Rahasia di Balik Salat 5 Waktu dan Pahala Puasa

Rabu, 06 Mei 2020 - 02:37 WIB
loading...
Rahasia di Balik Salat 5 Waktu dan Pahala Puasa
Jagalah waktu-waktu salat terutama sekali salat yang pertengahan. Ilustrasi/Ist
A A A
Syaikh Abu Abdullah RA bercerita, suatu hari, ia dan ayahnya membeli ikan di pasar. Setelah ikan terbeli, mereka memerlukan seseorang untuk membantu membawanya.

Pada saat itu ada seorang pemuda yang sedang berdiri di dekat mereka. Pemuda itu bertanya, “Wahai bapak, apakah bapak memerlukan bantuan saya untuk membawa ikan itu?”

“Ya, benar!” kata ayahnya. Kemudian, pemuda itu membawa ikan di atas kepalanya dan turut bersama mereka ke rumah.

Di tengah perjalanan, mereka mendengar suara azan. Pemuda itu berkata, “Penyeru Allah telah memanggil. Izinkanlah saya berwudhu, barang ini akan saya bawa setelah salat nanti. Apabila bapak bersedia, silakan menunggu, jika tidak, silakan bawa sendiri.”

Setelah berkata demikian, pemuda itu meletakkan ikan-ikan itu lalu pergi ke masjid. "Ayahku berpikir, pemuda itu mempunyai keyakinan yang begitu kuat kepada Allah SWT, bagaikan seorang waliyullah. Akhirnya ayah meletakkan ikan-ikan itu, kemudian kami pergi ke masjid," ujar Syaikh Abu Abdullah.

Setelah kembali dari masjid, ternyata ikan-ikan itu masih berada di tempatnya. Lalu, pemuda itu mengangkat kembali ikan-ikan tadi dan mereka bersama-sama menuju rumah.

“Simpanlah ikan-ikan itu, mari makan bersama kami, setelah itu kamu boleh pulang,” kata ibu kepada pemuda itu.

”Maaf ibu, saya sedang berpuasa,” jawab pemuda itu.

Lalu Ayah berkata, “Kalau begitu, datanglah ke sini nanti petang dan berbukalah di sini.”

Pemuda itu berkata, “Biasanya, jika saya telah berangkat maka saya tidak akan kembali lagi. Tetapi untuk kali ini, saya akan pergi ke masjid dan petang nanti saya akan kembali kemari.”

Sesudah itu, dia pergi dan meminta untuk tinggal di sebuah masjid di dekat rumah. "Pada petang harinya setelah Maghrib, pemuda tadi datang dan makan bersama kami. Setelah makan, kami menyiapkan sebuah kamar untuknya agar ia dapat beristirahat tanpa diganggu oleh siapa pun," ujar Syaikh Abu Abdullah melenjutkan ceritanya.

Di sebelah rumah kami, kata Syaikh, ada seorang wanita tua yang lumpuh. Kami benar-benar terkejut ketika melihatnya dapat berjalan. Kami bertanya, “Bagaimana engkau dapat sembuh?”

Wanita tua itu menjawab, “Saya didoakan oleh tamu Anda agar kaki saya disembuhkan dan Allah mengabulkan doanya.” Ketika kami mencari pemuda itu, ternyata dia telah meninggalkan kamarnya. Pemuda itu pergi tanpa diketahui oleh siapa pun.

Kisah ini terdapat di dalam Kitab Fadhail A'mal, karya Maulana Muhammad Zakariyya al-Kandhalawi. Kisah ini memberikan pelajaran berharga. Yakni, di antara rahasia mendirikan salat lima waktu di awal waktu dengan berjamaah akan menjadikan doa-doanya cepat diijabah.

Itu karena orang yang mendirikan salat lima waktu di awal waktu dengan berjamaah adalah orang yang bersih dari dosa. “Sesungguhnya salat lima waktu itu menghilangkan dosa-dosa sebagaimana air menghilangkan kotoran.” (HR Muslim). Selain itu, karena ia mendahulukan panggilan Allah dari panggilan selain-Nya.

Rahasia Salat 5 Waktu
Ali bin Abi Talib ra mengatakan, sewaktu Rasullullah SAW duduk bersama para sahabat Muhajirin dan Arshar, tiba-tiba datanglah satu rombongan orang- orang Yahudi lalu berkata, “Ya Muhammad, kami hendak bertanya kepada kamu kalimat- kalimat yang telah diberikan oleh Allah kepada Nabi Musa as yang tidak diberikan kecuali kepada para Nabi utusan Allah atau malaikat muqarrab.”

Lalu Rasullullah S. A. W bersabda, “Silakan bertanya.”

Berkata orang Yahudi, “Terangkan kepada kami tentang 5 waktu yang diwajibkan oleh Allah ke atas umatmu.'

Sabda Rasullullah SAW , “Salat zuhur jika tergelincir matahari, maka bertasbihlah segala sesuatu kepada Tuhannya. Salat Asar itu ialah saat ketika Nabi Adam a.s. memakan buah khuldi. Salat Maghrib itu adalah saat Allah menerima taubat Nabi Adam a.s. Maka setiap mukmin yang bersalat Maghrib dengan ikhlas dan kemudian dia berdoa meminta sesuatu pada Allah maka pasti Allah akan mengkabulkan permintaannya. Salat isya’ itu ialah salat yang dikerjakan oleh para Rasul sebelumku. Salat Subuh adalah sebelum terbit matahari. Ini karena apabila matahari terbit, terbitnya di antara dua tanduk syaitan dan di situ sujudnya setiap orang kafir."

Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan dari Rasullullah SAW, lalu mereka berkata, ”Memang benar apa yang kamu katakan itu Muhammad. Katakanlah kepada kami apakah pahala yang akan didapati oleh orang yang salat.'

Rasullullah SAW bersabda, “Jagalah waktu-waktu salat terutama salat yang pertengahan. Salat zuhur, pada saat itu nyalanya neraka jahanam. Orang-orang mukmin yang mengerjakan salat pada ketika itu akan diharamkan ke atasnya api neraka Jahanam pada hari Kiamat.'

'Manakala salat Asar, adalah saat di mana Nabi Adam as memakan buah khuldi. Orang-orang mukmin yang mengerjakan salat Asar akan diampunkan dosanya seperti bayi yang baru lahir."

Selepas itu Rasullullah SAW membaca ayat yang bermaksud, “Jagalah waktu-waktu salat terutama sekali salat yang pertengahan. Salat maghrib itu adalah saat di mana taubat Nabi Adam as diterima. Seorang mukmin yang ikhlas mengerjakan salat Maghrib kemudian meminta sesuatu daripada Allah, maka Allah akan perkenankan”.

Sabda Rasullullah SAW , salat Isya’ (atamah). Katakan kubur itu adalah sangat gelap dan begitu juga pada hari Kiamat, maka seorang mukmin yang berjalan dalam malam yang gelap untuk pergi menunaikan salat isya’ berjamaah, Allah SWT haramkan dirinya daripada terkena nyala api neraka dan diberikan kepadanya cahaya untuk menyeberangi Titian Sirath.'

Sabda Rasullullah SAW seterusnya, “salat subuh pula, seseorang mukmin yang mengerjakan salat subuh selama 40 hari secara berjamaah, diberikan kepadanya oleh Allah SWT dua kebebasan yaitu:

1. Dibebaskan daripada api neraka.
2. Dibebaskan dari nifaq.

Pahala Puasa
Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan Rasullullah SAW, maka mereka berkata, “Memang benarlah apa yang kamu katakan itu wahai Muhammad. Kini katakan pula kepada kami semua, kenapakah Allah SWT mewajibkan puasa 30 hari ke atas umatmu?”

Sabda Rasullullah SAW , “Ketika Nabi Adam memakan buah pohon khuldi yang dilarang, lalu makanan itu tersangkut dalam perut Nabi Adam as selama 30 hari. Kemudian Allah SWT mewajibkan ke atas keturunan Adam as berlapar selama 30 hari. Sementara diizinkan makan di waktu malam itu adalah sebagai kurnia Allah SWT kepada makhluk-Nya.”

Kata orang Yahudi lagi, “Wahai Muhammad, memang benarlah apa yang kamu katakan itu. Kini terangkan kepada kami mengenai ganjaran pahala yang diperolehi daripada berpuasa itu.”

Sabda Rasullullah SAW , “Seorang hamba yang berpuasa dalam bulan Ramadhan dengan ikhlas kepada Allah SWT, dia akan diberikan oleh Allah SWT tujuh perkara:

Pertama, akan dicairkan daging haram yang tumbuh dari badannya (daging yang tumbuh daripada makanan yang haram).
Kedua, rahmat Allah sentiasa dekat dengannya.
Ketiga, diberi oleh Allah sebaik-baik amal.
Keempat, dijauhkan daripada merasa lapar dan dahaga.
Kelima, diringankan baginya siksa kubur (siksa yang amat mengerikan).
Keenam, diberikan cahaya oleh Allah SWT pada hari Kiamat untuk menyeberang Titian Sirath.
Ketujuh, Allah SWT akan memberinya kemudian di syurga.'

Kata orang Yahudi, “Benar apa yang kamu katakan itu Muhammad. Katakan kepada kami kelebihanmu di antara semua para nabi.”

Sabda Rasullullah SAW , “Seorang nabi menggunakan doa mustajabnya untuk membinasakan umatnya, tetapi saya tetap menyimpankan doa saya (untuk saya gunakan memberi syafaat kepada umat saya di hari kiamat).”

Kata orang Yahudi, “Benar apa yang kamu katakan itu Muhammad. Kini kami mengakui dengan ucapan Asyhadu Alla illaha illallah, wa annaka Rasulullah (kami percaya bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan engkau utusan Allah).”
(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2788 seconds (0.1#10.140)