Sedekah Bisa Mengantarkan ke Neraka Karena Kesalahan Ini
loading...
A
A
A
Sedekah memiliki banyak keutamaan , salah satunya adalah dapat menghapus dosa dan kesalahan kita. Namun, sedekah juga bisa mengantarkan kita ke neraka, karena kesalahan fatal dalam melakukannya.
Salah satu dalilnya adalah hadis shahih riwayat Muslim yang menyebutkan bahwa salah satu dari 3 orang yang pertama masuk neraka adalah seorang yang bersedekah.
(Baca juga : Belajar Kesabaran yang Seluas Samudera dari Sosok Siti Rahmah )
“Berikutnya (yang diadili) adalah orang yang diberikan kelapangan rezeki dan berbagai macam harta benda. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengenalinya (mengakuinya). Allah bertanya, ‘Apa yang engkau telah lakukan dengan nikmat-nikmat itu?’ Dia menjawab, ‘Aku tidak pernah meninggalkan shadaqah dan infaq pada jalan yang Engkau cintai, melainkan pasti aku melakukannya semata-mata karena Engkau.’ Allah berkata, ‘Engkau dusta! Engkau berbuat yang demikian itu supaya dikatakan seorang dermawan (murah hati) dan memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).’ Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeretnya atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka,” [HR. Muslim].
(Baca juga : Bahaya Seks Bebas dan Pezina Menurut Al-Qur'an dan Hadis )
Lantas kesalahan fatal apa yang membuat sedekah kita malah mengantarkan masuk ke neraka ini? Syekh Maulana Muhammad Zakariyya al-Kandahlawi dalam kitabnya Fadhilah Amal menerangkan, dalam banyak hadis dan ayat-ayat Al-Qur'an diterangkan tentang keburukan riya , yakni beramal untuk diperlihatkan kepada orang lain. Perbuatan itu dikatakan sebagai perbuatan syirik yang dapat menghilangkan pahala . Bahkan, riya itu mengakibatkan dosa.
Riya adalah melakukan perbuatan untuk menunjukkan kebesaran, kemasyhuran, dan kehebatan dirinya agar dihormati dan dimuliakan manusia. Inilah salah satu bentuk kesalahan fatal orang beramal atau bersedekah, yang berubah menjadi dosa.
(Baca juga : Ketika Ujian Kekurangan Harta Menerpa )
Selain itu, ada beberapa kesalahan fatal dalam bersedekah yang mungkin tanpa sadar dilakukan oleh kita. Kesalahan tersebut, seperti dinukil dari buku '400 Kebiasaan Keliru Dalam Hidup Muslim' karya Abdillah Firmanzah Hasan, antara lain :
1. Mencari pujian makhluk
Salah satu kesalahan manusia dalam bersedekah adalah untuk mencari pujian makhluk. Seringkali hal ini tak disadari dan terbesit begitu saja dalam hati.Kalau begitu, meskipun kita bersedekah sebesar Gunung Uhud tapi jika niatnya bukan mencari ridha-Ny. Sia-sialah ibadah tersebut.
Bahkan dalam sebuah hadis disebutkan bahwa orang-orang yang bersedekah untuk mendapatkan pujian makhluk, maka tempatnya adalah di neraka, seperti dijelaskan dalam hadis riwayat Muslim di atas.
(Baca juga : Kerja Sama Tiga Negara Cetak 4.054 UKM Halal Berorientasi Ekspor )
2. Menunda-nunda sedekah
Nikmat sehat dan lapang merupakan salah satu nikmat yang seringkali melalaikan manusia. Di waktu tersebut, kita kadang lupa atau bahkan menunda untuk berbuat baik, salah satunya adalah sedekah. Barulah ketika dalam kondisi sakit, kekurangan harta dan hidup tidak berguna lagi, manusia menyesal seutuhnya.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, bahwa ia berkata,
“Seseorang bertanya kepada Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, ‘Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang paling afdhal?’ Beliau menjawab, ‘Engkau bersedekah ketika masih dalam keadaan sehat lagi kaya, sangat ingin menjadi kaya dan khawatir miskin. Jangan kau tunda hingga ruh sudah sampai di kerongkongan, baru berpesan, ‘Untuk si fulan sekian dan untuk si fulan sekian.’ Padahal harta itu sudah menjadi hak si fulan (ahli waris).” (HR. Bukhari).
(Baca juga : Gatot Nurmantyo: TNI Tak Mungkin Bermusuhan dengan FPI )
3. Tidak sedekah dari orang terdekat terlebih dahulu
Allah Ta'ala berfirman,
يَسْـَٔلُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَ ۖ قُلْ مَآ أَنفَقْتُم مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَٰلِدَيْنِ وَٱلْأَقْرَبِينَ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا۟ مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِهِۦ عَلِيم
“Mereka bertanya tentang yang mereka nafkahkan. Jawablah, ‘Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan.’ Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.” (QS. Al-Baqarah:215).
Ayat tersebut diturunkan saat sahabat bernama Amr bin Jamuh bertanya kepada Rasulullah tentang kepada siapa harta hendaknya diinfakkan. Sesuai ayat di atas, sedekah paling utama adalah kepada orangtua, baru kemudian kerabat dan seterusnya.
(Baca juga : Habib Rizieq dan Istrinya Dirawat, Dirut RS Ummi Bogor: Cuma Kecapekan )
“Sesungguhnya sedekah kepada orang miskin pahalanya satu sedekah, sedangkan sedekah kepada kerabat pahalanya dua, yaitu pahala sedekah dan pahala menjalin hubungan kekerabatan.” (HR. Nasa’I, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
4. Perhitungan dalam sedekah
Ketika berbelanja kebutuhan sehari-hari kita pasti akan mengkalkulasi uang yang akan dikeluarkan dengan jumlah uang yang kita miliki. Begitupun dengan bersedekah, sebaiknya tidak berlebihan namun juga tidak pelit atau kikir dan harus disesuaikan dengan kemampuan kita.
(Baca juga : Sang Putri Beberkan Gaya Hidup Buruk Diego Maradona )
Sedekah hendaknya tidak dihitung-hitung hingga merisaukan hati. Karena sesungguhnya jika kamu mengetahui balasan Allah maka apa yang kita keluarkan tak ada nilainya sama sekali. Rasulullah bersabda, “Bersedekahlah kamu dan jangan menghitung-hitung karena Allah akan menghitung-hitung pula pemberian-Nya kepadamu dan jangan kikir karena Allah akan kikir pula kepadamu.” (HR. Muslim).
5. Mengungkit sedekah
Kebiasaan buruk yang seringkali dimiliki orang yang bersedekah adalah mengungkit kembali kebaikannya. Ia merasa berjasa atas pemberian yang dilakukan. Jika suatu hari terjadi konflik dengan seseorang yang disedekahkan, biasanya pemberi sedekah ankan mulai mengungkit-ungkit kebaikannya.
(Baca juga : 5 Fakta Menarik Perilaku Traveling di Liburan Akhir Tahun )
Ada baiknya sikap ini bisa dihindari, karena jika berlanjut akan bisa menghapus pahala sedekah itu sendiri. Seperti dijelaskan dalam firman Allah Ta'ala; “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima)........” (QS. Al-Baqarah: 264).
Wallahu a'lam.
Salah satu dalilnya adalah hadis shahih riwayat Muslim yang menyebutkan bahwa salah satu dari 3 orang yang pertama masuk neraka adalah seorang yang bersedekah.
(Baca juga : Belajar Kesabaran yang Seluas Samudera dari Sosok Siti Rahmah )
“Berikutnya (yang diadili) adalah orang yang diberikan kelapangan rezeki dan berbagai macam harta benda. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengenalinya (mengakuinya). Allah bertanya, ‘Apa yang engkau telah lakukan dengan nikmat-nikmat itu?’ Dia menjawab, ‘Aku tidak pernah meninggalkan shadaqah dan infaq pada jalan yang Engkau cintai, melainkan pasti aku melakukannya semata-mata karena Engkau.’ Allah berkata, ‘Engkau dusta! Engkau berbuat yang demikian itu supaya dikatakan seorang dermawan (murah hati) dan memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).’ Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeretnya atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka,” [HR. Muslim].
(Baca juga : Bahaya Seks Bebas dan Pezina Menurut Al-Qur'an dan Hadis )
Lantas kesalahan fatal apa yang membuat sedekah kita malah mengantarkan masuk ke neraka ini? Syekh Maulana Muhammad Zakariyya al-Kandahlawi dalam kitabnya Fadhilah Amal menerangkan, dalam banyak hadis dan ayat-ayat Al-Qur'an diterangkan tentang keburukan riya , yakni beramal untuk diperlihatkan kepada orang lain. Perbuatan itu dikatakan sebagai perbuatan syirik yang dapat menghilangkan pahala . Bahkan, riya itu mengakibatkan dosa.
Riya adalah melakukan perbuatan untuk menunjukkan kebesaran, kemasyhuran, dan kehebatan dirinya agar dihormati dan dimuliakan manusia. Inilah salah satu bentuk kesalahan fatal orang beramal atau bersedekah, yang berubah menjadi dosa.
(Baca juga : Ketika Ujian Kekurangan Harta Menerpa )
Selain itu, ada beberapa kesalahan fatal dalam bersedekah yang mungkin tanpa sadar dilakukan oleh kita. Kesalahan tersebut, seperti dinukil dari buku '400 Kebiasaan Keliru Dalam Hidup Muslim' karya Abdillah Firmanzah Hasan, antara lain :
1. Mencari pujian makhluk
Salah satu kesalahan manusia dalam bersedekah adalah untuk mencari pujian makhluk. Seringkali hal ini tak disadari dan terbesit begitu saja dalam hati.Kalau begitu, meskipun kita bersedekah sebesar Gunung Uhud tapi jika niatnya bukan mencari ridha-Ny. Sia-sialah ibadah tersebut.
Bahkan dalam sebuah hadis disebutkan bahwa orang-orang yang bersedekah untuk mendapatkan pujian makhluk, maka tempatnya adalah di neraka, seperti dijelaskan dalam hadis riwayat Muslim di atas.
(Baca juga : Kerja Sama Tiga Negara Cetak 4.054 UKM Halal Berorientasi Ekspor )
2. Menunda-nunda sedekah
Nikmat sehat dan lapang merupakan salah satu nikmat yang seringkali melalaikan manusia. Di waktu tersebut, kita kadang lupa atau bahkan menunda untuk berbuat baik, salah satunya adalah sedekah. Barulah ketika dalam kondisi sakit, kekurangan harta dan hidup tidak berguna lagi, manusia menyesal seutuhnya.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, bahwa ia berkata,
“Seseorang bertanya kepada Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, ‘Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang paling afdhal?’ Beliau menjawab, ‘Engkau bersedekah ketika masih dalam keadaan sehat lagi kaya, sangat ingin menjadi kaya dan khawatir miskin. Jangan kau tunda hingga ruh sudah sampai di kerongkongan, baru berpesan, ‘Untuk si fulan sekian dan untuk si fulan sekian.’ Padahal harta itu sudah menjadi hak si fulan (ahli waris).” (HR. Bukhari).
(Baca juga : Gatot Nurmantyo: TNI Tak Mungkin Bermusuhan dengan FPI )
3. Tidak sedekah dari orang terdekat terlebih dahulu
Allah Ta'ala berfirman,
يَسْـَٔلُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَ ۖ قُلْ مَآ أَنفَقْتُم مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَٰلِدَيْنِ وَٱلْأَقْرَبِينَ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا۟ مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِهِۦ عَلِيم
“Mereka bertanya tentang yang mereka nafkahkan. Jawablah, ‘Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan.’ Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.” (QS. Al-Baqarah:215).
Ayat tersebut diturunkan saat sahabat bernama Amr bin Jamuh bertanya kepada Rasulullah tentang kepada siapa harta hendaknya diinfakkan. Sesuai ayat di atas, sedekah paling utama adalah kepada orangtua, baru kemudian kerabat dan seterusnya.
(Baca juga : Habib Rizieq dan Istrinya Dirawat, Dirut RS Ummi Bogor: Cuma Kecapekan )
“Sesungguhnya sedekah kepada orang miskin pahalanya satu sedekah, sedangkan sedekah kepada kerabat pahalanya dua, yaitu pahala sedekah dan pahala menjalin hubungan kekerabatan.” (HR. Nasa’I, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
4. Perhitungan dalam sedekah
Ketika berbelanja kebutuhan sehari-hari kita pasti akan mengkalkulasi uang yang akan dikeluarkan dengan jumlah uang yang kita miliki. Begitupun dengan bersedekah, sebaiknya tidak berlebihan namun juga tidak pelit atau kikir dan harus disesuaikan dengan kemampuan kita.
(Baca juga : Sang Putri Beberkan Gaya Hidup Buruk Diego Maradona )
Sedekah hendaknya tidak dihitung-hitung hingga merisaukan hati. Karena sesungguhnya jika kamu mengetahui balasan Allah maka apa yang kita keluarkan tak ada nilainya sama sekali. Rasulullah bersabda, “Bersedekahlah kamu dan jangan menghitung-hitung karena Allah akan menghitung-hitung pula pemberian-Nya kepadamu dan jangan kikir karena Allah akan kikir pula kepadamu.” (HR. Muslim).
5. Mengungkit sedekah
Kebiasaan buruk yang seringkali dimiliki orang yang bersedekah adalah mengungkit kembali kebaikannya. Ia merasa berjasa atas pemberian yang dilakukan. Jika suatu hari terjadi konflik dengan seseorang yang disedekahkan, biasanya pemberi sedekah ankan mulai mengungkit-ungkit kebaikannya.
(Baca juga : 5 Fakta Menarik Perilaku Traveling di Liburan Akhir Tahun )
Ada baiknya sikap ini bisa dihindari, karena jika berlanjut akan bisa menghapus pahala sedekah itu sendiri. Seperti dijelaskan dalam firman Allah Ta'ala; “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima)........” (QS. Al-Baqarah: 264).
Wallahu a'lam.
(wid)