Surah Al-Ikhlas: 4 Ayat yang Bisa Menjadi Penyebab Seseorang Masuk Surga
loading...
A
A
A
SURAT al-Ikhlas adalah surah ke-112 dalam Al-Qur'an yang tergolong dalam Surah Makkiyah dan terdiri atas empat ayat. Inti dari surah ini adalah menegaskan tentang ke-Esa-an Allah SWT, dan menolak segala bentuk penyekutuan terhadap-Nya. Surat ini juga dinamakan Surat Al Asas, Qul Huwallahu Ahad, At Tauhid, Al Iman, dan masih banyak nama lainnya. (
)
Ada dua sebab mengapa surat ini dinamakan Al Ikhlas. Pertama, karena surat ini berbicara tentang ikhlas . Yang kedua, karena surat ini murni membicarakan tentang Allah.
Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin mengatakan bahwa Surat Al Ikhlas berasal dari ’mengikhlaskan sesuatu’ yaitu membersihkannya/memurnikannya. Dinamakan demikian karena di dalam surat ini berisi pembahasan mengenai ikhlas kepada Allah ’Azza wa Jalla. Oleh karena itu, barangsiapa mengimaninya, dia termasuk orang yang ikhlas kepada Allah. ( )
Ada pula yang mengatakan bahwa surat ini dinamakan Al Ikhlash (di mana ikhlash berarti murni) karena surat ini murni membicarakan tentang Allah. Allah hanya mengkhususkan membicarakan diri-Nya, tidak membicarakan tentang hukum ataupun yang lainnya. Dua tafsiran ini sama-sama benar, tidak bertolak belakang satu dan lainnya. (Lihat Syarh Al Aqidah Al Wasithiyyah, 97)
Surat Al-Ikhlas turun sebagai jawaban kepada orang musyrik yang menanyakan pada Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam , ’Sebutkan nasab atau sifat Rabbmu pada kami?’. Maka Allah berfirman kepada Nabi Muhammad shallallahu ’alaihi wa sallam , ’Katakanlah kepada yang menanyakan tadi, … [lalu disebutkanlah surat ini]’ (Aysarut Tafasir, 1502). ( )
Allah SWT berfirman:
قُلۡ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ
1. Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa.
اَللّٰهُ الصَّمَدُ
2. Allah tempat meminta segala sesuatu.
لَمۡ يَلِدۡ ۙ وَلَمۡ يُوۡلَدۡ
3. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
وَلَمۡ يَكُنۡ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
4. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."
Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
أَقْبَلْتُ مَعَ رَسُوْلِ اللهِ ، فَسَمِعَ رَجُلاً يَقْرَأُ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ. اللهُ الصَّمَدُ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ : ((وَجَبَتْ))، قُلْتُ: وَمَا وَجَبَتْ؟ قَالَ: ((الجَـنَّةُ)).
“Aku datang bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau mendengar seseorang membaca:
قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ. اللهُ الصَّمَدُ
Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Telah wajib,” aku bertanya: “Apa yang wajib?” Beliau bersabda, “(Telah wajib baginya) surga.”
Hadis tersebut diriwayatkan at Tirmidzi, 5/167 no. 2897; an Nasaa-i, 2/171 no. 994; dan lain-lain. Hadis ini disahihkan oleh Syaikh al Albani di dalam Shahih at Tirmidzi, Shahih an Nasaa-i, Shahih at Targhib wa at Tarhib (2/196 no. 1478), dan kitab-kitab beliau lainnya.
Sepertiga Al-Qur'an
Dari Abu Sa’id (Al-Khudri) bahwa seorang laki-laki mendengar seseorang membaca dengan berulang-ulang “قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ. Tatkala pagi hari, orang yang mendengar tadi mendatangi Rasulullah SAW dan menceritakan kejadian tersebut dengan nada seakan-akan merendahkan surat Al-Ikhlas. Kemudian Rasulullah SAW bersabda :
”Demi yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya surat ini sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an”. (HR Bukhari No. 6643)
Nabi Shalllallahu alaihi wasaallam bersabda , “apakah seorang di antara kalian tidak mampu untuk membaca sepertiga Al-Qur’an dalam semalam?” Mereka mengatakan “Bagaimana kami bisa membaca sepertiga Al-Qur’an?” Lalu nabi Shallallahualaihi wasallam bersabda, Qul huwallahu ahad itu sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an”. (HR. Muslim no.1922).
Abu Sa’id al Khudri Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
Ada dua sebab mengapa surat ini dinamakan Al Ikhlas. Pertama, karena surat ini berbicara tentang ikhlas . Yang kedua, karena surat ini murni membicarakan tentang Allah.
Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin mengatakan bahwa Surat Al Ikhlas berasal dari ’mengikhlaskan sesuatu’ yaitu membersihkannya/memurnikannya. Dinamakan demikian karena di dalam surat ini berisi pembahasan mengenai ikhlas kepada Allah ’Azza wa Jalla. Oleh karena itu, barangsiapa mengimaninya, dia termasuk orang yang ikhlas kepada Allah. ( )
Ada pula yang mengatakan bahwa surat ini dinamakan Al Ikhlash (di mana ikhlash berarti murni) karena surat ini murni membicarakan tentang Allah. Allah hanya mengkhususkan membicarakan diri-Nya, tidak membicarakan tentang hukum ataupun yang lainnya. Dua tafsiran ini sama-sama benar, tidak bertolak belakang satu dan lainnya. (Lihat Syarh Al Aqidah Al Wasithiyyah, 97)
Surat Al-Ikhlas turun sebagai jawaban kepada orang musyrik yang menanyakan pada Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam , ’Sebutkan nasab atau sifat Rabbmu pada kami?’. Maka Allah berfirman kepada Nabi Muhammad shallallahu ’alaihi wa sallam , ’Katakanlah kepada yang menanyakan tadi, … [lalu disebutkanlah surat ini]’ (Aysarut Tafasir, 1502). ( )
Allah SWT berfirman:
قُلۡ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ
1. Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa.
اَللّٰهُ الصَّمَدُ
2. Allah tempat meminta segala sesuatu.
لَمۡ يَلِدۡ ۙ وَلَمۡ يُوۡلَدۡ
3. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
وَلَمۡ يَكُنۡ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
4. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."
Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
أَقْبَلْتُ مَعَ رَسُوْلِ اللهِ ، فَسَمِعَ رَجُلاً يَقْرَأُ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ. اللهُ الصَّمَدُ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ : ((وَجَبَتْ))، قُلْتُ: وَمَا وَجَبَتْ؟ قَالَ: ((الجَـنَّةُ)).
“Aku datang bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau mendengar seseorang membaca:
قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ. اللهُ الصَّمَدُ
Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Telah wajib,” aku bertanya: “Apa yang wajib?” Beliau bersabda, “(Telah wajib baginya) surga.”
Hadis tersebut diriwayatkan at Tirmidzi, 5/167 no. 2897; an Nasaa-i, 2/171 no. 994; dan lain-lain. Hadis ini disahihkan oleh Syaikh al Albani di dalam Shahih at Tirmidzi, Shahih an Nasaa-i, Shahih at Targhib wa at Tarhib (2/196 no. 1478), dan kitab-kitab beliau lainnya.
Sepertiga Al-Qur'an
Dari Abu Sa’id (Al-Khudri) bahwa seorang laki-laki mendengar seseorang membaca dengan berulang-ulang “قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ. Tatkala pagi hari, orang yang mendengar tadi mendatangi Rasulullah SAW dan menceritakan kejadian tersebut dengan nada seakan-akan merendahkan surat Al-Ikhlas. Kemudian Rasulullah SAW bersabda :
”Demi yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya surat ini sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an”. (HR Bukhari No. 6643)
Nabi Shalllallahu alaihi wasaallam bersabda , “apakah seorang di antara kalian tidak mampu untuk membaca sepertiga Al-Qur’an dalam semalam?” Mereka mengatakan “Bagaimana kami bisa membaca sepertiga Al-Qur’an?” Lalu nabi Shallallahualaihi wasallam bersabda, Qul huwallahu ahad itu sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an”. (HR. Muslim no.1922).
Abu Sa’id al Khudri Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: