Lelaki Penggoda dan Hukumannya

Sabtu, 24 Oktober 2020 - 14:22 WIB
loading...
Lelaki Penggoda dan Hukumannya
Lelaki sangat tampan itu membuat banyak perempuan tergoda, sehingga Khalifah Umar bin Khattab menghukumnya dengan mengasingkannya di tempat yang jauh. Foto ilustrasi/ist
A A A
Ini adalah kisah tentang Khalifah Umar bin Khattab menghukum seorang lelaki yang sangat tampan , sehinga banyak perempuan tergoda karenanya. Apa dan bagaimana hukuman yang diberikan sang Amirul Mukminin ini?

Dalam Syarh Siyasah Syar’iyyah karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengisahkan: “Khalifah Umar bin al Khattab ketika melakukan ronda di Kota Madinah mendengar seorang perempuan yang menyanyikan beberapa bait syair. Di antaranya bait syair itu adalah:

Adakah jalan untuk meminum khamar#

Adakah jalan untuk bersua dengan Nasr bin Hajaj

(Baca juga : Mengenal Cairan Putih yang Keluar dari Kemaluan Perempuan, Manakah yang Najis? )

Mendengar hal tersebut, sang Amirul Mukminin lantas memanggil lelaki yang disebut-sebut dalam bait di atas. Ternyata dia adalah seorang pemuda yang tampan (sehingga menggoda banyak perempuan). Akhirnya Umar bin Khatttab menggunduli pemuda tersebut (agar tidak terlihat ganteng). Ternyata setelah digundul pemuda tersebut malah semakin tambah tampan.

Akhirnya sang Khalifah pun buang pemuda tersebut ke Basrah agar tidak banyak perempuan yang tergoda dengan kegantengannya”.

Kisah yang sama diceritakan Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin taqdim Syaikh Muhammad Hassan tahqiqi Shalah al Said hal 387, Maktbah Fayyadh Manshurah Mesir, cetakan pertama 1426 H.

(Baca juga : Dahsyatnya Permusuhan Setan Terhadap Manusia dalam Perihal Pakaian )

Sedangkan riwayat lain tentang kisah ini, ada dalam al Thabaqat al Kubro karya Ibnu Saad adalah sebagai berikut:

قال أخبرنا عمرو بن عاصم الكلابي قال أخبرنا داود بن أبي الفرات قال أخبرنا عبد الله بن بريدة الأسلمي قال بينما عمر بن الخطاب يعس ذات ليلة إذا امرأة تقول:
هل من سبيل إلى خمر فأشربها أم هل سبيل إلى نصر بن حجاج
فلما أصبح سأل عنه فإذا هو من بني سليم

Dari Abdullah bin Buraidah al Aslami, beliau mengatakan, “Saat Umar bin al Khattab beronda pada suatu malam tiba-tiba beliau mendengar seorang perempuan yang mengatakan:

Adakah jalan untuk meminum khamar#
Adakah jalan untuk bersua dengan Nasr bin Hajaj

(Baca juga : Sering-seringlah Menangis di Dunia )

Ketika pagi tiba beliau bertanya-tanya tentang siapakah laki-laki yang bernam Nasr bin Hajja. Ternyata dia adalah seorang dari Bani Sulaim.

فأرسل إليه فأتاه فإذا هو من أحسن الناس شعرا وأصبحهم وجها فأمره عمر أن يطم شعره ففعل فخرجت جبهته فازداد حسنا فأمره عمر أن يعتم ففعل فازداد حسنا

Khalifah Umar lantas mengutus seseorang untuk memanggil orang tersebut. Ternyata dia adalah seorang laki-laki yang sangat menawan rambutnya dan wajahnya pun nampak sangat bercahaya. Khalifah Umar lantas memerintahkan untuk mencukur habis rambut kepalanya. Setelah rambutnya dipangkas habis, dahinya nampak menonjol keluar. Jadilah lelaki tersebut semakin ganteng. Umar pun memerintahkan orang tersebut agar mengenakan sorban. Setelah memakai sorban orang malah tambah ganteng.

(Baca juga : Batasan-batasan Aurat Orang Tua dan Anak )

Akhirnya Khalifah Umar mengatakan, “Demi Allah, zat yang jiwaku ada di tangan-Nya aku tidak mau satu daerah dengan orang tersebut”. Beliau lantas memerintahkan orang tersebut agar memperbaiki diri dan memerintahkannya agar pergi ke Basrah.

قال أخبرنا عمرو بن عاصم الكلابي قال أخبرنا داود بن أبي الفرات قال أخبرنا عبد الله بن بريدة الأسلمي قال خرج عمر بن الخطاب يعس ذات ليلة فإذا هو بنسوة يتحدثن فإذا هن يقلن أي أهل المدينة أصبح؟ فقالت امرأة منهن أبو ذئب

"Dari Abdulah bin Buraidah al Aslami, beliau bercerita, “Suatu malam Umar bin al Khattab keluar dari rumahnya. Di jalan beliau menjumpai beberapa wanita yang sedang ngobrol. Ternyata beberapa diantara mereka ada yang bertanya, ‘Siapakah penduduk Madinah yang paling ganteng?”. Salah satu perempuan diantara mereka mengatakan, “Abu Dzi’b-lah orangnya”.

(Baca juga : Dari Bos Minyak Hingga Dirut Industri Kapal, Ini Deretan Srikandi BUMN )

فلما أصبح سأل عنه فإذا هو من بني سليم فلما نظر إليه عمر إذا هو من أجمل الناس فقال له عمر أنت والله ذئبهن مرتين أو ثلاثا والذي نفسي بيده لا تجامعني بأرض أنا بها

Ketika pagi tiba Umar bertanya-tanya tentang siapakah gerangan lelaki yang bernama Abu Dzi’b, ternyata dia adalah seorang lelaki dari Bani Sulaim. Ketika Khalifah Umar melihat tampangnya ternyata dia adalah laki-laki yang sangat ganteng.

Umar pun berkata kepadanya, “Demi Allah, kamulah yang menggoda mereka para perempuan”. Demikian beliau katakan dua atau tiga kali. Lantas beliau mengatakan, “Demi Allah, zat yang jiwaku ada di tangan-Nya aku tidak mau satu daerah dengan orang tersebut”.

Orang tersebut mengatakan kepada Khalifah Umar, “Jika engkau hendak membuangku maka buanglah aku ke tempat engkau membuang anak pamanku yaitu Nasr bin Hajaj al Sulami”. Khalifah Umar lantas memerintahkannya agar memperbaiki diri lalu membuangnya ke Basrah”.

(Baca juga : Tenaga Medis Jadi Benteng Terakhir, IDI Sebut Masyarakat Garda Terdepan Penanganan COVID-19 )

Hikmah dan Pelajaran dari Kisah

Kisah tentang Khalifah Umar di atas menunjukkan boleh menjadikan gundul kepala sebagai hukuman sehingga apa yang dilakukan di banyak pesantren yaitu menghukum santri yang melanggar aturan yang ada dengan menggundul kepalanya adalah tindakan yang berdasarkan sunnah Umar.

Tentang cara menghukum Khalifah Umar ini, menurut penjelasan Ustadz Aris Munandar di laman dakwah pribadinya mengatakan, di antara bentuk hukuman yang dibenarkan adalah hukuman dengan cara pengasingan. Agak semisal dengan hukuman pengasingan adalah hukuman penjara yang punya efek jera. Itulah penjara yang menyebabkan orang yang dihukum berada dalam keterasingan, bukan penjara yang menyebabkan seorang penjahat mendapatkan tambahan kolega dan guru dalam dunia kejahatan.

(Baca juga : DPRD DKI Jakarta Ingatkan Pemprov Antisipasi Dampak La Nina )

Di antara kewajiban penguasa adalah memikirkan dan menelurkan berbagai kebijakan dalam rangka melindungi akhlak dan moral rakyat, bukan malah membuat kebijakan yang pro pengrusakan moral. Lihatlah bagaimana Umar di pagi harinya langsung melakukan tindakan terhadap laki-laki yang menyebabkan banyak wanita yang tergila-gila kepadanya.

Di antara keteladan yang diberikan oleh Khalifah Umar yang patut dicontoh oleh para penguasa adalah melihat sendiri kondisi real di bawah dan tidak merasa cukup dengan laporan yang diberikan oleh pejabat di bawahnya. Adalah kebiasan Umar, ronda malam seorang diri untuk mengecek kondisi rakyat, apa yang sedang terjadi di akar rumput. Dengan cara ini, politik ‘pencitraan’ bisa dihilangkan. Itulah upaya pejabat bawahan yang ingin memberikan citra bahwa kondisi masyarakat itu baik, sejahtera, terlayani dan seterusnya padahal itu sekadar sandiwara.

(Baca juga : Libur Panjang, Rapid Tes Bakal Diberlakukan di Gerbang Tol dan Objek Wisata Jateng )

Di antara buah ditegakkannya aturan-aturan semaksimal mungkin adalah terwujudnya rasa aman. Dalam kisah di atas, Umar berjalan sendirian melintasi lorong-lorong kota Madinah tanpa merasa khawatir adanya para pelaku kejahatan. Umar berkeliling untuk ronda seorang diri tanpa perlu kawalan paspamres. Kondisi semisal di atas sangatlah sulit untuk kita temukan di zaman ini.

Perempuan itu bisa tergoda mati-matian dengan seorang laki-laki sebagaimana laki-laki yang gila-gilaan mencintai seorang perempuan. Sungguh manusia itu sangat lemah dengan godaan lawan jenis.

Sungguh benar firman Allah,

وَخُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيفًا

“Dan manusia dijadikan bersifat lemah” (QS an Nisa:28).

عن ابن طاوس، عن أبيه: { خُلِقَ الإنْسَانُ ضَعِيفًا } أي: في أمر النساء،

Ketika menjelaskan potongan ayat di atas, Thawus mengatakan, “Manusia (baca:laki-laki) itu lemah jika terlibat urusan dengan wanita”.

وقال وكيع: يذهب عقله عندهن

Sedangkan Waki’ mengatakan, “Akal sehat seorang laki-laki itu tiba-tiba hilang ketika dia tergoda wanita” [Tafsir Ibnu Katsir ketika menjelaskan ayat di atas].

(Baca juga : 5 Musuh Khabib jika Kalahkan Gaethje, Inilah Lawan The Eagle! )

Lihatlah seorang laki-laki yang sangat gagah perkasa tiba-tiba berubah menjadi lemah tidak berdaya bagaikan anak kecil ketika dia berada di hadapan wanita sangat-sangat dia cintai. Sungguh sering kita saksikan laki-laki yang melakukan berbagai hal yang tidak sejalan dengan akal sehat gara-gara sedang terjangkit virus merah jambu. Demikian pula perempuan yang sedang tergoda seorang pria sebagaimana bisa kita simak dalam kisah di atas.

Wallahu A'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2906 seconds (0.1#10.140)