Zainab binti Jahsy : Memilih Berkarier untuk Terus Bersedekah

Kamis, 01 Oktober 2020 - 19:58 WIB
loading...
Zainab binti Jahsy : Memilih Berkarier untuk Terus Bersedekah
Tanpa menyalahi kodrat dan syariat tentang wanita, Zainab binti Jahsy dapat sukses bekerja dan menghasilkan harta. Ia sangat giat melakoni pekerjaannya karena dengannya ia dapat meraih pahala sedekah. Foto ilustrasi/ist
A A A
Zainab binti Jahsy , merupakan salah satu istri Rasulullah yang dikenal sebagai muslimah yang giat bekerja dan berkarier . Meski Rasulullah memberikan nafkah yang cuku. Ummul Mukminin ini tetap giat mengumpulkan rezeki karena keinginannya untuk bersedekah.

Dirangkum dari buku 'Keutamaan Keluarga Nabi ' yang ditulis Ummu Syu'aib Al Wadi'iyah, kisah Zainab binti Jahsy ini menjadi potret perempuan karier yang dermawan dan layak diteladani oleh kaum perempuan masa kini.

Zainab binti Jahsy adalah putri bibi Rasulullah, Umaimah binti Abdil Muthalib. Ia merupakan janda dari Zaid bin Haritsah yang bukan lain adalah anak angkat nabi. Allah menikahkan Rasulullah dengan Zainab dari langit ketujuh dan menjadikan pernikahan tersebut sebagai dalil tentang pembatalan hukum anak angkat yang kemudian diabadikan dalam Al-Qur’an.

(Baca juga : Hati-hati, Ternyata Panca Indera pun Bisa Melakukan Zina )

Ketika menjadi istri Rasulullah, Zainab dikenal sebagai pekerja yang ulet. Ia rajin dan sangat kreatif membuat kerajinan tangan. Kalau zaman sekarang mungkin pekerjaannya sebagai home industry. Dari pekerjaannya itu, ia mampu menghasilkan banyak harta yang kemudian disedekahkannya di jalan Allah. Di antara istri Rasulullah, Zaenablah yang paling banyak bersedekah hingga disebut panjang tangannya.

Suatu hari, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda pada Aisyah radhiyallahu'anha, “Orang yang paling cepat menyusulku (meninggal setelahku) di antara kalian (para istri Nabi) adalah yang paling panjang tangannya.”

(Baca juga : Hati-hati dengan Lisan, Jangan Sembarangan Menuduh Zina )

Aisyah lalu bersemangat menemui dan mengumpulkan para istri nabi. Ia penasaran siapakah yang dimaksud dalam ucapan Rasulullah. Setiap Ummul Mukminin lalu mengukur panjang tangan mereka dengan menggunakan kayu sejenis bambu. Hasil ukuran tersebut lalu dibandingkan satu sama lain.

Aisyah, Zainab, Ummu Salamah, Maimunah, Juwairiyah, Saudah, Hafshah dan Shafiyah mengukur panjang tangan mereka. Hasilnya, Saudah binti Zam’ah lah yang paling panjang ukuran tangannya. Mereka pun berpikir, Saudah-lah yang akan lebih dulu menyusul Rasulullah menuju rahmat-Nya.

Waktu pun berlalu, hingga kemudian tibalah hari duka yakni hari wafatnya Rasulullah. beberapa tahun setelahnya, ternyata bukan Saudah yang menemui ajal, melainkan Zainab binti Jahsy. Di antara ummul mukminin, Zainablah yang pertama kali menyusul Rasulullah.

(Baca juga : 2,4 Juta Orang Batal Dapat Gaji Tambahan, Perusahaan Telat Jadi Salah Satu Penyebab )

Saat itu, barulah para istri nabi menyadari bahwa yang dimaksud Rasulullah dalam hadis yang dikabarkan Aisyah bukanlah panjangnya tangan berdasarkan ukuran, melainkan panjang tangan yang bermakna dermawan karena gemar bersedekah. Zainab memang terkenal sebagai wanita yang amat sangat gemar bersedekah dan berbuat baik.

“Ternyata, yang paling panjang tangannya di antara kami adalah Zainab karena dia bekerja dengan tangannya sendiri dan bersedekah dengan hasil pekerjaannya,” kata Aisyah.

Lalu, pekerjaan apa yang dilakoni Zainab? Sang ummul mukminin berbisnis home Industry dengan membuat kerajinan tangan. Ia sangat kreatif membuat aneka kerajinan yang dibutuhkan pasar. Tangannya sangat terampil dan kerajinannya berdaya jual.

(Baca juga : Suara seperti Jet Sinyal Tanda-Tanda Tsunami Akan Terjadi )

Dari kerajinan yang dibuat dan dijualnya, Zainab mendapatkan keuntungan. Keuntungannya itulah yang kemudian ia sedekahkan. Zainab memiliki sifat yang amat sangat dermawan. Karena itulah ia mencari rezeki sendiri agar ia dapat bersedekah dengan uangnya sendiri. Tanpa menyalahi kodrat dan syariat tentang wanita, Zainab pun dapat sukses bekerja dan menghasilkan harta. Ia sangat giat melakoni pekerjaannya karena dengannya ia dapat meraih pahala sedekah.

Sifat dan perbuatan Zainab tersebut pun dikagumi banyak orang, termasuk istri Rasulullah yang lain. Bahkan Zainab termasuk salah satu ummul mukminin yang paling utama di sisi Rasulullah. Hal tersebut diakui oleh Aisyah, ia berkata,

“Dia (Zainab binti Jahsy) menyamai kedudukanku di sisi Rasulullah. dan aku tak pernah melihat wanita yang lebih baik agamanya daripada Zainab, dan yang lebih bertakwa daripadanya, lebih jujur perkataannya, dan lebih suka menyambung tali silaturrahim, lebih besar sedekahnya serta lebih rajin mendorong dirinya untuk mengerjakan sesuatu yang dengannya ia bersedekah dan bertaqarub kepada Allah....” (HR. Muslim).

(Baca juga : Epidemiolog Undip: Bakal Terjadi Ledakan Kasus COVID-19 Pasca-Pilkada )

Ummul Mukminin wafat pada tahun ke-20 hijriyyah, yakni sekitar 9 tahun setelah wafatnya Rasulullah. Ia meninggal pada usia 53 tahun dan menjadi istri Rasulullah pertama yang wafat setelah nabiyullah. Para shahabat menshalati jenazahnya, termasuk khalifah yang saat itu memimpin umat, Umar bin Al Khaththab. Jenazahnya dikebumikan di pemakaman baqi’, pemakaman dimana banyak para shahabat Rasulullah dimakamkan.

Semoga Allah merahmati Zainab binti Jahsy dan menjadikan sosoknya selalu diingat sebagai teladan muslimah masa kini.

Wallahu A'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1232 seconds (0.1#10.140)