Doa Rabiah, Kisah Sultan Mahmud Sampai Sabda Tuhan kepada Nabi Daud

Jum'at, 11 September 2020 - 06:53 WIB
loading...
A A A
Kemudian salah seorang perwiranya memberanikan diri berkata, "Tuanku, tidakkah lebih baik menerima emas dan tidak membakar berhala itu?"

"Perbuatan demikian akan menimbulkan pikiran padaku," kata Mahmud, "bahwa pada hari perhitungan penghabisan kelak, Al-Khalik tentulah akan mengatakan pada seluruh alam yang berkumpul: 'Perhatikan apa yang telah diperbuat Azaz dan Mahmud -si Azaz membuat berhala dan Mahmud menjualnya'."



Konon ketika berhala itu terbakar, seratus keranjang batu-batu berharga pun keluarlah, sehingga Mahmud mendapatkan harta pula. Katanya, "Lat telah mendapatkan apa yang patut didapatnya dan Tuhan telah mengganjar aku."

Cerita Kecil Lain tentang Mahmud
Ketika suluh para raja ini meninggalkan Gazna untuk berperang dengan orang-orang Hindu dan menghadapi bala tentara mereka yang besar, ia patah semangat, dan ia pun bersumpah kepada Malikulhakim bahwa bila ia menang, ia akan memberikan segala barang rampasan yang jatuh ke tangannya kepada para darwis.

Ia mendapat kemenangan dan bala tentaranya dapat mengumpulkan sejumlah besar harta kekayaan. Ketika mereka yang berwajah hitam itu telah mundur meninggalkan barang-barang rampasan itu, Mahmud pun berkata, "Berikan ini pada para darwis, karena aku telah berjanji pada Tuhan untuk berbuat demikian, dan aku harus memegang teguh janjiku."



Kemudian para perwiranya menyanggah dan berkata, "Mengapa memberikan begitu banyak emas dan perak pada segelintir orang yang tak ikut bertempur! Mengapa tak memberikannya pada bala tentara yang telah menanggung kesusahan pertempuran itu, atau setidak-tidaknya, menyimpannya dalam perbendaharaan kerajaan?"

Sultan pun ragu-ragu antara sumpahnya sendiri dan sanggahan-sanggahan itu. Sementara itu, Bu Hassein, seorang penggila Tuhan, yang cerdas tetapi tak terpelajar, lewat di jalan itu.

Melihat dia, di jauhan Mahmud pun berkata, "Panggil si majenun itu; katakan padanya agar datang ke sini dan katakan apa yang mesti diperbuat, dan aku pun akan menaatinya; karena ia tak takut akan Sultan maupun tentara, ia akan memberikan pendapat yang tak berat sebelah."



Ketika Sultan menyerahkan perkara itu pada Bu Hassein, orang itu pun berkata, "Tuanku, ini masalah dua obol, tetapi bila Tuanku ingin berbuat sepatutnya terhadap Tuhan, maka jangan pikirkan lagi, Tuan yang mulia, perkara dua obol ini; dan bila Tuan mendapatkan kemenangan lagi karena kemurahan-Nya, hendaklah Tuan malu menahan dua obol ini. Karena Tuhan telah menganugerahkan kemenangan pada Tuan, dapatkah apa yang teruntuk bagi Tuhan itu Tuan tahan bagi diri Tuan?"

Segera sesudah itu Mahmud pun memberikan harta kekayaan itu pada para darwis dan menjadi raja besar.

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2861 seconds (0.1#10.140)