Untuk Muslimah, Pakaian adalah Nikmat Besar dari Allah Ta'ala
loading...
A
A
A
Sesungguhnya mengingat nikmat adalah penyebab bersyukur terhadap yang memberi nikmat, yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jadi kalau orang mengingat-ingat nikmat, maka dia niscaya bisa bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Hal ini disebutkan oleh AllahTa'ala di dalam Al-Qur’an:
وَآتَاكُم مِّن كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ ۚ وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّـهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ الْإِنسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ ﴿٣٤﴾
“Dan dia telah memberikan kepadamu keperluan dari segala apa yang engkau minta kepadaNya. Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala, niscaya kamu tidak akan bisa menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu sangat dzalim dan sangat mengingkari nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (QS. Ibrahim : 34)
(Baca juga : Inilah Tabiat Buruk Suami yang Harus Dijauhi )
Di dalam tafsir Ibnu Katsir, bahwa sebagian ulama salaf berkata bahkan apa yang kalian tidak minta diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ayat ini memberikan isyarat kepada kita bahwa mengingat-ingat memberi petunjuk kepada kita agar kita bersyukur kepada sang pemberi nikmat, yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Kemudian di dalam surah An-Nahl ayat 18, Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:
وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّـهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّـهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿١٨﴾
“Jika kalian menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kalian tidak akan bisa menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nahl : 18)
(Baca juga : Tasbih Fatimah )
Intinya adalah sebagaimana disebutkan oleh penulis bahwa mengingat nikmat adalah penyebab agar bisa bersyukur terhadap Dzat yang memberi nikmat. Dan bersyukur adalah sebab untuk tambahan nikmat. Artinya ada tiga tahapan yang senantiasa selalu berkaitan satu dengan yang lainnya, yaitu mengingat nikmat, bersyukur, dan tambahan nikmat.
Tiga hal ini selalu berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Siapa yang ingin bersyukur hendaklah dia mengingat nikmat, siapa yang ingin tambah nikmat hendaknya dia bersyukur.
(Baca juga : Banyak Bertanya Akan Menyulitkan Diri Sendiri? )
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Dan ingatlah ketika Rabbmu memberitahukan kepadamu: ‘Jika kalian bersyukur, sungguh Aku akan benar tambahkan (nikmat) kepadamu. Dan jika kalian kufur, sesungguhnya siksaKu sangatlah pedih.’” (QS. Ibrahim: 17)
Dan sesungguhnya Allah memberikan kepada kita bermacam-macam nikmat dan salah satu nikmat yang sangat besar adalah pakaian bermacam-macam pula. Bagi muslimah, tentu saja pakaian ini adalah nikmat yang besar dan dia adalah pemberian yang agung dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
(Baca juga : Khawatir Ada Penyusup, Gerakan Buruh Jakarta Batalkan Aksi di Simpang Cempaka Putih )
Dinukil dari kitab 'Risalah Penting Untuk Muslimah', karya Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr Hafidzahullah, dijelaskan tentang nikmat pakaian bagi muslimah ini. Pemaparannya disampaikan Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc dalam kajian muslimah, kemarin di laman facebooknya.
Menurutnya, Allah menyebut nikmat pakaian ini dalam sejumlah nikmat-nikmat yang besar dalam surat An-Nahl yang dikenal oleh para ulama dengan surat An-Ni’am (nikmat-nikmat).
(Baca juga : Perlu Digas Terus, Prospek Industri Otomotif Masih Besar )
Hal ini karena saking banyaknya apa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala sebutkan di dalam surah An-Nahl tersebut berupa nikmat-nikmat yang Allah berikan kepada hamba-hambaNya yang mana di akhir surat An-Nahl Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَاللَّـهُ جَعَلَ لَكُم مِّن بُيُوتِكُمْ سَكَنًا وَجَعَلَ لَكُم مِّن جُلُودِ الْأَنْعَامِ بُيُوتًا تَسْتَخِفُّونَهَا يَوْمَ ظَعْنِكُمْ وَيَوْمَ إِقَامَتِكُمْ ۙ وَمِنْ أَصْوَافِهَا وَأَوْبَارِهَا وَأَشْعَارِهَا أَثَاثًا وَمَتَاعًا إِلَىٰ حِينٍ
“Dan Allah menjadikan bagi kalian rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan Dia menjadikan bagi kalian rumah-rumah dari kulit binatang ternak yang kalian merasa ringan membawanya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim dan dijadikan-Nya pula dari bulu domba, bulu unta dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan perhiasan yang kamu pakai sampai waktu tertentu.” (QS. An-Nahl : 80)
وَاللَّـهُ جَعَلَ لَكُم مِّمَّا خَلَقَ ظِلَالًا وَجَعَلَ لَكُم مِّنَ الْجِبَالِ أَكْنَانًا وَجَعَلَ لَكُمْ سَرَابِيلَ تَقِيكُمُ الْحَرَّ وَسَرَابِيلَ تَقِيكُم بَأْسَكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ يُتِمُّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تُسْلِمُونَ
“Dan Allah menjadikan bagi kalian tempat bernaung dari apa yang Dia telah ciptakan, dan Dia jadikan bagi kalian tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagi kalian pakaian yang memelihara kalian dari panas dan baju besi yang memelihara kalian dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmatNya atas kalian agar kalian berserah diri kepadaNya.” (QS. An-Nahl : 81)
(Baca juga : UU Cipta Kerja Dinilai Jadi Berkah untuk UMKM dan Ormas Islam )
فَإِن تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
“Jika mereka tetap berpaling, maka sesungguhnya kewajiban yang dibebankan atasmu Wahai Muhammad hanyalah menyampaikan amanat Allah dengan jelas.” (QS. An-Nahl : 82)
Kemudian firman Allah Ta'ala :
يَعْرِفُونَ نِعْمَتَ اللَّـهِ ثُمَّ يُنكِرُونَهَا وَأَكْثَرُهُمُ الْكَافِرُونَ
“Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir.” (QS. An-Nahl : 83)
(Baca juga : Menparekraf Luncurkan We Love Bali di Bali Safari )
Ayat ini memberikan pelajaran kepada kita bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan nikmat-nikmatNya atas hamba-hambaNya, yaitu menjadikan bagi mereka pakaian atau yang semisalnya yang terbuat dari kain katun atau yang terbuat dari bulu-bulu domba yang dengannya menahan rasa panas dan rasa dingin, dan yang dengannya seseorang berpenampilan yang baik, dan dengannya seseorang menutup auratnya.
Jadi intinya di sini bahwa pakaian itu nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka tidak diragukan lagi bahwa pakaian adalah nikmat agung dan pemberian yang besar dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, wajib atas hamba Allah yang beriman untuk menegakkan kesyukuran atas nikmat pakaian ini. Dan hendaklah dia menggunakan pakaian tersebut dalam ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan menggapai ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala serta hal apa saja yang mendekatkan kepadaNya.
(Baca juga : Gatot Nurmantyo dan Din Syamsuddin Tak Diizinkan Jenguk Syahganda Nainggolan dkk )
Kemudian, hendaklah seorang muslim dan muslimah menjauhi sebenar-benar penjauhan dari menyelisihi perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam perkara pakaian, baik itu dalam sifatnya, macamnya, syarat-syaratnya, batasan-batasannya, adab-adabnya, yang telah ditentukan oleh syariat.
Wallahu A'lam
Lihat Juga: Penutupan Jakarta Muslim Fashion Week 2023 di TEI ke-37 Kantongi Transaksi Rp206,6 Miliar
Hal ini disebutkan oleh AllahTa'ala di dalam Al-Qur’an:
وَآتَاكُم مِّن كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ ۚ وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّـهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ الْإِنسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ ﴿٣٤﴾
“Dan dia telah memberikan kepadamu keperluan dari segala apa yang engkau minta kepadaNya. Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala, niscaya kamu tidak akan bisa menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu sangat dzalim dan sangat mengingkari nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (QS. Ibrahim : 34)
(Baca juga : Inilah Tabiat Buruk Suami yang Harus Dijauhi )
Di dalam tafsir Ibnu Katsir, bahwa sebagian ulama salaf berkata bahkan apa yang kalian tidak minta diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ayat ini memberikan isyarat kepada kita bahwa mengingat-ingat memberi petunjuk kepada kita agar kita bersyukur kepada sang pemberi nikmat, yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Kemudian di dalam surah An-Nahl ayat 18, Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:
وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّـهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّـهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿١٨﴾
“Jika kalian menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kalian tidak akan bisa menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nahl : 18)
(Baca juga : Tasbih Fatimah )
Intinya adalah sebagaimana disebutkan oleh penulis bahwa mengingat nikmat adalah penyebab agar bisa bersyukur terhadap Dzat yang memberi nikmat. Dan bersyukur adalah sebab untuk tambahan nikmat. Artinya ada tiga tahapan yang senantiasa selalu berkaitan satu dengan yang lainnya, yaitu mengingat nikmat, bersyukur, dan tambahan nikmat.
Tiga hal ini selalu berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Siapa yang ingin bersyukur hendaklah dia mengingat nikmat, siapa yang ingin tambah nikmat hendaknya dia bersyukur.
(Baca juga : Banyak Bertanya Akan Menyulitkan Diri Sendiri? )
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Dan ingatlah ketika Rabbmu memberitahukan kepadamu: ‘Jika kalian bersyukur, sungguh Aku akan benar tambahkan (nikmat) kepadamu. Dan jika kalian kufur, sesungguhnya siksaKu sangatlah pedih.’” (QS. Ibrahim: 17)
Dan sesungguhnya Allah memberikan kepada kita bermacam-macam nikmat dan salah satu nikmat yang sangat besar adalah pakaian bermacam-macam pula. Bagi muslimah, tentu saja pakaian ini adalah nikmat yang besar dan dia adalah pemberian yang agung dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
(Baca juga : Khawatir Ada Penyusup, Gerakan Buruh Jakarta Batalkan Aksi di Simpang Cempaka Putih )
Dinukil dari kitab 'Risalah Penting Untuk Muslimah', karya Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr Hafidzahullah, dijelaskan tentang nikmat pakaian bagi muslimah ini. Pemaparannya disampaikan Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc dalam kajian muslimah, kemarin di laman facebooknya.
Menurutnya, Allah menyebut nikmat pakaian ini dalam sejumlah nikmat-nikmat yang besar dalam surat An-Nahl yang dikenal oleh para ulama dengan surat An-Ni’am (nikmat-nikmat).
(Baca juga : Perlu Digas Terus, Prospek Industri Otomotif Masih Besar )
Hal ini karena saking banyaknya apa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala sebutkan di dalam surah An-Nahl tersebut berupa nikmat-nikmat yang Allah berikan kepada hamba-hambaNya yang mana di akhir surat An-Nahl Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَاللَّـهُ جَعَلَ لَكُم مِّن بُيُوتِكُمْ سَكَنًا وَجَعَلَ لَكُم مِّن جُلُودِ الْأَنْعَامِ بُيُوتًا تَسْتَخِفُّونَهَا يَوْمَ ظَعْنِكُمْ وَيَوْمَ إِقَامَتِكُمْ ۙ وَمِنْ أَصْوَافِهَا وَأَوْبَارِهَا وَأَشْعَارِهَا أَثَاثًا وَمَتَاعًا إِلَىٰ حِينٍ
“Dan Allah menjadikan bagi kalian rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan Dia menjadikan bagi kalian rumah-rumah dari kulit binatang ternak yang kalian merasa ringan membawanya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim dan dijadikan-Nya pula dari bulu domba, bulu unta dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan perhiasan yang kamu pakai sampai waktu tertentu.” (QS. An-Nahl : 80)
وَاللَّـهُ جَعَلَ لَكُم مِّمَّا خَلَقَ ظِلَالًا وَجَعَلَ لَكُم مِّنَ الْجِبَالِ أَكْنَانًا وَجَعَلَ لَكُمْ سَرَابِيلَ تَقِيكُمُ الْحَرَّ وَسَرَابِيلَ تَقِيكُم بَأْسَكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ يُتِمُّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تُسْلِمُونَ
“Dan Allah menjadikan bagi kalian tempat bernaung dari apa yang Dia telah ciptakan, dan Dia jadikan bagi kalian tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagi kalian pakaian yang memelihara kalian dari panas dan baju besi yang memelihara kalian dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmatNya atas kalian agar kalian berserah diri kepadaNya.” (QS. An-Nahl : 81)
(Baca juga : UU Cipta Kerja Dinilai Jadi Berkah untuk UMKM dan Ormas Islam )
فَإِن تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
“Jika mereka tetap berpaling, maka sesungguhnya kewajiban yang dibebankan atasmu Wahai Muhammad hanyalah menyampaikan amanat Allah dengan jelas.” (QS. An-Nahl : 82)
Kemudian firman Allah Ta'ala :
يَعْرِفُونَ نِعْمَتَ اللَّـهِ ثُمَّ يُنكِرُونَهَا وَأَكْثَرُهُمُ الْكَافِرُونَ
“Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir.” (QS. An-Nahl : 83)
(Baca juga : Menparekraf Luncurkan We Love Bali di Bali Safari )
Ayat ini memberikan pelajaran kepada kita bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan nikmat-nikmatNya atas hamba-hambaNya, yaitu menjadikan bagi mereka pakaian atau yang semisalnya yang terbuat dari kain katun atau yang terbuat dari bulu-bulu domba yang dengannya menahan rasa panas dan rasa dingin, dan yang dengannya seseorang berpenampilan yang baik, dan dengannya seseorang menutup auratnya.
Jadi intinya di sini bahwa pakaian itu nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka tidak diragukan lagi bahwa pakaian adalah nikmat agung dan pemberian yang besar dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, wajib atas hamba Allah yang beriman untuk menegakkan kesyukuran atas nikmat pakaian ini. Dan hendaklah dia menggunakan pakaian tersebut dalam ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan menggapai ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala serta hal apa saja yang mendekatkan kepadaNya.
(Baca juga : Gatot Nurmantyo dan Din Syamsuddin Tak Diizinkan Jenguk Syahganda Nainggolan dkk )
Kemudian, hendaklah seorang muslim dan muslimah menjauhi sebenar-benar penjauhan dari menyelisihi perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam perkara pakaian, baik itu dalam sifatnya, macamnya, syarat-syaratnya, batasan-batasannya, adab-adabnya, yang telah ditentukan oleh syariat.
Wallahu A'lam
Lihat Juga: Penutupan Jakarta Muslim Fashion Week 2023 di TEI ke-37 Kantongi Transaksi Rp206,6 Miliar
(wid)