Menjenguk Orang Sakit, Adab Mulia yang Banyak Keutamaan
loading...
A
A
A
Salah satu adab yang mulia dan menjadi hal yang bisa menghasilkan pahala, adalah menjenguk orang sakit . Bahkan menjenguk orang sakit merupakan salah satu ibadah ghairu mahdhah yang dianjurkan bagi umat muslim, karena dalam aktivitas ini terdapat keutamaan yang agung, serta pahala yang sangat besar, dan merupakan salah satu hak setiap muslim terhadap muslim lainnya.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا عَادَ الرَّجُلُ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ مَشَى فِيْ خِرَافَةِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَجْلِسَ فَإِذَا جَلَسَ غَمَرَتْهُ الرَّحْمَةُ، فَإِنْ كَانَ غُدْوَةً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُمْسِيَ، وَإِنْ كَانَ مَسَاءً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُصْبِحَ
“Apabila seseorang menjenguk saudaranya yang muslim (yang sedang sakit), maka (seakan-akan) dia berjalan sambil memetik buah-buahan Surga sehingga dia duduk, apabila sudah duduk maka diturunkan kepadanya rahmat dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar mendapat rahmat hingga waktu sore tiba. Apabila menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar diberi rahmat hingga waktu pagi tiba.” (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad dengan sanad shahih).
(Baca juga : Pentingnya Tafakuri Diri )
Masih banyak hadis-hadis lain tentang keutamaan menjenguk orang sakit ini. Misalnya, di dalam kitab Lubbabul Hadis bab ke 36, Imam As-Suyuthi (wafat 911) menuliskan hadis-hadis tentang keutamaan menjenguk orang sakit. Beberapa di antaranya, yakni
قَالَ النَّبِيُّ عَلَيْهِ السَّلَامُ: {عُوْدُوا الْمَرِيْضَ وَاَتْبَعُوا الْجَنَازَةَ تُذَكِّرْكُمُ الْآخِرَةَ}.
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, bersabda, “Jenguklah orang sakit dan iringilah jenazah, maka hal itu akan mengingatkan kalian pada akhirat (keadaan dan kengeriannya).” (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Al-Baihaqi dari sahabat Abu Sa’id Al-Khudri.
Imam An-Nawawi Al-Bantani menjelaskan bahwa perintah pada hadis tersebut adalah menunjukkan pada kesunnahan (bukan kewajiban).
(Baca juga : Menyepelekan Urusan Kencing, Azab Kubur Menanti )
Kemudian hadis berikut :
وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {عَائِدُ الْمَرِيْضِ يَمْشِيْ فِيْ مَخْرَفَةِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَرْجِعَ}
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang menjenguk orang sakit maka ia akan berjalan di taman surga sampai ia kembali.” (HR. Muslim dari sahabat Tsauban ra. (bekas budak Rasulullah saw. yang telah merdeka).
Dirangkum dari beberapa sumber, berikut keutamaan dan manfaat dari membesuk atau menjenguk orang sakit ini, di antaranya:
1. Orang sakit adalah orang yang istimewa di mata Allah
Orang yang sakit adalah orang yang sedang mengalami ujian, sedang diberi cobaan, sekaligus sedang disayang oleh Allah Ta'ala. Allah begitu dekat dan mencintai orang yang sedang mengalami cobaan atau ujian.
(Baca juga : Inilah Perawatan Diri Muslimah yang Disunnahkan )
Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi bahwa Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya besarnya pahala sebanding dengan besarnya cobaan, dan sesungguhnya apabila Allah mencintai suatu kaum, Allah memberinya cobaan. Siapa yang rida dengan cobaan itu, ia mendapat rida Allah, dan siapa yang tidak rida, ia pun mendapat kemarahan.”
2. Akan “menemukan” Allah
Di dalam hadis bahkan disebutkan bahwa Allah kelak pada hari Kiamat akan menegur kita jika kita tidak “menjenguk-Nya” ketika Dia “sedang sakit”.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu dalam hadis qudsi bahwa pada hari Kiamat kelak Allah akan bertanya kepada hamba-Nya, “Wahai anak Adam, Aku sakit tetapi mengapa kamu tidak menjenguk-Ku?” Sang hamba balik bertanya, “Bagaimana aku menjenguk-Mu sedangkan Engkau Tuhan semesta alam?” Allah menjawab, “Bukankah kamu tahu bahwa fulan, hamba-Ku, sedang sakit, tetapi kamu tidak menjenguknya? Tidakkah kamu tahu jika kamu menjenguknya kamu akan menemukan Aku di sisinya? Wahai anak Adam, Aku meminta makan darimu tetapi mengapa kamu tidak memberi-Ku makan?” Sang hamba menjawab, “Bagaimana aku memberi-Mu makan sedang Engkau Tuhan semesta alam?” Tuhan menjawab, “Bukankah kamu tahu bahwa hamba-Ku, fulan, meminta makan kepadamu tetapi tidak kamu beri? Tidakkah kamu tahu kalau kamu beri dia makan kamu akan menemukan Aku padanya? Wahai anak Adam, Aku meminta minum kepadamu tetapi mengapa tidak kau beri?” Hamba menjawab, “Bagaimana aku memberi-Mu minum, sementara Engkau Tuhan semesta alam?” Allah menjawab, “Bukankah kamu tahu bahwa fulan, hamba-Ku, meminta minum tetapi tidak kamu beri minum? Tidakkah kamu tahu seandainya kamu beri dia minum kamu akan menemukan itu pada-Ku?” (HR Bukhari).
(Baca juga : 5 Tantangan Ekonomi Hadang Biden Usai Terpilih Jadi Presiden AS )
Dalam bahasa kiasan dapat dikatakan bahwa ada Allah di sisi orang sakit. Ada rahmat Allah sedang turun pada orang sakit. Dengan menjenguk orang sakit, kita sebenarnya sedang menjemput rahmat Allah. Dengan membesuk orang sakit, kita sebenarnya sedang mendekatkan diri kepada Allah.
3. Ada surga pada orang sakit
Perhatikan hadis Nabi Shallallahu alaihi wa sallam yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa beliau bersabda, “Sesungguhnya apabila seorang muslim membesuk muslim lainnya (yang sedang sakit), ia akan tetap memetik buah surga sampai ia pulang.” Menjenguk orang sakit diibaratkan dengan memetik buah surga.
4. Didoakan kebaikan oleh Malaikat
Diriwayatkan dari Abli bin Abi Thalib radhiyallahu'anhu bahwa ia berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, ‘Tidak ada seorang muslim yang menjenguk saudara muslim pada pagi hari, kecuali tujuh puluh ribu malaikat mendoakannya sampai sore. Jika ia menjenguknya pada sore hari, tujuh puluh ribu malaikat turun mendoakannya sampai pagi. Ia (orang yang menjenguk) dicatat memiliki kebun di dalam surga.” (HR At-Tirmidzi).
(Baca juga : Masyumi Reborn, Partai Islam Masih seperti Ayam yang Kelaparan di Lumbung Padi )
5. Hak seorang muslim dijenguk saudara muslim lainnya
Seorang muslim yang sedang tidak sakit berkewajiban menjenguk saudaranya yang sedang sakit sebisa mungkin. Ini disebutkan dengan sangat jelas dalam hadis Rasulullah yang lain yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah, bahwa kewajiban seorang muslim atas saudaranya yang muslim ada enam yaitu (1) menjawab salam, (2) menjenguk yang sakit, (3) memberi nasihat ketika diminta, (4) mengantarkan jenazahnya jika meninggal dunia, (5) mendatangi undangannya, dan (6) mendoakannya ketika ia bersin.
6. Waktu tepat untuk bersyukur
Kesehatan bisa diibaratkan layaknya mahkota di kepala orang yang sedang sehat namun tidak ada yang bisa melihat mahkota itu kecuali bagi mereka yang sedang sakit. Karena itulah pada saat kita menjenguk orang sakit makan bisa digunakan untuk lebih memperbanyak rasa syukur atas rahmat Allah yang sudah memberikan kesehatan untuk kita.
(Baca juga : Tiga Jamaah Positif COVID-19, DPR Minta Evaluasi Umrah Saat Pandemi )
7. Mengingatkan pada akhirat
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu'anhu berkata: Rasulullah SAW bersabda,"Kunjungilah orang yang sakit dan ikutilah jenazah, (hal tersebut) mengingatkan kalian dari akhirat.” (HR. Ahmad (11209) dengan sanad yang shahih)
Pada saat kita menjenguk orang sakit, ini juga menjadi pengingat kita akan akhirat. Dengan ini kita akan menjadi sadar tentang segala dosa yang sudah kita perbuat dan menjadi takut pada Allah atas semua kesalahan yang sudah kita lakukan.
8. Jaminan kebaikan allah
Dari Muadz bin Jabal radhiyallahu'anhu mengatakan Rasulullah bersabda, "5 perkara yang barang siapa melakukan salah satu darinya akan mendapatkan jaminan (kebaikan) dari Alloh; barang siapa yang menjenguk orang sakit, …”* [HR. Ahmad, Ath-Thobroni, dan hadits dishohihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rohimahulloh dalam “Shohih Targhib wa Tarhib” (no.3471)]
(Baca juga : Waspada! Kasus Pencurian Sepeda Motor di Jadetabek Masih Tinggi )
Dengan menjenguk sanak saudara atau teman sesama muslim yang sedang mengalami musibah yakni sakit, maka ini akan menjadikan jaminan untuk kita akan kebaikan dari Allah.
9. Mendapatkan banyak rahmat
Dari Ali bin Abi Thalib raddhiyallahu'anhu berkata: aku mendengar Rasululloh SAW bersabda: “Apabila seseorang menjenguk saudaranya yang muslim (yang sedang sakit), maka dia berjalan di (tempat) pemetikan buah-buahan Surga sampai dia duduk, apabila sudah duduk maka diturunkan kepadanya rahmat dengan sangat banyak.” [HR. At-Tirmidzi (no.969), Ibnu Majah 1/444) dan Imam Ahmad dengan sanad shahih, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam “Ash-Shahihah” (no.1367) dan “Shahih At-Targhib” (no.3476)]
10. Amalan penduduk surga
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu'anhu berkata bahwa Rasululla SAW bersabda, “5 perkara yang barang siapa melaksanakannya pada sehari akan dituliskan baginya (bahwasanya) dia termasuk dari penduduk Surga; barang siapa yang menjenguk orang sakit, menghadiri jenazah, berpuasa pada hari itu, pergi berangkat menuju masjid dan membebaskan budak.”* [HR. Ibnu Hibban, dan hadis dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rohimahulloh dalam “Shahih Targhib wa Tarhib” (no.3470)]
(Baca juga : Kendala Jaringan dalam Kampanye Daring, KPU Daerah Diminta Berkoordinasi dengan Diskominfo )
Saat kita menjenguk orang yang sedang sakit, maka mengartikan kita sudah menjadi salah satu penghuni dari surga khususnya saat diimbangi juga dengan berpuasa.
Wallahu A’lam.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا عَادَ الرَّجُلُ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ مَشَى فِيْ خِرَافَةِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَجْلِسَ فَإِذَا جَلَسَ غَمَرَتْهُ الرَّحْمَةُ، فَإِنْ كَانَ غُدْوَةً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُمْسِيَ، وَإِنْ كَانَ مَسَاءً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُصْبِحَ
“Apabila seseorang menjenguk saudaranya yang muslim (yang sedang sakit), maka (seakan-akan) dia berjalan sambil memetik buah-buahan Surga sehingga dia duduk, apabila sudah duduk maka diturunkan kepadanya rahmat dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar mendapat rahmat hingga waktu sore tiba. Apabila menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar diberi rahmat hingga waktu pagi tiba.” (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad dengan sanad shahih).
(Baca juga : Pentingnya Tafakuri Diri )
Masih banyak hadis-hadis lain tentang keutamaan menjenguk orang sakit ini. Misalnya, di dalam kitab Lubbabul Hadis bab ke 36, Imam As-Suyuthi (wafat 911) menuliskan hadis-hadis tentang keutamaan menjenguk orang sakit. Beberapa di antaranya, yakni
قَالَ النَّبِيُّ عَلَيْهِ السَّلَامُ: {عُوْدُوا الْمَرِيْضَ وَاَتْبَعُوا الْجَنَازَةَ تُذَكِّرْكُمُ الْآخِرَةَ}.
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, bersabda, “Jenguklah orang sakit dan iringilah jenazah, maka hal itu akan mengingatkan kalian pada akhirat (keadaan dan kengeriannya).” (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Al-Baihaqi dari sahabat Abu Sa’id Al-Khudri.
Imam An-Nawawi Al-Bantani menjelaskan bahwa perintah pada hadis tersebut adalah menunjukkan pada kesunnahan (bukan kewajiban).
(Baca juga : Menyepelekan Urusan Kencing, Azab Kubur Menanti )
Kemudian hadis berikut :
وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {عَائِدُ الْمَرِيْضِ يَمْشِيْ فِيْ مَخْرَفَةِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَرْجِعَ}
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang menjenguk orang sakit maka ia akan berjalan di taman surga sampai ia kembali.” (HR. Muslim dari sahabat Tsauban ra. (bekas budak Rasulullah saw. yang telah merdeka).
Dirangkum dari beberapa sumber, berikut keutamaan dan manfaat dari membesuk atau menjenguk orang sakit ini, di antaranya:
1. Orang sakit adalah orang yang istimewa di mata Allah
Orang yang sakit adalah orang yang sedang mengalami ujian, sedang diberi cobaan, sekaligus sedang disayang oleh Allah Ta'ala. Allah begitu dekat dan mencintai orang yang sedang mengalami cobaan atau ujian.
(Baca juga : Inilah Perawatan Diri Muslimah yang Disunnahkan )
Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi bahwa Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya besarnya pahala sebanding dengan besarnya cobaan, dan sesungguhnya apabila Allah mencintai suatu kaum, Allah memberinya cobaan. Siapa yang rida dengan cobaan itu, ia mendapat rida Allah, dan siapa yang tidak rida, ia pun mendapat kemarahan.”
2. Akan “menemukan” Allah
Di dalam hadis bahkan disebutkan bahwa Allah kelak pada hari Kiamat akan menegur kita jika kita tidak “menjenguk-Nya” ketika Dia “sedang sakit”.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu dalam hadis qudsi bahwa pada hari Kiamat kelak Allah akan bertanya kepada hamba-Nya, “Wahai anak Adam, Aku sakit tetapi mengapa kamu tidak menjenguk-Ku?” Sang hamba balik bertanya, “Bagaimana aku menjenguk-Mu sedangkan Engkau Tuhan semesta alam?” Allah menjawab, “Bukankah kamu tahu bahwa fulan, hamba-Ku, sedang sakit, tetapi kamu tidak menjenguknya? Tidakkah kamu tahu jika kamu menjenguknya kamu akan menemukan Aku di sisinya? Wahai anak Adam, Aku meminta makan darimu tetapi mengapa kamu tidak memberi-Ku makan?” Sang hamba menjawab, “Bagaimana aku memberi-Mu makan sedang Engkau Tuhan semesta alam?” Tuhan menjawab, “Bukankah kamu tahu bahwa hamba-Ku, fulan, meminta makan kepadamu tetapi tidak kamu beri? Tidakkah kamu tahu kalau kamu beri dia makan kamu akan menemukan Aku padanya? Wahai anak Adam, Aku meminta minum kepadamu tetapi mengapa tidak kau beri?” Hamba menjawab, “Bagaimana aku memberi-Mu minum, sementara Engkau Tuhan semesta alam?” Allah menjawab, “Bukankah kamu tahu bahwa fulan, hamba-Ku, meminta minum tetapi tidak kamu beri minum? Tidakkah kamu tahu seandainya kamu beri dia minum kamu akan menemukan itu pada-Ku?” (HR Bukhari).
(Baca juga : 5 Tantangan Ekonomi Hadang Biden Usai Terpilih Jadi Presiden AS )
Dalam bahasa kiasan dapat dikatakan bahwa ada Allah di sisi orang sakit. Ada rahmat Allah sedang turun pada orang sakit. Dengan menjenguk orang sakit, kita sebenarnya sedang menjemput rahmat Allah. Dengan membesuk orang sakit, kita sebenarnya sedang mendekatkan diri kepada Allah.
3. Ada surga pada orang sakit
Perhatikan hadis Nabi Shallallahu alaihi wa sallam yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa beliau bersabda, “Sesungguhnya apabila seorang muslim membesuk muslim lainnya (yang sedang sakit), ia akan tetap memetik buah surga sampai ia pulang.” Menjenguk orang sakit diibaratkan dengan memetik buah surga.
4. Didoakan kebaikan oleh Malaikat
Diriwayatkan dari Abli bin Abi Thalib radhiyallahu'anhu bahwa ia berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, ‘Tidak ada seorang muslim yang menjenguk saudara muslim pada pagi hari, kecuali tujuh puluh ribu malaikat mendoakannya sampai sore. Jika ia menjenguknya pada sore hari, tujuh puluh ribu malaikat turun mendoakannya sampai pagi. Ia (orang yang menjenguk) dicatat memiliki kebun di dalam surga.” (HR At-Tirmidzi).
(Baca juga : Masyumi Reborn, Partai Islam Masih seperti Ayam yang Kelaparan di Lumbung Padi )
5. Hak seorang muslim dijenguk saudara muslim lainnya
Seorang muslim yang sedang tidak sakit berkewajiban menjenguk saudaranya yang sedang sakit sebisa mungkin. Ini disebutkan dengan sangat jelas dalam hadis Rasulullah yang lain yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah, bahwa kewajiban seorang muslim atas saudaranya yang muslim ada enam yaitu (1) menjawab salam, (2) menjenguk yang sakit, (3) memberi nasihat ketika diminta, (4) mengantarkan jenazahnya jika meninggal dunia, (5) mendatangi undangannya, dan (6) mendoakannya ketika ia bersin.
6. Waktu tepat untuk bersyukur
Kesehatan bisa diibaratkan layaknya mahkota di kepala orang yang sedang sehat namun tidak ada yang bisa melihat mahkota itu kecuali bagi mereka yang sedang sakit. Karena itulah pada saat kita menjenguk orang sakit makan bisa digunakan untuk lebih memperbanyak rasa syukur atas rahmat Allah yang sudah memberikan kesehatan untuk kita.
(Baca juga : Tiga Jamaah Positif COVID-19, DPR Minta Evaluasi Umrah Saat Pandemi )
7. Mengingatkan pada akhirat
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu'anhu berkata: Rasulullah SAW bersabda,"Kunjungilah orang yang sakit dan ikutilah jenazah, (hal tersebut) mengingatkan kalian dari akhirat.” (HR. Ahmad (11209) dengan sanad yang shahih)
Pada saat kita menjenguk orang sakit, ini juga menjadi pengingat kita akan akhirat. Dengan ini kita akan menjadi sadar tentang segala dosa yang sudah kita perbuat dan menjadi takut pada Allah atas semua kesalahan yang sudah kita lakukan.
8. Jaminan kebaikan allah
Dari Muadz bin Jabal radhiyallahu'anhu mengatakan Rasulullah bersabda, "5 perkara yang barang siapa melakukan salah satu darinya akan mendapatkan jaminan (kebaikan) dari Alloh; barang siapa yang menjenguk orang sakit, …”* [HR. Ahmad, Ath-Thobroni, dan hadits dishohihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rohimahulloh dalam “Shohih Targhib wa Tarhib” (no.3471)]
(Baca juga : Waspada! Kasus Pencurian Sepeda Motor di Jadetabek Masih Tinggi )
Dengan menjenguk sanak saudara atau teman sesama muslim yang sedang mengalami musibah yakni sakit, maka ini akan menjadikan jaminan untuk kita akan kebaikan dari Allah.
9. Mendapatkan banyak rahmat
Dari Ali bin Abi Thalib raddhiyallahu'anhu berkata: aku mendengar Rasululloh SAW bersabda: “Apabila seseorang menjenguk saudaranya yang muslim (yang sedang sakit), maka dia berjalan di (tempat) pemetikan buah-buahan Surga sampai dia duduk, apabila sudah duduk maka diturunkan kepadanya rahmat dengan sangat banyak.” [HR. At-Tirmidzi (no.969), Ibnu Majah 1/444) dan Imam Ahmad dengan sanad shahih, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam “Ash-Shahihah” (no.1367) dan “Shahih At-Targhib” (no.3476)]
10. Amalan penduduk surga
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu'anhu berkata bahwa Rasululla SAW bersabda, “5 perkara yang barang siapa melaksanakannya pada sehari akan dituliskan baginya (bahwasanya) dia termasuk dari penduduk Surga; barang siapa yang menjenguk orang sakit, menghadiri jenazah, berpuasa pada hari itu, pergi berangkat menuju masjid dan membebaskan budak.”* [HR. Ibnu Hibban, dan hadis dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rohimahulloh dalam “Shahih Targhib wa Tarhib” (no.3470)]
(Baca juga : Kendala Jaringan dalam Kampanye Daring, KPU Daerah Diminta Berkoordinasi dengan Diskominfo )
Saat kita menjenguk orang yang sedang sakit, maka mengartikan kita sudah menjadi salah satu penghuni dari surga khususnya saat diimbangi juga dengan berpuasa.
Wallahu A’lam.
(wid)