17 Amalan Ringan yang Memiliki Pahala Besar (1)

Sabtu, 09 Mei 2020 - 17:08 WIB
loading...
17 Amalan Ringan yang Memiliki Pahala Besar (1)
Rasulullah shallallahu alahi wa sallam memerintahkan umatnya agar menghidupkan bulan Ramadhan dengan amal saleh. Foto/Ist
A A A
Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam memerintahkan umatnya agar menghidupkan bulan Ramadhan dengan amal saleh. Nabi berpesan bahwa celaka orang yang mendapati bulan Ramadhan kemudian Ramadhan berlalu dalam keadaan dosa-dosanya belum diampuni.

Untuk meraih keutamaan Ramadhan , ada baiknya kita mengerjakan amalan saleh meskipun sedikit dan ringan namun berkesinambungan (istiqamah). Berikut 17 amalan yang mudah dan ringan, namun memiliki pahala besar di sisi Allah berdasarkan hadis Nabi. [Baca Juga: 40 Hadis Amalan Ringan Berpahala Besar (1)]

1). Membaca "Subhaanallahi wa Bihamdihi Subhaanallaahil 'Adzim".
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ada dua kalimat yang dicintai oleh Allah, ringan di lisan, dan berat ditimbangan: (yaitu bacaan) "subhaanallahi wa bihamdihi subhaanallaahil 'adzim" artinya Mahasuci Allah dan dengan memujiNya, Mahasuci Allah Yang Mahaagung. (Sahih, HR Al-Bukhari)

2). Wudhu dengan Sempurna dan Membaca Doa.
Dari Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُسْبِغُ الْوَضُوءَ ثُمَّ يَقُولُ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ إِلَّا فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ

"Tidaklah salah seorang di antara kalian berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, kemudian mengucapkan, ‘Asyhadu an laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluhu’ (Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah.) kecuali Allah akan bukakan untuknya delapan pintu langit yang bisa dia masuki dari pintu-pintu mana saja." (HR Muslim)

3). Menghadiri Salat Jumat di Awal Waktu dengan Memperhatikan Adabnya.
Dari Aus bin Aus Ats-Tsaqafi, bahwa Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang membasuh (kepalanya) dan mencuci (seluruh tubuhnya) di hari Jumat (mandi besar), lalu berangkat ke masjid pagi-pagi, dan dia mendapatkan khutbah dari awal, dia berjalan dan tidak naik kendaraan, dia (duduk) mendekat ke khatib, konsentrasi mendengarkan khutbah dan tidak berbicara maka setiap langkahnya (dinilai) sebagaimana pahala puasa dan salat malam selama setahun." (Shahiih, HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban)

4). Salat Dhuha 2 Rakaat.
Dari Abu Dzar radhiyallaahu 'anhu, Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setiap ruas tulang kalian wajib disedekahi, setiap tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir bernilai sedekah, amar ma’ruf nahi munkar bernilai sedekah, dan semua kewajiban sedekah itu bisa ditutupi dengan dua rakaat salat dhuha." (HR. Muslim dan Abu Dawud)

5). Berzikir dan Menunggu Syuruq di Masjid Setelah Salat Shubuh.
Dari Anas bin Malik, Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang salat subuh berjamaah, kemudian tetap duduk di masjid sampai terbit matahari, kemudian salat 2 rakaat (shalat sunnah Syuruq) maka dia mendapat pahala haji dan umrah, sempurna, sempurna."
(Hasan, HR. At-Tirmidzi)

6). Membaca Al-Qur'an.
Dari Abdullah bin Mas'ud, Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur'an maka dia mendapat satu pahala kebaikan. Dan setiap satu pahala itu dilipatkan menjadi 10 kali lipat…." (Shahih, HR. At-Tirmidzi, At-Thabrani)

7). Membaca Zikir Ketika Masuk Pasar atau Tempat Keramaian.
Dari Abdullah bin Amr bin al-'Ash, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang masuk pasar kemudian dia membaca: 'Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarikalahu lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yumiitu wa huwa hayyun laa yamuutu, biyadihil khairu, wa huwa 'ala kulli syai'in qadiir' (tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nyalah seluruh kerajaan. Dan milik-Nyalah seluruh pujian, Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia Mahahidup dan tidak mati, di TanganNyalah segala kebaikan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu) maka Allah catat untuknya sejuta kebaikan, Allah hapuskan sejuta kesalahan, dan Allah angkat untuknya satu juta derajat." (Hasan, HR. At-Tirmidzi, Al-Hakim)

8) Salat Berjamaah di Masjid.
Dari Abu Umamah, Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang keluar dalam keadaan suci, menuju masjid untuk melaksanakan salat berjama'ah maka pahalanya seperti pahala orang yang sedang haji dalam keadaan ihram." (Hasan: HR. Abu Dawud)

9). Berzikir Saat Terbangun dari Tidur.
Dari Ubadah bin Shaamit, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang terbangun ketika tidur malam kemudian dia membaca: "Laa
ilaha illallahu wahdahu laa syarikalahu lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai'in qadiir. Alhamdulillah, wa subhanallah, wa laa ilaha illallah wallahu akbar wa laa haula wa laa quwwata illa billah" (tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah semata tiada sekutu bagiNya, milikNyalah seluruh kerajaan, milik-Nyalah segala pujian, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Segala puji milik Allah, Mahasuci Allah, tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, Allah Mahabesar. Tiada daya dan kekuatan kecuali dari Allah) kemudian dia beristighfar atau berdoa maka akan dikabulkan. Jika dia berwudhu kemudian salat dua rakaat maka salatnya diterima." (HR. Al-Bukhari dan Abu Dawud). (Baca Juga: 6 Perkara yang Dapat Menggerogoti Amal-amal Baik)

(bersambung)
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2023 seconds (0.1#10.140)