Kisah Heroik Nusaibah binti Ka'ab, Sang Perisai Rasulullah

Rabu, 04 November 2020 - 10:32 WIB
loading...
A A A
Ketika Abdullah datang mengusap pedangnya yang bersimbah darah, Ummu Umarah berkata “Apakah engkau berhasil membunuhnya”. “Ya”, jawab Abdullah, dengan seketika Ummu Umarah bersujud syukur.

Pejuang Hak Asasi

Ummu Umarah juga dianggap sebagai pejuang hak asasi pertama pertama. Suatu ketika, Ummu Umarah bertanya kepada Rasulullah SAW, “Ya Rasul Allah, mengapa Allah hanya menyebutkan laki-laki dalam Al-Qur’an?”. Kemudian turunlah Surat Al-Ahzab ayat 35 yang menjelaskan persamaan antara laki-laki dan perempuan dalam amal saleh dan balasan masing-masingnya.

(Baca juga : Studi : Konsumsi Vitamin D yang Tinggi saat Hamil Tingkatkan IQ Bayi )

Firma Allah Ta'ala :

إِنَّ ٱلْمُسْلِمِينَ وَٱلْمُسْلِمَٰتِ وَٱلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ وَٱلْقَٰنِتِينَ وَٱلْقَٰنِتَٰتِ وَٱلصَّٰدِقِينَ وَٱلصَّٰدِقَٰتِ وَٱلصَّٰبِرِينَ وَٱلصَّٰبِرَٰتِ وَٱلْخَٰشِعِينَ وَٱلْخَٰشِعَٰتِ وَٱلْمُتَصَدِّقِينَ وَٱلْمُتَصَدِّقَٰتِ وَٱلصَّٰٓئِمِينَ وَٱلصَّٰٓئِمَٰتِ وَٱلْحَٰفِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَٱلْحَٰفِظَٰتِ وَٱلذَّٰكِرِينَ ٱللَّهَ كَثِيرًا وَٱلذَّٰكِرَٰتِ أَعَدَّ ٱللَّهُ لَهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا

"Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu', laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar". (QS Al Ahzab : 35)

(Baca juga : Serangan Atas Nama Islam Membuat Muslim Prancis Makin Terstigmatisasi )

Dari kisah Ummu Umarah ini jelas, bahwa ia merupakan pejuang hak asasi perempuan pertama. Sejarah Islam membuktikan hal tersebut. Bahwa anggapan perempuan muslimah hanya paham dapur, sumur, dan kasur, benar-benar menyesatkan. Perempuan muslimah yang menjaga kehormatan dan kesuciannya dengan tinggal di rumah, dikesankan sebagai perempuan-perempuan pengangguran dan terbelakang. Menutup aurat atau menegakkan hijab kepada yang bukan mahramnya, kerap dianggap penghambat kemajuan budaya. Itu terbantahkan oleh sosok Nusaibah, wanita mulia ini.

Nusaibah binti Ka’ab tutup usia pada tahun 13 hijriyah. Adz-Dzahabi berkata “Ummu Umarah adalah salah satu perempuan Anshar terbaik.” Keberanian dan perjuangan Ummu Umarah patut menjadi contoh bagi para pemuda masa kini.

Wallahu A'lam
(wid)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1402 seconds (0.1#10.140)