Nabi Muhammad, Satu-satunya Manusia yang Biografinya Dikupas Detail dan Transparan

Rabu, 21 Oktober 2020 - 21:15 WIB
loading...
Nabi Muhammad, Satu-satunya Manusia yang Biografinya Dikupas Detail dan Transparan
Kisahnya tak pernah habis untuk diceritakan. Siapa saja yang mempelajari sejarahnya pasti dibuat takjub, beliau adalah Al-Musthafa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Foto/SINDOnews
A A A
Tidak satu pun manusia di dunia yang biografi dan sejarahnya dikupas secara detail, komplet, menyeluruh dan transparan kecuali sosok Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. Kisahnya tak pernah habis untuk diceritakan, siapa saja yang mempelajari sirahnya pasti dibuat takjub.

"Kisah tokoh yang satu ini ditulis setiap generasi manusia dari masa ke masa. Sehingga tulisan mengenai dirinya selalu hidup dan berkembang, tak lekang oleh zaman dan tak tergilas waktu," kata Pengasuh Pondok Pesantren Sultan Fatah Semarang Ustaz Saeful Huda dalam satu tausiyahnya. ( )

Ustaz Saeful Huda menerangkan bahwa Sirah Nabi صلى الله عليه وسلم adalah sejarah hidup yang menggambarkan kepribadian yang utuh dan menyeluruh. Sirah bukan sekadar biografi dan sejarah, karena penulisannya didasarkan pada periwayatan sumber-sumber otentik.

Sirah lebih obyektif dari penulisan biografi dan sejarah. Sebab ditulis sesuai dengan realitanya tanpa penyembunyian dan pengurangan informasi sedikit pun. Kegiatan Nabi صلى الله عليه وسلم dalam hal salat, menunaikan zakat, puasa, haji, berjihad, muamalah dengan keluarga dan masyarakat luas dapat ditemui di berbagai kitab Sirah. Bagaimana Nabi lahir, masa anak-anak, remaja, dewasa, menikah hingga meninggal menjadi perhatian Sirah .

Sayyidah 'Aisyah radhiyallahu 'anhu berkata: "Jika Nabi Muhammad itu menyembunyikan sesuatu (dari Allah), maka ia pasti akan sembunyikan ayat ini:

وَإِذْ تَقُوَإِذْ تَقُولُ لِلَّذِىٓ أَنْعَمَ ٱللَّهُ عَلَيْهِ وَأَنْعَمْتَ عَلَيْهِ أَمْسِكْ عَلَيْكَ زَوْجَكَ وَٱتَّقِ ٱللَّهَ وَتُخْفِى فِى نَفْسِكَ مَا ٱللَّهُ مُبْدِيهِ وَتَخْشَى ٱلنَّاسَ وَٱللَّهُ أَحَقُّ أَن تَخْشَىٰهُ ۖ فَلَمَّا قَضَىٰ زَيْدٌ مِّنْهَا وَطَرًا زَوَّجْنَٰكَهَا لِكَىْ لَا يَكُونَ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ حَرَجٌ فِىٓ أَزْوَٰجِ أَدْعِيَآئِهِمْ إِذَا قَضَوْا۟ مِنْهُنَّ وَطَرًا ۚ وَكَانَ أَمْرُ ٱللَّهِ مَفْعُولًا

"Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya: 'Tahanlah terus istrimu dan bertakwalah kepada Allah", sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia,
sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) istri-istri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada istrinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi." (QS. Al-Ahzab: 37)

Hal tersebut karena Nabi صلى الله عليه وسلم harus mengubah tradisi pernikahan kaum Jahiliyah dan menghadapi tuduhan-tuduhan mereka karena menikahi mantan istri anak angkat yang menjadi pantangan di kalangan mereka.

Namun, Allah memerintahkan Nabi صلى الله عليه وسلم melakukannya untuk menegaskan berlakunya hukum bahwa menikahi mantan istri anak angkat diperbolehkan dalam Islam dan pengharaman penisbatan anak angkat kepada ayah angkatnya. ( )

Dibimbing Langsung Oleh Allah Ta'ala
Dalam peristiwa lain, Nabi صلى الله عليه وسلم juga mendapat teguran dan pembetulan dari Allah ketika seorang sahabat yang buta bernama Abdullah bin Ummi Maktum datang kepada Nabi untuk menanyakan sesuatu. Allah membimbingnya secara langsung melalui Malaikat Jibril .

Ketikaitu Nabi sedang mengadakan pertemuan penting dengan para pembesar Quraish seperti Abu Jahl bin Hisyam, Uthbah bin Rabi'ah, Ubay bin Umayyah bin Khalaf dan Abbas bin Abdul Muthalib.

Nabi صلى الله عليه وسلم terkesan mengabaikan kedatangan Abdullah bin Ummi Maktum, sehingga beliau langsung mendapat teguran dari Allah dengan turunnya wahyu sebagaimana termaktub dalam "Surah Abasa". ( )

Berbagai peristiwa menjadi pelajaran berharga dan dalam tahap tertentu menjadi bahan kritikan dan ejekan kaum orientalis. Namun, hal itu tetap menjadi bagian dari Sirah Nabi , karena beliau dihadirkan agar menjadi suri teladan dan contoh ideal bagi hidup manusia, sehingga kepribadian dan perilakunya dipelihara (dari kesalahan dan dosa) oleh Allah.

Lebih dari itu agar semua teladan hidupnya menginspirasikan umat manusia dan menjadi rahmat bagi alam semesta. Yang pasti pula, realitas kepribadiannya lebih indah dari semua pensifatan yang diberikan kepadanya.

Beliau adalah profil manusia terbaik dari sisi akhlak maupun fisiknya. Beliau paling tampan di antara orang yang tampan, tidak terlalu tinggi dan pendek, wajahnya memancar bagaikan matahari dan bulan, serta paling mirip dengan Al-Khalil Ibrahim 'alaihissalam.

Perhatikanlah pengakuan 'Amr bin Ash yang pada saat sakaratul maut berkata, "Tidak ada seorang pun yang lebih aku cintai daripada Rasulullah صلى الله عليه وسلم, dan tidaklah mataku dipenuhi olehnya, semata-mata karena aku memuliakannya. Jika aku diminta untuk menyifatinya maka aku tidak mampu karena aku tidak memenuhi mataku kecuali dirinya." ( )

Wallahu A'lam

Ponpes Sultan Fatah Semarang
Nabi Muhammad, Satu-satunya Manusia yang Biografinya Dikupas Detail dan Transparan
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1288 seconds (0.1#10.140)