Niat Salat Nisfu Syaban, Lengkap dengan Tata Cara dan Perbedaan Pendapat Ulama Besar

Selasa, 11 Februari 2025 - 18:16 WIB
loading...
Niat Salat Nisfu Syaban,...
Setiap malam Nisfu Syaban, umat muslim di Indonesia senantiasa mengisi dengan berbagai amalan seperti puasa dan salat sunnah. Foto ilustrasi/ist.
A A A
Niat salat Nisfu Syaban pada dasarnya kurang lebih sama dengan niat salat sunnah pada umumnya, namun ada beberapa kalimat yang diganti.

Nisfu Syaban merupakan momen istimewa bagi umat muslim yang jatuh pada pertengahan bulan Syaban, bulan kedelapan dalam kalender Hijriah. Dimana pada tahun ini jatuh pada tanggal 15 Syaban atau 14 Januari 2025.

Nisfu Syaban adalah malam yang penuh berkah dan rahmat. Dalam Islam, malam ini diyakini sebagai malam di mana Allah SWT menetapkan takdir hamba-Nya untuk tahun yang akan datang.

Salah satu keutamaan besar dari Nisfu Syaban adalah pengampunan Allah SWT. Di malam ini, Allah membuka pintu maaf-Nya bagi hamba-Nya yang bertaubat dan memohon ampun.

Setiap malam Nisfu Syaban, umat muslim di Indonesia senantiasa mengisi dengan berbagai amalan seperti puasa dan salat sunnah.

Niat Salat Nisfu Syaban

Salat Nisfu Syaban ini dipercaya dapat dilakukan secara sendiri maupun berjamaah. Berikut ini niat Salat Nisfu Syaban untuk sendiri maupun sebagai imam.

أُصَلِّي سُنَّةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى


Ushalli sunnata Nishfi Sya'bân rak'ataini lillâhi ta'ala.

Artinya: "Saya berniat salat sunnah Nisfu Sya'ban dua rakaat karena Allah Ta'ala."

أُصَلِّي سُنَّةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى


Ushalli sunnata Nishfi Sya'bân rak'ataini imâman lillâhi ta'ala.

Artinya: "Aku niat shalat sunah nisfu sya'ban dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta'ala."

Tata Cara Salat Nisfu Syaban

Untuk tata caranya, Salat Nisfu Syaban ini dipercaya dilakukan sebanyak 100 rakaat dengan 50 kali salam. Salat ini lebih utama jika dilaksanakan secara berjamaah.

Salat sunnah Nisfu Syaban dapat dilakukan setelah salat sunnah ba'diyah Maghrib dan dilanjutkan setelah salat Isya.

Hal tersebut didasarkan pada pendapat Imam Al-Ghazali dalam Ihya ‘Ulumiddin.

وأما صلاة شعبان فليلة الخامس عشر منه يصلي مائة ركعة كل ركعتين بتسليمة يقرأ في كل ركعة بعد الفاتحة قل هو الله أحد إحدى عشرة مرة وإن شاء صلى عشر ركعات يقرأ في كل ركعة بعد الفاتحة مائة مرة قل هو الله أحد فهذا أيضاً مروي في جملة الصلوات كان السلف يصلون هذه الصلاة ويسمونها صلاة الخير ويجتمعون فيها وربما صلوها جماعة


Artinya, “Adapun salat sunnah Sya‘ban adalah malam kelima belas bulan Sya‘ban. Dilaksanakan sebanyak seratus rakaat. Setiap dua rakaat satu salam. Setiap rakaat setelah Al-Fatihah membaca Qulhuwallahu ahad sebanyak 11 kali. Jika mau, seseorang dapat salat sebanyak 10 rakaat. Setiap rakaat setelah Al-Fatihah Qulhuwallahu ahad 100 kali. Ini juga diriwayatkan dalam sejumlah salat yang dilakukan orang-orang salaf dan mereka sebut sebagai salat khair. Mereka berkumpul untuk menunaikannya. Mungkin mereka menunaikannya secara berjamaah,” (Al-Ghazali, Ihya ‘Ulumiddin, jilid 1, hal. 203).

Namun kepercayaan terkait Salat Nisfu Syaban ini memunculkan beberapa perbedaan pendapat para ulama besar.

Misalnya seperti Imam An-Nawawi yang menganggap salat nisfu Sya‘ban yang berjumlah 100 rakaat adalah bidah.

(الْعَاشِرَةُ) الصَّلَاةُ الْمَعْرُوفَةُ بصلاة الرغائب وهي ثنتى عَشْرَةَ رَكْعَةً تُصَلَّى بَيْنَ الْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ لَيْلَةَ أَوَّلِ جُمُعَةٍ فِي رَجَبٍ وَصَلَاةُ لَيْلَةِ نِصْفِ شَعْبَانَ مِائَةُ رَكْعَةٍ وَهَاتَانِ الصَّلَاتَانِ بِدْعَتَانِ وَمُنْكَرَاتَانِ قَبِيحَتَانِ وَلَا يُغْتَرُّ بِذِكْرِ هِمَا فِي كِتَابِ قُوتِ الْقُلُوبِ وَإِحْيَاءِ عُلُومِ الدِّينِ


Artinya, “Kesepuluh adalah salat yang dikenal dengan Salat Ar-Ragha’ib, yaitu 12 rakaat yang dilaksanakan antara maghrib dan isya pada malam Jumat pertama bulan Rajab dan salat malam nisfu Sya‘ban sebanyak 100 rakaat. Dua salat ini adalah bid‘ah, munkar, dan buruk. Jangan tertipu dengan penyebutan dua salat dalam kitab Qutul Qulub dan Ihya ‘Ulumiddin," (Lihat An-Nawawi, Al-Majmu‘ Syarhul Muhadzdzab, jilid 4, hal. 56).

Itulah niat salat Nisfu Syaban beserta tata cara melakukannya. Kendati ada beberapa pendapat terkait ibadah ini, sebaiknya umat muslim pandai-pandai dalam menelaah sebuah ibadah dan jangan sampai nantinya terjun ke dalam bidah.

(wid)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1600 seconds (0.1#10.140)