Larangan Membenci dan Menyakiti Ahlul Bait Rasulullah

Rabu, 11 November 2020 - 08:05 WIB
loading...
Larangan Membenci dan Menyakiti Ahlul Bait Rasulullah
Mencintai Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan memuliakan Ahlul Baitnya (keluarga beliau) adalah salah satu tanda kesempurnaan iman. Foto/Ist
A A A
Dalam buku Tanya Jawab Akidah Ahlussunnah wal Jamaah karya Al-Habib Zein bin Ibrahim bin Smith Al-Alawi Al-Husaini (Ulama Madinah kelahiran Jakarta Tahun 1936), dijelaskan tentang larangan membenci dan menyakiti Ahlul Bait Rasulullah صلى الله عليه وسلم.

Berbagai persoalan termasuk menyangkut akidah dan amaliyah 'ahlussunnah wal jamaah' dijawab oleh ulama ahli fiqih dalam buku yang judul aslinya "Al-Ajwibah al-Ghaliyah fi 'Aqidah al-Firqah al-Najiyah". Mengenai Ahlul Bait ini disebutkan banyak sekali ayat Al-Qur'an dan Hadis tentang larangan membenci Ahlul Bait Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan menyakiti mereka. (Baca Juga: Ketinggian Adab Imam Syafi'i Terhadap Ahlul Bait Rasulullah)

Bagi yang ingin menyelamatkan imannya hendaklah berhati-hati, jangan sampai membenci salah seorang dari Ahlul Bait Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Sebab dapat membahayakan iman dan kehidupannya di akhirat, dan termasuk orang yang menyusahkan beliau.

Para ulama menyebutkan bahwa orang yang menyakiti Ahlul Bait dan menyakiti NabiMuhammad صلى الله عليه وسلم maka sama dengan menyakiti Allah Ta'ala. Al-Qur'an memberi ancaman tentang hal ini sebagaimana fırman-Nya:

اِنَّ الَّذِيۡنَ يُؤۡذُوۡنَ اللّٰهَ وَرَسُوۡلَهٗ لَعَنَهُمُ اللّٰهُ فِى الدُّنۡيَا وَالۡاٰخِرَةِ وَاَعَدَّ لَهُمۡ عَذَابًا مُّهِيۡنًا

"Sesungguhnya (terhadap) orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya, Allah akan melaknatnya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan azab yang menghinakan bagi mereka." (QS 33, Al-Ahzab Ayat 57)

وَمَا كَانَ لَـكُمۡ اَنۡ تُؤۡذُوۡا رَسُوۡلَ اللّٰهِ وَلَاۤ اَنۡ تَـنۡكِحُوۡۤا اَزۡوَاجَهٗ مِنۡۢ بَعۡدِهٖۤ اَبَدًا ؕ اِنَّ ذٰ لِكُمۡ كَانَ عِنۡدَ اللّٰهِ عَظِيۡمًا

"Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak boleh (pula) menikahi istri-istrinya selama-lamanya setelah (Nabi wafat). Sungguh, yang demikian itu sangat besar (dosanya) di sisi Allah." (QS 33, Al-Ahzab Ayat 53)

Di dalam Hadis disebutkan:

إن النبي صلى الله عليه وسلم قال وهو على المنبر ما بال اقوام يؤذوننى فى نسبى وذوى رحمى الا من آذى نسبى وذوى رحمى فقد آذانى ومن آذانى فقد آذى الله تعالى

Sesungguhnya Nabi صلى الله عليه وسلم telah bersabda sedangkan beliau di atas mimbar: "Apa keadaan kaum yang menyakiti aku dalam nasab dan kerabatku. Ingat, barangsiapa yang menyakiti keturunanku dan orang-orang yang mempunyai hubungan denganku, berarti ia menyakiti aku, dan barangsiapa menyakiti aku, maka ia benar-benar menyakiti Allah Ta'ala." (HR At-Thabrani dan Al-Baihaqi)

إن الله حرم الجنة على من ظلم اهل بيتى او قاتلهم او اعان عليهم او سبهم

"Sesungguhnya Allah melarang masuk surga terhadap orang yang menganiaya ahlu baitku , atau orang yang memerangi mereka, atau orang yang membantu orang yang memerangi mereka, atau orang yang memaki-maki mereka." (HR. Imam Ahmad)

إن النبي صلى الله عليه و سلم قال لو ان رجلا صفن بين الركن والمقام و صلى وصام ثم مات وهو مبغض لأهل بيت محمد صلى الله عليه وسلم دخل النار

Sesungguhnya Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda: "Andaikata seorang laki-laki berdiri antara hajar aswad dan maqam Ibrahim melakukan shalat dan puasa, kemudian meninggal dunia sedangkan membenci ahli bait Muhammad صلى الله عليه وسلم, maka ia masuk neraka." (HR at-Thabrani dan Al-Hakim)

قال عليه الصلاة والسلام اشتد غضب الله على من آذانى فى عترتى

Rasulullah bersabda: "Murka Allah menjadi sangat terhadap orang yang menyakiti aku tentang keluargaku." (HR Ad-Dailami).(Baca Juga: Gelar Habib dan Sejarahnya di Indonesia)

Riwayat lain, Beliau bersabda: "Sesungguhnya saya memerangi orang-orang yang memerangi ahli bait saya, dan saya memberi jaminan selamat kepada orang-orang yang berdamai dengan ahli bait saya." (HR. at-Turmudzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim)

Bahkan dalam Tafsir Al-Qurthubi disebutkan:

حرّمت الجنة على من ظلم اهل بيتي و آذاني في عترتي

"Surga diharamkan bagi siapa saja yang menzhalimi ahlu baitku dan menyakiti aku melalui keturunanku." [Tafsir Al-Qurthubi (16/22)]. ( )

Siapa Ahlul Bait?
Secara istilah, Ahlul Bait artinya "orang rumah" atau keluarga Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. Dalam pengertian naqliyah, Ahlul Bait berarti keturunan Rasulullah صلى الله عليه وسلم yang diharamkan menerima zakat.

Golongan Syi'ah berpendapat bahwa Ahlul Bait hanya mencakup lima orang yaitu Ali, Fathimah, Hasan dan Husain. Sementara Sunni (ahlu sunnah wal jamaah) berpendapat bahwa Ahlul Bait adalah keluarga Nabi Muhammad dalam arti luas meliputi istri-istri dan cucu-cucunya, hingga ada yang memasukkan mertua dan menantu-menantunya.

Dalam Kitab Syarh Ta'limul Muta'allim karya Syaikh Ibrahim bin Ismail menyebutkan. "Keluarga Nabi dari sisi nasab adalah keturunan Ali, Abbas, Ja'far, Aqil (putra Abu Thalib), dan Haris bin Abdul Muthalib." Kemudian, termasuk Ahlul Bait berdasarkan dalil Al-Qur'an adalah para istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

Demikian nasihat singkat tentang larangan menyakiti dan memusuhi Ahlul Bait Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Semoga Allah Ta'ala menjaga akidah kita dan memberi taufik kepada kita agar mencintai Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan Ahlul Bait beliau. ( )

Wallahu A'lam
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3248 seconds (0.1#10.140)