dengung): Terjadi karena adanya huruf Nun yang bertasydid. Membacanya harus didengungkan selama 3 harakat dan dengungnya harus konsisten.
Mad Ashli: Terjadi karena adanya huruf Ya yang diikuti dengan kasroh, dengan panjang bacaan 1 alif atau 2 harakat.
Pada kata كَفَرُوْا, terdapat hukum Mad Ashli. Hukum ini terjadi karena ada huruf Wawu yang diikuti dengan dhammah. Panjang bacaan Mad Ashli ini adalah 1 alif atau 2 harakat.
Pada kata مِنْ أَهْلِ, terdapat hukum Izh-har Halqi. Hukum ini berlaku karena ada Nun Mati yang bertemu dengan Alif. Cara membacanya harus jelas tanpa dengung, yaitu dengan mengucapkan Nun secara terang.
Pada kata أَهْلِ الْكِتَابِ, terdapat dua hukum:
Alif Lam Qomariyah, karena ada Alif Lam yang diikuti dengan sukun. Dalam hal ini, huruf Lam tidak terucap secara jelas dalam pengucapan, meskipun terlihat dalam penulisan.
Mad Ashli, karena ada huruf Alif yang difathah. Panjangnya adalah 1 alif atau 2 harakat.