Tugas Baru Abu Nawas dari Baginda: Mengajari Keledai Membaca

Jum'at, 06 November 2020 - 06:44 WIB
loading...
Tugas Baru Abu Nawas dari Baginda: Mengajari Keledai Membaca
Ilustrasi/Ist
A A A
BAGINDA raja pernah menugasi Abu Nawas untuk mengajari lembu mengaji. Kala itu, Abu Nawas seperti orang kesurupan. Lembu itu dihajar dengan cambuk saban hari sehingga binatang berkaki empat itu pun meraung-raung kesakitan. ( )

Abu Nawas gagal mengajari lembu itu mengaji tetapi Baginda tetap saja menghadiahkan lembu itu kepada si cerdik tersebut. Abu Nawas pun senang.

Nah, satu ketika Baginda ingin kembali menguji Abu Nawas. Ini kali ia menghadiahi Abu Nawas seekor keledai. Sudah barang tentu, Abu Nawas menerimanya dengan senang hati.

"Ajari keledai itu membaca. Dalam dua minggu, datanglah kembali ke mari, dan kita lihat hasilnya," titah Baginda yang langsung membuat wajah ceria Abu Nawas berubah murung. ( )

Abu Nawas mohon diri. Dua minggu kemudian ia kembali ke istana dengan keledai hadiah Baginda. Tanpa banyak bicara, Baginda menunjuk ke sebuah buku besar. Selanjutnya Abu Nawas pun menggiring keledainya ke buku itu, dan membuka sampulnya.

Si keledai menatap buku itu, dan tak lama mulai membalik halamannya dengan lidahnya. Terus menerus, dibaliknya setiap halaman sampai ke halaman akhir. Setelah itu si keledai menatap Abu Nawas.

"Demikianlah," kata Abu Nawas, "Keledaiku sudah bisa membaca."

Baginda menjadi penasaran. "Bagaimana caramu mengajari dia membaca ?" tanyanya. ( )

Abu Nawas berkisah, "Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku, dan aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji gandum itu, sampai ia terlatih betul untuk membalik-balik halaman buku dengan benar."

"Tapi," tukas Abu Nawas tidak puas, "Bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya ?"

Abu Nawas menjawab, "Memang demikianlah cara keledai membaca: hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya. Kalau kita membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, kita disebut setolol keledai, bukan?" ( )
(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.5832 seconds (0.1#10.140)