Kemenangan Muslim, Berakhirnya Kekaisaran Kisra dan Rampasan Perang yang Tak Ternilai

Rabu, 28 Oktober 2020 - 14:01 WIB
loading...
A A A
Jabir bin Abdullah berkata: "Demi Allah, Yang tiada tuhan selain Dia, saya tidak melihat siapa pun dari penduduk Kadisiah yang menghendaki dunia bersama akhirat. Kita pernah menyangsikan tiga orang, Tulaihah, Amr bin Ma'di Karib dan Qais bin Maksyuh padahal kita tidak melihat orang yang begitu jujur dan zuhud seperti mereka."

Kesaksian Jabir atas ketiga orang itu punya alasan sendiri. Mereka dulu memimpin kaum murtad yang ditumpas oleh Abu Bakar dan yang memerangi Abu Bakar karena rakusnya pada dunia dan kekuasaan. Sekarang mereka menjadi Muslim yang baik dan berada di garis depan dalam berjuang di jalan Allah, menjauhi dunia dan mendekatkan diri kepada Allah dengan mengerjakan segala amal kebaikan dan mati-matian mempertaruhkan diri dalam perang. ( )

Membagi Rampasan Perang
Sa’ad memisahkan seperlima rampasan perang itu untuk dikirim ke Madinah , dan yang diutamakan sekali apa yang menjadi kesenangan Muslimin di sana. la bermaksud mengirim permadani beledru milik Kisra seperlima, tetapi dilihatnya pembagiannya tidak akan seimbang.

Katanya kepada sahabat-sahabatnya: "Adakah kalian puas dengan empat perlimanya, dan kita mengirimkannya kepada Khalifah Umar bin Khattab supaya dapat diatur sesuai dengan yang dikehendakinya? Kita berpendapat di tempat kita ini tidak akan terbagi, karena hanya sedikit, tetapi bagi pihak Madinah akan sangat berarti. Permadani ini enam puluh hasta dalam segi empat, yang disediakan bagi para kisra jika datang musim dingin yang keras dan tidak ada tumbuhan yang harum tumbuh.

Permadani ini berlukiskan jalan-jalan kerajaan, dihamparkan di atas tanah yang keemasan, disela-sela air sungai yang mengalir bertatahkan mutiara, bagian bawahnya seperti tanah yang ditanami tanam-tanaman musim semi dengan batang dari emas, daun dari sutera dan buahnya dari permata.

Setelah pendapat Sa’ad mereka setujui permadani bersama seperlima (rampasan perang) dikirim ke Madinah. ( )

Sa’ad membagikan rampasan perang itu kepada anggota-anggota pasukannya, dan sudah selesai untuk 60.000 orang dari pasukan berkuda, setiap orang mendapat dua belas ribu. Untuk penduduk negeri diberi sesuai dengan perjuangan mereka.

Sa’ad juga mengatur pembagian rumah-rumah kepada anggota-anggota pasukannya. Yang berkeluarga banyak ditempatkan di gedung-gedung dan mereka tinggal di sana sampai tiba saatnya, ada di antara mereka yang harus meninggalkan tempat tersebut sesudah gerakan pembebasan itu makin meluas sampai ke desa-desa di Persia. ( )

Kita bebas membayangkan sendiri betapa gembiranya para prajurit itu dengan rampasan perang tersebut, serta semangat mereka menghadapi pembebasan baru dengan rampasan perangnya yang baru pula.
(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1124 seconds (0.1#10.140)