Inilah Sebaik-baiknya Akhlak Seorang Istri

Rabu, 04 November 2020 - 17:34 WIB
loading...
Inilah Sebaik-baiknya Akhlak Seorang Istri
Istri-istri Rasulullah menjadi sebaik-baiknya akhlak dan potret yang patut dicontoh baik sebagai seorang muslimah ataupun kedudukannya sebagai seorang istri. Foto ilustrasi/ist
A A A
Menjadikan Rasulullah Shallalahu alaihi wa sallam dan istri-istrinya sebagai suri teladan kehidupan; bukan terbatas pada amal ibadah saja seperti salat, puasa, dan ibadah lainnya, melainkan semua tindakan dan amal perbuatan setiap hari kaum muslim. Kecuali hal yang menjadi kekhususan Rasulullah atau karena tidak mampu maka ada hukum tersendiri.

Bagi perempuan, istri-istri Rasulullah menjadi sebaik-baiknya akhlak dan potret yang patut dicontoh baik sebagai seorang muslimah ataupun kedudukannya sebagai seorang istri . Di antara akhlak dan perbuatan para istri Rasulullah ini adalah sebagai berikut:

1. Senang menerima nasihat

Di antara hal yang harus diperhatikan muslimah dari kebaikan istri Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam , mereka senang sekali menerima nasihat suami karena nasihat Rasulullah merupakan nasihat yang mulia, yang menyejukan hati, yang membawa kebaikan hidup dan kebahagiaan di akhirat.

(Baca juga : Apa yang Didapat Ketika Menutupi Aib Orang Lain? )

Dari Az-Zuhri berkata, “Telah mengabarkan kepadaku Abu salamah bin Abdurrahman bahwa Aisyah istri Rasulullah mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah mendatangi Aisyah ketika Allah Ta’ala menyuruh beliau untuk memilih (cerai atau tetap bersama) para istrinya. (Kata Aisyah,) “Beliau memulai denganku (Aisyah ). Beliau shallallahu’alaihi wasallam bersabda, ‘Saya hendak memberitahukan kepadamu hal yang sangat penting, karena itu, janganlah kamu terburu-buru menjawabnya sebelum kamu bermusyawarah dengan kedua orang tuamu.’ Aisyah berkata, “Beliau tahu benar, kedua orang tuaku akan mengizinkan aku bercerai dengan beliau.” Aisyah melanjutkan, “Kemudian beliau bersabda, ‘Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ إِنْ كُنْتُنَّ تُرِدْنَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا فَتَعَالَيْنَ أُمَتِّعْكُنَّ وَأُسَرِّحْكُنَّ سَرَاحًا جَمِيلا (٢٨) وَإِنْ كُنْتُنَّ تُرِدْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَالدَّارَ الآخِرَةَ فَإِنَّ اللَّهَ أَعَدَّ لِلْمُحْسِنَاتِ مِنْكُنَّ أَجْرًا عَظِيمًا (٢٩)

“Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu: jika kalian menghendaki kehidupan dunia berserta perhiasannya, marilah kuberikan kepadamu suatu pemberian, dan jika kalian menghendaki Allah ta’aladan Rasul-Nya serta kampung akhirat, sesungguhnya Allah ta’ala menyediakan pahala yang besar bagi orang yang berbuat kebajikan di antara kamu.” QS. Al-Ahzaab : 28-29).

(Baca juga : Kisah Heroik Nusaibah binti Ka'ab, Sang Perisai Rasulullah )

Itulah kelembutan hati Aisyah, istri beliau yang paling muda. Aisyah, tidak jual mahal, tidak membantah, tidak menawar, tetapi subhanallah jawaban istri ini menyejukkan hati suami ketika mendengar nasihat suaminya.

2. Tidak materialitis atau ambisi duniawi

Sifat istri Rasulullah adalah istri yang qana’ah, maksudnya ridha (rela) dengan rezeki Allah yang mereka terima, tidak tamak, tidak menuntut sesuatu yang di luar kemampuan suami. Hal ini dapat kita buktikan dengan gaya hidup mereka setiap harinya.

Dari Abu Hurairah, dia berkata, “Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya (Ibnu Abbad berkata, ‘Demi Dzat yang jiwa Abu Hurairah di tangan-Nya’) bahwasanya Rasulullah dan keluarganya tidak pernah kenyang selama tiga hari berturut-turut dengan makan roti dari gandum hingga beliau meinggal dunia.” (HR.Muslim)

3. Pandai menghibur suami

Khadijah istri pertama Rasulullah telah menentramkan Rasulullah dari rasa takut saat beliau didatangin malaikat jibril menyampaikan wahyu untuk pertama kalinya.

(Baca juga : Waspada dengan Virus Kejahilan )

Begitulah seharusnya istri muslimah yang sayang kepada suami, hendaknya pandai meghibur suami pada saat dilanda kesedihan baik karena musibah yang menimpa atau kesulitan yang dihadapinya, atau kekurangan harta, sehingga kehidupan rumah tangga tetap baik dan sejahtera. Bukan sebaliknya, isteri menjadi beban dan menjadi sebab marah suami.

4. Betah di rumah

Tempat terbaik bagi perempuan muslimah adalah rumah. Karena rumah tempat melindungi perempuan dari bahaya dan fitnah, tempat istri menyambut dan menghibur suami pada saat pulang dari bepergian, melindungi anak kecil yang sangat butuh perawatan dan pengasuhan ibunya.

Allah Ta'ala berfirman,
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2414 seconds (0.1#10.140)