10 Contoh Kultum Ramadan 7 Menit, Referensi Ceramah Singkat Pengisi Waktu sebelum Berbuka Puasa
loading...
A
A
A
الصِّيَامُ جُنَّةٌ، فَإِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ صَائِمًا: فَلَا يَرْفُثْ، وَلَا يَجْهَلْ، فَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ، أَوْ شَاتَمَهُ، فَلْيَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ، إِنِّي صَائِمٌ
Artinya: "Puasa itu adalah perisai. Jika salah satu dari kalian sedang berpuasa, maka jangan berkata kotor dan jangan pula bertingkah laku jahil (sombong, mengejek, atau bertengkar). Jika ada orang lain yang mengajaknya berkelahi atau menghinanya, maka hendaklah dia mengatakan: Aku sedang puasa, aku sedang puasa." (HR. Imam Malik).
Jamaah yang dimuliakan Allah,
Sebenarnya ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk menghindari hilangnya pahala puasa kita karena pengaruh internet. Pertama, kita perlu meningkatkan kesadaran diri.
Maksudnya, sadarilah bahwa bulan Ramadhan sangat berharga. Jangan sampai media sosial mengurangi kesempatan kita untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meraih banyak pahala.
Jika tidak bisa lepas sepenuhnya, usahakan memilih konten yang bermutu. Bijaklah memakai media sosial untuk hal-hal positif, seperti mendengarkan ceramah, membaca kajian Islam, atau menyebarkan kebaikan.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:
مَن جَاء بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا وَمَن جَاء بِالسَّيِّئَةِ فَلاَ يُجْزَى إِلاَّ مِثْلَهَا وَهُمْ لاَ يُظْلَمُونَ
Artinya: "Barang siapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barang siapa yang membawa perbuatan jahat, maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)." (QS. Al-An'am: 160).
Sebagai penutup, marilah kita menjadikan Ramadhan ini sebagai momentum untuk memperbaiki diri, termasuk dalam penggunaan media sosial yang bermanfaat. Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan untuk menjauhi keburukan dan memanfaatkan bulan suci ini sebaik-baiknya.
Aamiin ya Rabbal 'alamin.
Wassalamualaikum wr wb.
3. Contoh Kultum Ketiga
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta Alam yang telah memberi kita nikmat yang berlimpah hingga detik ini, sehingga dapat menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadhan dengan sehat.Jamaah sekalian yang saya hormati,
Puasa Ramadhan merupakan salah satu perintah yang ditujukan untuk membentuk manusia bertakwa. Dalilnya ada di Surat Al Baqarah ayat 183.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa. (QS. Al Baqarah: 183).
Bukan sekadar menahan lapar dan haus, di dalam berpuasa terkandung hikmah. Misalnya, seperti membersihkan jiwa, menyucikannya serta membebaskannya dari endapan-endapan yang buruk dan akhlak-akhlak yang rendah.
Hikmah lain dari puasa Ramadhan adalah sebagai penyuci jiwa dari segala dosa. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Dari Abu Hurairah r.a., Nabi s.a.w. bersabda: “Barang siapa yang melaksanakan puasa Ramadhan dengan keimanan dan keikhlasan, maka diampuni dosanya yang telah berlalu”. (Hadis Shahih, riwayat al-Bukhari: 37 dan Muslim: 1266).