Cara Anak Meminta Maaf kepada Orang Tua yang Sudah Meninggal
loading...
A
A
A
Cara meminta maaf seorang anak kepada orang tuanya yang sudah meninggal penting diketahui umat Muslim. Sebab, hal itu menunjukkan baktinya seorang anak yang mengakui dosanya kepada orang tua ketika masih hidup. Dalam Islam, berbaktinya anak kepada orang tuanya dihukumi wajib.
Birrul Walidain (berbakti kepada kedua orang tua) memiliki kedudukan yang tinggi. Dan dalam Islam termasuk amalan yang paling utama. Kedudukan berbakti kepada kedua orang tua hanya setingkat di bawah ketaatan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
"Katakanlah (Muhammad), "Marilah aku bacakan apa yang diharamkan Tuhan kepadamu. Jangan mempersekutukan-Nya dengan apa pun, berbuat baik kepada ibu bapak, ...." (QS. Al-An'am : 151)
Nah-nash atau dalil-dalil tentang Birrul Walidain ini banyak bertebaran di dalam Al-Qur'an. Dan kebanyakan bersanding dengan perintah beribadah hanya kepada Allah dan jangan menyekutukan-Nya (berbuat syirik pada Allah).
Allah Ta'ala berfirman :
*Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ‘Ya Rabb-ku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil. (QS. Al-Israa’ : 23-24)
Dalam buku fiqhut Ta'amuli ma'al Walidaini (Fiqh Birrul Walidain) yang ditulis Syaikh Musthofa bin Al 'Adawi, disebutkan bahwa berbakti kepada kedua orang tua bahkan harus lebih didahulukan daripada mencari ilmu, sekalipun ilmu agama. Meski begitu ada ilmu yang perlu di dahulukan ketika si anak tidak mengetahui hukum-hukum yang penting dalam syariat.
Berbakti kepada orang tua juga lebih didahulukan daripada bepergian mencari nafkah, jika seseorang sudah memiliki yang cukup untuk menghilangkan rasa laparnya dan lapar seisi rumah. Dalam arti hal ini menunjukkan sangat penting dan sakralnya kedua orang tua bagi anak.
Namun, dalam hubungan orang tua dan anak ini, ketika orang tua masih hidup (belum meninggal), terkadang ada saja perkataan anak yang menyakiti orang tuanya. Dan si anak tidak menyadari bahwa perkataannya telah menyakiti orang tuanya.
Lantas, apakah anak wajib minta maaf, sedangkan ibu atau bapaknya atau keduanya sudah meninggal? Dan bagaimana caranya? Jawabannya adalah anak harus tetap minta maaf. Wajib hukumnya. Karena si anak telah menyakiti orang tuanya dan melanggar perintah Allah.
Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :
*Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan.” (QS. Al Isro’: 24)
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Yaitu janganlah kamu memperdengarkan kepada keduanya perkataan yang buruk, walaupun perkataan hanya perkataan “ah” yang merupakan perkataan buruk yang paling rendah. “Dan janganlah kamu membentak mereka,” yaitu janganlah ada pada dirimu kepada mereka berperbuatan yang buruk."
Jadi, si anak wajib meminta maaf kepada orang tuanya yang telah meninggal dengan cara mendoakan kebaikan untuk orang tuanya. Cara meminta maaf si anak bermacam-macam.
Misalnya, bersedekah atas nama orang tua, meminta ampun atas dosa orang tua, berdoa agar Allah menerima amal ibadahnya, agar Allah melipatgandakan segala kebaikannya, melapangkan alam kuburnya. Dan memohon kepada Allah agar kuburnya menjadi taman-taman surga.
Kemudian ada yang diwasiatkan oleh Rasulullah Shallalahu 'Alaihi wa Sallam untuk dihadiahkan kepada orang tu. Beliau bersabda :
"Pelajari (baca) Surat Al-Baqarah. Karena mengambilnya adalah berkah, meninggalkannya adalah kerugian." Beliau bersabda lagi : "Pelajari Al-Baqarah dan Ali Imran. Keduanya akan menaungi di hari kiamat seakan-akan gumpalan awan atau kelompok burung yang berbaris. Kepada orang tuanya akan dikenakan pakaian dimana seluruh manusia akan menghormati orang tua tersebut disebabkan bacaan Qur'an anaknya. (HR. Imam Ahmad).
Karena itulah jika orang tua sudah meninggal maka doakan orang tua selalu agar diberi ampunan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dan agar Allah ampuni kesalahanmu atasnya saat masih hidup.
Wallahu A'lam
Birrul Walidain (berbakti kepada kedua orang tua) memiliki kedudukan yang tinggi. Dan dalam Islam termasuk amalan yang paling utama. Kedudukan berbakti kepada kedua orang tua hanya setingkat di bawah ketaatan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
قُلْ تَعَا لَوْا اَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ اَ لَّا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْئًـــا وَّبِا لْوَا لِدَيْنِ اِحْسَا نًا ۚ
"Katakanlah (Muhammad), "Marilah aku bacakan apa yang diharamkan Tuhan kepadamu. Jangan mempersekutukan-Nya dengan apa pun, berbuat baik kepada ibu bapak, ...." (QS. Al-An'am : 151)
Nah-nash atau dalil-dalil tentang Birrul Walidain ini banyak bertebaran di dalam Al-Qur'an. Dan kebanyakan bersanding dengan perintah beribadah hanya kepada Allah dan jangan menyekutukan-Nya (berbuat syirik pada Allah).
Allah Ta'ala berfirman :
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
*Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ‘Ya Rabb-ku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil. (QS. Al-Israa’ : 23-24)
Dalam buku fiqhut Ta'amuli ma'al Walidaini (Fiqh Birrul Walidain) yang ditulis Syaikh Musthofa bin Al 'Adawi, disebutkan bahwa berbakti kepada kedua orang tua bahkan harus lebih didahulukan daripada mencari ilmu, sekalipun ilmu agama. Meski begitu ada ilmu yang perlu di dahulukan ketika si anak tidak mengetahui hukum-hukum yang penting dalam syariat.
Berbakti kepada orang tua juga lebih didahulukan daripada bepergian mencari nafkah, jika seseorang sudah memiliki yang cukup untuk menghilangkan rasa laparnya dan lapar seisi rumah. Dalam arti hal ini menunjukkan sangat penting dan sakralnya kedua orang tua bagi anak.
Namun, dalam hubungan orang tua dan anak ini, ketika orang tua masih hidup (belum meninggal), terkadang ada saja perkataan anak yang menyakiti orang tuanya. Dan si anak tidak menyadari bahwa perkataannya telah menyakiti orang tuanya.
Lantas, apakah anak wajib minta maaf, sedangkan ibu atau bapaknya atau keduanya sudah meninggal? Dan bagaimana caranya? Jawabannya adalah anak harus tetap minta maaf. Wajib hukumnya. Karena si anak telah menyakiti orang tuanya dan melanggar perintah Allah.
Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ
*Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan.” (QS. Al Isro’: 24)
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Yaitu janganlah kamu memperdengarkan kepada keduanya perkataan yang buruk, walaupun perkataan hanya perkataan “ah” yang merupakan perkataan buruk yang paling rendah. “Dan janganlah kamu membentak mereka,” yaitu janganlah ada pada dirimu kepada mereka berperbuatan yang buruk."
Jadi, si anak wajib meminta maaf kepada orang tuanya yang telah meninggal dengan cara mendoakan kebaikan untuk orang tuanya. Cara meminta maaf si anak bermacam-macam.
Misalnya, bersedekah atas nama orang tua, meminta ampun atas dosa orang tua, berdoa agar Allah menerima amal ibadahnya, agar Allah melipatgandakan segala kebaikannya, melapangkan alam kuburnya. Dan memohon kepada Allah agar kuburnya menjadi taman-taman surga.
Kemudian ada yang diwasiatkan oleh Rasulullah Shallalahu 'Alaihi wa Sallam untuk dihadiahkan kepada orang tu. Beliau bersabda :
"Pelajari (baca) Surat Al-Baqarah. Karena mengambilnya adalah berkah, meninggalkannya adalah kerugian." Beliau bersabda lagi : "Pelajari Al-Baqarah dan Ali Imran. Keduanya akan menaungi di hari kiamat seakan-akan gumpalan awan atau kelompok burung yang berbaris. Kepada orang tuanya akan dikenakan pakaian dimana seluruh manusia akan menghormati orang tua tersebut disebabkan bacaan Qur'an anaknya. (HR. Imam Ahmad).
Karena itulah jika orang tua sudah meninggal maka doakan orang tua selalu agar diberi ampunan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dan agar Allah ampuni kesalahanmu atasnya saat masih hidup.
Wallahu A'lam
(wid)