10 Cara Mengajarkan Anak Puasa sejak Dini

Senin, 10 Maret 2025 - 15:37 WIB
loading...
10 Cara Mengajarkan...
Mengajarkan anak untuk puasa sejak dini adalah yang penting dilakukan, karena merupakan sebuah keteladanan yang harus dilakukan para orang tua tentang ibadah agama. Foto ilustrasi/ist
A A A
Banyak cara mengajarkan anak untuk puasa sejak dini. Hal ni penting dilakukan, karena merupakan sebuah keteladanan yang harus dilakukan para orang tua tentang ibadah agama.

Dalil melatih mereka untuk berpuasa yakni dari Rubayyi’ binti Mu’awwidz; dia berkata, “Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam mengutus untuk mengumumkan pada pagi hari asyura’ di wilayah kaum Anshar yang berada di sekitar kota Madinah.

من كان أصبح صائما فليتمّ صومه ومن كان أصبح مفطرا فليتمّ بقية يومه


‘Barang siapa yang pagi hari ini berpuasa, hendaklah menyelesaikannya. Barang siapa yang tidak berpuasa (sudah sarapan), hendaknya menahan (makan dan minum) sampai selesai.’ Setelah adanya pengumuman itu, kami berpuasa dan mengajak anak-anak untuk melaksanakan puasa. Kami juga mengajak mereka ke masjid dan memberikan mereka mainan dari kulit (wol). Jika mereka menangis karena lapar, kami menyodorkan mainan sampai waktu berbuka puasa tiba.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Apa yang harus dilakukan untuk anak-anak berlatih puasa ini? Sebenarnya, kita tidak perlu takut anak kekurangan gizi gara-gara berpuasa sehari penuh. Yang penting kita mengetahui bagaimana tips, untuk melatih anak-anak ini mau berpuasa. Salah satunya adalah menyediakan menu sahur yang bergizi serta iftar yang bernutrisi.

Jangan asal enak tapi tak sehat. Jangan pula asal kenyang tapi miskin kandungan gizi. Seimbangkan menu sahur dan buka puasanya: nasi dan lauk pauk (sayur, ikan, tempe, tahu, ayam, atau daging), susu, kurma, serta pilihan makanan dan minuman sehat-bernutrisi lainnya. Insyaallah raga anak tidak akan sengsara.

Dirangkum dari berbagai sumber, ada beberapa tips yang bisa dilakukan orang tua khususnya seorang ibu untuk melatih anak berpuasa, yakni:

1. Latih secara bertahap

Berpuasa memerlukan kesiapan fisik dan mental. Jika ingin melatih anak kecil berpuasa, lakukan secara bertahap. Misalnya jika orang tua berpuasa senin dan kamis, anak bisa diajak serta. Uji coba dengan puasa ”beduk”. Jika anak masih kuat, lanjutkan puasanya hingga penuh sehari.

2.Beri motivasi

Agar anak semangat berpuasa, maka berikan kalimat motivasi sesering mungkin. Misalnya, ”Enak ya puasa.” ”Allah sayang orang Islam yang rajin puasa.” ”Kita puasa supaya dapat banyak pahala. Kalau pahala tambah banyak, insyaAllah kita bisa masuk surga. Di surga itu enak, banyak teman yang baik-baik.”

3. Sajikan makanan kegemaran sang anak

Terutama pada saat berbuka atau sahur mereka. Ketika menyiapkan hidangan tersebut, sampaikan kepadanya, ”Insyaallah kita makan ini kalau berbuka puasa nanti.” Ketika berbuka, motivasi anak dengan nikmatnya berbuka setelah berjuang berpuasa sehari penuh, ”Alhamdulillah, enak ya kita bisa buka puasa. Masyaallah, anak Ummi hebat! Kapan-kapan insyaallah kita puasa lagi ya.”


4. Siapkan makanan yang 'kaya' dan sehat

Siapkan makanan yang “kaya” dan sehat, baik sahur maupun berbuka. Kaya yang dimaksudkan disini adalah kepada nutrisi-nutrisi dalam makanan. Misalnya komposisi antara karbohidrat, protein, dan lemak harus seimbang. Dengan kecukupan gizi disini, nutrisi anak dapat terpenuhi dan kuat menjalankan puasa.

5. Tidurkan anak lebih awal agar mau bangun sahur

Tidurkan lebih awal pada malam sebelumnya, sembari ingatkan, ”Besok insyaallah kita semua akan bangun makan sahur.” Bangunkan anak secara perlahan dan lembut. Bila perlu, gendong dia hingga ke tempat makan. Jangan jemu membujuknya untuk makan sahur.

6. Ajarkan untuk menahan keinginan dan ingatkan bahwa Allah Maha Melihat

Godaan anak pasti ketika ia menginginkan makanan atau minuman yang disukainya. Ingatkan dengan lembut, bahwa puasa harus pandai menahan keinginan itu. "Ingat lho, Dek. Allah Maha Melihat, kalo lagi puasa tidak boleh makan sesuka hati ya sayang".

7. Jangan berikan kompensasi berlebihan

Puasa hanya menggeser waktu makan di hari-hari biasa. Dimana sarapannya itu dipagikan menjadi sahur; sementara makan siangnya disorekan menjadi berbuka; dan makan makan malamnya digeser menjadi setelah tarawih. Jadi jangan sampai ada kiat “balas dendam” atau penggandaan porsi makan ketika sahur, sebab hal itu sangat tidak disarankan.

8. Buatkan jadwal atau rutinitas yang sehat

Aktivitas puasa juga semestinya diselingi atau diisi dengan kegiatan-kegiatan bermanfaat, seperti mengaji bersama, pergi ke masjid bersama, merancang menu buka dan sahur bersama, dan lain sebagainya. Kegiatan-kegiatan tersebut akan dapat menyenangkan anak-anak sekaligus memotivasi mereka.

9.Hindari aktivitas fisik berlebihan

Anak-anak yang memiliki aktivitas fisik banyak sebaiknya dikurangi, seperti lari-larian dan lain sebagainya. Hal ini guna menghindari anak-anak untuk cepat kelelahan atau yang lebih parah lagi mengalami dehidrasi. Sebagai gantinya, aktivitas dapat diganti dengan kegiatan mengaji bersama, mewarnai bersama, dan lain sebagainya.

10. Berikan reward yang cukup

Reward yang cukup contohnya seperti memberi sticker untuk menandakan keberhasilannya, memberi makanan yang dia sukai, dan lain sebagainya. Kemudian reward diberikan juga tidak berlebihan, nanti jika berhasil berpuasa 1 bulan lalu diberikan suatu hal tertentu itu juga tidak perlu. (jadi) cukup reward yang menyenangkan untuk anak saja, sesuai dengan kebutuhannya, seperti ingin makan apa, dan lainnya.

(wid)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1549 seconds (0.1#10.24)