Kenapa Malas Berdoa?

Minggu, 18 Oktober 2020 - 14:24 WIB
loading...
Kenapa Malas Berdoa?
Rasulullah telah mengingatkan umatnya untuk tidak lupa berdoa. Terutama di waktu-waktu istajabah. Sebab bagaimanapun manusia adalah makhluk lemah di hadapan sang pencipta. Foto ilustrasi/ist
A A A
Muslimah, doa merupakan amalan yang tidak terikat waktu. Bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja sesuai dengan adab-adab yang ditetapkan syariat. Bagi seorang muslim, tentu saja berdoa yang paling efektif biasanya dilakukan setelah melaksanakan salat, ketika seorang hamda tengah berkomunikasi dengan Rabbnya.

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, telah mengingatkan umatnya untuk tidak lupa berdoa. Terutama di waktu-waktu istajabah. Sebab bagaimanapun manusia adalah makhluk lemah di hadapan sang pencipta. Di saat kesulitan dan kesusahan menimpa, hanya Allah yang bisa menolongnya.

(Baca juga : Memamerkan Kecantikan Bentuk Kemunduran? )

Saking pentingnya doa sampai disebutkan bahwa doa merupakan senjata bagi orang beriman. Walau begitu, rasa malas berdoa kerap menimpa sebagian umat Islam. Bahkan setelah selesai salat wajib pun enggan untuk berdoa kepada Allah. Padahal malas berdoa disebut sebut sebagai manusia yang paling lemah. Perhatikan hadis berikut:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu ia berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Manusia paling lemah adalah mereka yang paling malas berdoa (kepada Allah). Dan manusia paling pelit adalah manusia yang pelit memberi salam”. (HR. Thabrani, Ibnu Hibban, dll).

(Baca juga : Memahami Tawassul yang Disyariatkan )

Dinukil dari kitab 'Tashihi al Du'a', yang ditulis Bakar Abu Zaib menyebutkan, sangat rugi sekali orang yang malas berdoa. Sebab ia telah menutup jalannya sendiri menuju karunia dan rahmat Allah.

Orang yang malas berdoa sejatinya menjadi orang yang sangat lemah. Ia tidak menyadari bahwa hidup tidak selamanya berjalan sesuai harapan . Ada kalanya cobaan dan ujian datang merintang. Manusia yang malas berdoa juga menegaskan dirinya sebagai manusia yang sombong. Menganggap bahwa sukses dirinya adalah murni jerih payahnya sendiri.

Mengenai anjuran berdoa dan ruginya orang yang malas untuk berdoa, Rasulullah bersabda, “Siapa yang tidak pernah berdoa kepada Allah, maka Allah murka kepadanya”. (HR. Ahmad)

(Baca juga : Inilah Hak-hak Istri Atas Suami )

Allah Ta'ala berfirman,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادۡعُوۡنِىۡۤ اَسۡتَجِبۡ لَـكُمۡؕ اِنَّ الَّذِيۡنَ يَسۡتَكۡبِرُوۡنَ عَنۡ عِبَادَتِىۡ سَيَدۡخُلُوۡنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيۡنَ
“Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan kuperkenankan bagimu”. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina Dina”. (QS. Al Ghafir: 60).

Dalam ayat ini, Allah memberi jaminan kepada umat Islam bahwa doanya akan dikabulkan. Sehingga menjadi sangat rugi mereka yang malas berdoa. Janji Allah pasti. Dikabulkannya doa ini tidak harus selalu berupa yang diminta. Tapi Allah Maha Adil dan Maha Tahu yang paling bermanfaat bagi hambanya. Sebab itu, Allah mengabulkan doa kadangkala berupa pemberian yang lebih bermanfaat dari apa yang diminta.

(Baca juga : BMKG: Waspada, Hujan Lebat Sepekan ke Depan Akibat La Nina )

Malas Berdoa Menurut Sheikh Abdul Qadir Jailani

Mengapa ada sebagian manusia yang malas dan enggan berdoa? Sheikh Abdul Qadir Jailani mengatakan dalam kitab Futuhul Ghaib bahwa seseorang menjadi malas dan urung untuk berdoa terkait kepada 2 hal yaitu :

1. Semua perkara sudah ada ketentuanNya

Adakalanya seseorang tidak meminta apa-apa kepadaNya, dengan pemahaman toh segala sesuatu itu telah ditetapkan oleh Allah. Diminta atau tidak diminta, sesuatu itu pasti datang. Jika perkara itu tidak ditetapkan untukku maka itu tidak akan kudapatkan, sekalipun aku memintanya.

(Baca juga : Gatot Nurmantyo, Garang di Militer, Kritis ke Pemerintah )

Janganlah berkata begitu, sebagai hamba Allah teruslah berdoa sesuai beberapa ayat Al Quran di bawah ini :

Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”.(Al Ghafir: 60)

Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

(Baca juga : Jaman Lagi Susah, Pelaku Industri Kreatif Diminta Bersinergi Tingkatkan Nilai Tambah )

Banyak hadis Nabi yang tetap menganjurkan agar orang beriman untuk selalu berdoa. Di antaranya :
- Sabda Nabi : Mohonlah kepada Allah dengan sepenuh keyakinanmu itu, bahwa permohonanmu itu akan diterima oleh Allah.

- Sabda Nabi : Berdoalah kepada Allah dengan menengadahkan tanganmu.

Berdasarkan ayat-ayat dan hadis itu, tetaplah berdoa. Karena doa itu pada hakekatnya adalah refleksi dari penghambaan dan kehinaan seorang hamba yang sangatlah wajar untuk selalu menggantungkan permintaan apapun kepada Tuhannya, tidak kepada selain Allah.

Oleh karena itu orang yang tidak mau berdoa adalah wujud kesombongan dan melupakan jati dirinya sebagai hamba atau obyek Allah.

(Baca juga : 5 Pelabuhan Kapal Pesiar di Indonesia, Tengok Fasilitasnya )

2. Doa yang tidak terkabul

Dalam hal ini seseorang biasanya berkata: Sesungguhnya aku telah meminta kepada Allah, namun Dia tidak memperkenankan permintaanku, maka sekarang aku tidak mau lagi memohon kepadaNya.

Jika suatu perkara yang diminta Allah dipenuhi memang akan memperkokoh keimanan dan keyakinan seseorang kepada Allah termasuk kesadaran akan keesaan Allah. Hal ini akan melatih seseorang untuk terus memohon hanya kepada Allah bukan selain Dia.

Namun sebaliknya sering terjadi, doanya tidaklah dikabulkan, walau sangat keras ikhtiarnya untuk terus berdoa dan meminta kepada Allah. Dipihak lain orang yang jarang berdo’a atau biasa-biasa saja malah sering terlihat oleh dirinya malah mendapat karunia Allah terpenuhi permintaannya.

(Baca juga : Alami Luka Berat, Hanafi Rais akan Dirujuk ke Rumah Sakit Bintaro )

Janganlah begitu, tetaplah berdoa. Jika perkara tidak diperuntukkan kepadamu, jika diri tetap miskin, maka Allah akan mengaruniakan rasa cukup, rasa gembira walaupun dalam keadaan miskin.

Contoh lainnya, Jika berhutang, Allah akan berupaya melunakkan hati pemberi hutang, karena sesungguhnya Dialah pemilik hati. Dengan begitu pemberi hutang tidak mendesak dan menekan, malah memberikan keringanan atau bahkan menghapuskan hutangnya.

Yakinlah bahwa Allah tidak menyia-nyiakan doa seseorang. Seseorang pasti mendapatkan apa yang menjadi permintaannya, jika tidak didunia, maka diakhirat kelak seseorang akan mendapatkannya.

Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Bahwa di hari perhitungan kelak, orang beriman akan melihat didalam catatan perbuatannya beberapa perbuatan baik yang tidak dilaksanakan dan ia sendiri tidak menyadarinya. Ia akan ditanya: Kenalkah kamu dengan perbuatan itu? Aku menjawab : Aku tidak tau darimana datangnya ini? Maka dikatakan kepadanya: Sesungguhnya ini adalah kebiasaan doamu yang kamu lakukan didunia dulu, dan dengan kamu berdoa, kamu selalu ingat kepadaNya, mengakui keesaanNya.

(Baca juga : Tragis! Pembunuh Rangga dan Pemerkosa Ibu di Aceh Timur Tewas di Sel Tahanan )

Begitulah bahwa Allah akan meletakkan sesuatu kepada tempat semestinya, dan memberi seseorang atas apa yang pantas diberikan kepadanya. Tidaklah sia-sia amalan walau sebiji zarah itu dilakukan pasti ada balasannya.

Dengan berdoa, seseorang akan berupaya dari dalam dirinya sendiri untuk membuang kebanggaan dan kesombongan diri. Dan itu adalah perbuatan baik dan memiliki balasan di sisi Allah yang maha Gagah lagi maha Agung.

Wallahu A’lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1532 seconds (0.1#10.140)