9 Adab Olahraga yang Penting Diketahui Kaum Muslim

Senin, 03 Februari 2025 - 10:44 WIB
loading...
9 Adab Olahraga yang...
Ada adab olahraga yang penting diketahui kaum muslim, agar aktivitas fisik tersebut benar-benar menjadi pahala dan jauh dari dosa. Foto ilustrasi/ist
A A A
Ada adab olahraga yang penting diketahui kaum muslim yang akan beraktivitas fisik tersebut. Olahraga dengan berbagai bentuk dan jenisnya termasuk hal yang sangat diminati oleh masyarakat, ia juga merupakan kebutuhan untuk menjaga kesehatan badan .

Islam sendiri sangat menganjurkan umatnya untuk berolahraga agar jasad dan fisik menjadi kuat serta sehat. Sebab Islam menuntut umatnya tidak hanya kuat secara iman atau ruhani, namun juga harus kuat secara jasmani; basthatan fil ilmi wal jismi.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلَا تَعْجَزْ


“Mukmin yang kuat lebih baik dan dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah, dan pada keduanya terdapat kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk mengerjakan hal yang bermanfaat bagimu, mohonlah pertolongan pada Allah, dan jangan bersikap lemah.” (HR. Muslim no. 2664)

Dalam hadis di atas, ada 2 anjuran yakni pertama, anjuran untuk menjadi mukmin yang kuat, dan kedua, mengusahakan sesuatu yang nantinya bermanfaat bagi dirinya.

Pentingnya olahraga ini adalah kebutuhan manusia sekaligus bernilai anjuran dalam agama, maka seyogyanya seorang muslim memperhatikan beberapa hal yang menjadikan olahraga tidak sekadar bernilai main-main atau malah menyebabkan dosa. Beberapa hal tersebut terangkum dalam adab olahraga.

Adab Olahraga dalam Islam

Apa saja adab olahraga yang harus diperhatikan oleh setiap muslim? Dikutip dari laman dakwah.id, berikut ini 9 adab olahraga yang tak boleh diabaikan oleh setiap muslim ketika olahraga, antara lain:

1. Menghadirkan niat beribadah

Hukum asal dari berbagai bentuk olahraga adalah mubah atau boleh, yang ketika dilakukan tidak ada nilai pahala ataupun dosa. Kecuali, beberapa bentuk olahraga yang secara khusus disebutkan oleh Rasulullah dalam sabdanya,

كُلُّ شَيْءٍ لَيْسَ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ فَهُوَ سَهْوٌ وَلَهْوٌ إِلَّا أَرْبَعًا: مَشْيَ الرَّجُلِ بَيْنَ الْغَرَضَيْنِ، وَتَأْدِيبَهُ فَرَسَهُ، وَتَعَلُّمَهُ السِّبَاحَةَ، وَمُلَاعَبَتَهُ أَهْلَهُ


“Setiap sesuatu selain bagian dari zikir kepada Allah adalah sia-sia dan permainan belaka, kecuali empat hal: latihan memanah, seorang lelaki yang melatih kudanya, belajar renang, dan candaan suami kepada istrinya.” (HR. Al-Baihaqi dalam Sunan al-Kubra, no. 19741)

Maka dari itu, bagian dari usaha agar olahraga yang dilakukan seorang muslim itu bisa bernilai ibadah adalah dengan meniatkannya untuk ibadah kepada Allah.

Contoh gambarannya, seseorang berniat olahraga agar badannya sehat dan dengannya ia bisa maksimal dan lama berdiri shalat.

Dalam sebuah kaidah disebutkan:

اَلْمُبَاحُ يَنْتَقِلُ بِالنِّيَّةِ إِلَى النَّدْبِ


“Perkara mubah akan berpahala sunah dengan adanya niat.” (Ibnu al-Hajj, al-Madkhal dalam Umar al-Asyqar, ar-Raqa-iq wa al-Adab wa al-Adzkar,493)

Imam an-Nawawi mengatakan kalimat senada ketika menjelaskan suatu hadits,

وَفِيهِ ‌أَنَّ ‌الْمُبَاحَ ‌إِذَا ‌قُصِدَ ‌بِهِ ‌وَجْهُ ‌اللَّهِ ‌تَعَالَى ‌صَارَ ‌طَاعَةً ‌وَيُثَابُ ‌عَلَيْهِ


“Sesungguhnya perkara yang mubah apabila diniatkan karena Allah maka menjadi amal ketaatan dan berbuah pahala.” (Imam an-Nawawi, al-Minhaj Syarh Shahih Muslim ibn al-Hijaj, 11/77)

2. Menjaga waktu dan tidak meninggalkan kewajiban yang lebih penting

Adab olahraga dalam Islam kedua adalah menjaga waktu dan tidak meninggalkan kewajiban yang lebih penting.

Di antaranya, meninggalkan ibadah kepada Allah seperti shalat dikarenakan olahraga. Semisal dengan itu yaitu mencari nafkah untuk keluarga bagi seorang suami, berbakti kepada orangtua bagi seorang anak, atau belajar bagi seorang siswa.

Hal-hal tersebut di antara perkara yang tidak boleh ditinggalkan karena olahraga. Dan secara umum setiap hal yang lebih penting atau wajib daripada olahraga, maka tidak boleh ditinggalkan karenanya.

Bahkan menurut Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah, sebagaimana yang ia sebutkan dalam kitab Ighatasul Lahfan, bahwa perkara mubah dan kesibukan pada perkara yang kurang penting dengan meninggalkan perkara yang penting merupakan dua dari tujuh pintu masuk setan dalam menyesatkan manusia.

3. Tidak mendatangkan mudharat

Tujuan olahraga adalah datangnya kebaikan bagi diri manusia. Jadi, jangan sampai dalam berolahraga malah mendatangkan kemudharatan, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Terlebih lagi sesama saudara muslim.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3750 seconds (0.1#10.140)