Inilah Makanan yang Disukai Rasulullah SAW (3)
A
A
A
Sosok teladan manusia, Nabi Muhammad shallalahu 'alaihi wa sallam (SAW) patut dicontoh dalam urusan makan. Semua makanan dan minuman yang dikonsumsi Beliau adalah hidangan terbaik untuk kesehatan.
Selain hais, kurma dan keju, Rasulullah juga menyukai madu, sebagaimana diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim. Dari Umul Mu'minin berkata bahwa Rasulullah SAW sangat menyukai manisan dan madu. [Baca Juga: Inilah Makanan yang Disukai Rasulullah SAW (2)]
Syeikh Prof Abdul Basith Muhammad as-Sayyid dalam Kitab Tha'amur-Rasul SAW wat-Tadawi bil-Ghidza (Inilah Makanan Rasulullah SAW) menukil perkataan Ats-Tsa'labi bahwa manisan yang disukai Nabi adalah manisan yang terbuat dari kurma yang dicampur susu.
Al-Khathabi berkata, "Kata manisan hanya digunakan untuk di dalamnya terdapat unsur buatan makanan-makanan manusia." Al-Laits menambahkan, "Manisan adalah setiap makanan yang manis dan dapat dimakan."
Rasulullah sangat menyukai manisan, bahkan beliau selalu memakannya. Beliau merasa senang jika manisan itu dihadiahkan kepadanya. Tetapi, Rasulullah tidak pernah berlebih-lebihan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung zat gula karena dapat membahayakan tubuh.
Untuk diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pernah mengimbau masyarakat dunia untuk mengurangi penggunaan tiga macam makanan yang dapat menjadi racun bagi tubuh jika berlebihan. Ketiga makanan itu adalah gula, apabila dikonsumsi berlebihan bisa menyebabkan kegemukan (obesitas), gigi rapuh, dan penyakit gula (diabetes). Kemudian keju, apabila dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Satu lagi, garam makanan (klorida sodium) garam dapat menyebabkan cepat lemah, kelelahan, dan pusing, serta penyumbatan darah.
Selin madu dan manisan, Rasulullah SAW sering mengonsumsi minyak Zaitun. Beliau menganjurkan umatnya untuk mengonsumsi Zaitun. Dari Anas bin Malik meriwayatkan Nabi pernah datang ke rumah Sa'ad bin Ubidah. Saat itu, Sa'ad memberikan sepotong roti dan minyak zaitun kepada Rasul, ia pun langsung memakannya. (HR Abu Dawùd).
Umar bin Khaththab meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda, "Makanlah oleh kalian minyak Zaitun dan pakailah minyak itu untuk rambut kalian, karena pohon Zaitun adalah pohon yang diberkati oleh Allah. (HR Tirmidzi)
Ibnu Abbas mengatakan, buah Zaitun memiliki sejumlah manfaat, di antaranya adalah sebagai bahan bakar karena mengandung minyak, sebagai lauk (makanan), parfum (seperti layaknya wangi-wangian lainnya), untuk menyamak kulit, dan kayunya juga dapat dijadikan bahan bakar.
Semua yang ada pada buah Zaitun memiliki manfaat. Ia merupakan pohon pertama yang tumbuh di dunia dan merupakan pohon pertama yang tumbuh setelah terjadinya topan (pada masa Nabi Nuh).
Dalam Al-Qur'an , Allah berfirman, "Dan (Kami tumbuhkan) pohon (Zaitun) yang tumbuh dari Gunung Sinai yang menghasilkan minyak, dan bahan pembangkit selera bagi orang-orang yang makan." (Al-Mu'minun ayat 20)
Buah Zaitun juga dapat melembutkan, melenturkan, dan memecahkan kristal yang terdapat pada kandung kemih, serta dapat menyembuhkan penyakit kuning. Sejak dahulu, buah Zaitun dianggap sebagai sumber gizi. Sebagai bahan makanan, buah Zaitun telah tersebar luas di berbagai tempat.
Setiap 8 buah Zaitun berukuran sedang dapat memberikan sekitar 200 kalori kepada tubuh. Sedangkan minyak Zaitun mengandung sebuah unsur makanan yang mampu mengontrol kadar kolesterol. Karena itu, setiap orang dianjurkan untuk menggunakan minyak itu di dalam masakannya. [Baca Juga: Inilah Makanan yang Disukai Rasulullah SAW (1)]
(bersambung)
Selain hais, kurma dan keju, Rasulullah juga menyukai madu, sebagaimana diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim. Dari Umul Mu'minin berkata bahwa Rasulullah SAW sangat menyukai manisan dan madu. [Baca Juga: Inilah Makanan yang Disukai Rasulullah SAW (2)]
Syeikh Prof Abdul Basith Muhammad as-Sayyid dalam Kitab Tha'amur-Rasul SAW wat-Tadawi bil-Ghidza (Inilah Makanan Rasulullah SAW) menukil perkataan Ats-Tsa'labi bahwa manisan yang disukai Nabi adalah manisan yang terbuat dari kurma yang dicampur susu.
Al-Khathabi berkata, "Kata manisan hanya digunakan untuk di dalamnya terdapat unsur buatan makanan-makanan manusia." Al-Laits menambahkan, "Manisan adalah setiap makanan yang manis dan dapat dimakan."
Rasulullah sangat menyukai manisan, bahkan beliau selalu memakannya. Beliau merasa senang jika manisan itu dihadiahkan kepadanya. Tetapi, Rasulullah tidak pernah berlebih-lebihan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung zat gula karena dapat membahayakan tubuh.
Untuk diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pernah mengimbau masyarakat dunia untuk mengurangi penggunaan tiga macam makanan yang dapat menjadi racun bagi tubuh jika berlebihan. Ketiga makanan itu adalah gula, apabila dikonsumsi berlebihan bisa menyebabkan kegemukan (obesitas), gigi rapuh, dan penyakit gula (diabetes). Kemudian keju, apabila dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Satu lagi, garam makanan (klorida sodium) garam dapat menyebabkan cepat lemah, kelelahan, dan pusing, serta penyumbatan darah.
Selin madu dan manisan, Rasulullah SAW sering mengonsumsi minyak Zaitun. Beliau menganjurkan umatnya untuk mengonsumsi Zaitun. Dari Anas bin Malik meriwayatkan Nabi pernah datang ke rumah Sa'ad bin Ubidah. Saat itu, Sa'ad memberikan sepotong roti dan minyak zaitun kepada Rasul, ia pun langsung memakannya. (HR Abu Dawùd).
Umar bin Khaththab meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda, "Makanlah oleh kalian minyak Zaitun dan pakailah minyak itu untuk rambut kalian, karena pohon Zaitun adalah pohon yang diberkati oleh Allah. (HR Tirmidzi)
Ibnu Abbas mengatakan, buah Zaitun memiliki sejumlah manfaat, di antaranya adalah sebagai bahan bakar karena mengandung minyak, sebagai lauk (makanan), parfum (seperti layaknya wangi-wangian lainnya), untuk menyamak kulit, dan kayunya juga dapat dijadikan bahan bakar.
Semua yang ada pada buah Zaitun memiliki manfaat. Ia merupakan pohon pertama yang tumbuh di dunia dan merupakan pohon pertama yang tumbuh setelah terjadinya topan (pada masa Nabi Nuh).
Dalam Al-Qur'an , Allah berfirman, "Dan (Kami tumbuhkan) pohon (Zaitun) yang tumbuh dari Gunung Sinai yang menghasilkan minyak, dan bahan pembangkit selera bagi orang-orang yang makan." (Al-Mu'minun ayat 20)
Buah Zaitun juga dapat melembutkan, melenturkan, dan memecahkan kristal yang terdapat pada kandung kemih, serta dapat menyembuhkan penyakit kuning. Sejak dahulu, buah Zaitun dianggap sebagai sumber gizi. Sebagai bahan makanan, buah Zaitun telah tersebar luas di berbagai tempat.
Setiap 8 buah Zaitun berukuran sedang dapat memberikan sekitar 200 kalori kepada tubuh. Sedangkan minyak Zaitun mengandung sebuah unsur makanan yang mampu mengontrol kadar kolesterol. Karena itu, setiap orang dianjurkan untuk menggunakan minyak itu di dalam masakannya. [Baca Juga: Inilah Makanan yang Disukai Rasulullah SAW (1)]
(bersambung)
(rhs)