Ketika Ujian Kekurangan Harta Menerpa

Kamis, 26 November 2020 - 07:32 WIB
loading...
Ketika Ujian Kekurangan Harta Menerpa
Jika kita sedang berada dalam episode keterbatasan harta, maka itu tidak membahayakan selama kita bersyukur. Karena syukur adalah pengundang karunia Allah SWT yang belum datang kepada kita. Foto ilustrasi/ist
A A A
Sesungguhnya Allah Subhanahu wa ta'ala Maha Mengetahui kemampuan setiap hambanya dalam menghadapi suatu ujian. Ada orang-orang yang diuji dengan kekayaannya , yang dari ujian tersebut ada yang lulus dan ada yang tidak. Demikian juga ada orang-orang yang diuji dengan kefakirannya , yang dari ujian tersebut ada yang lulus dan ada juga yang tidak.

(Baca juga : Penegasan Al-Qur'an : Perlakukan Perempuan Secara Makruf )

Manakah di antara kedua ujian tersebut yang lebih baik? KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym menyebutkan, yang terbaik adalah orang yang menjalani ujiannya dengan penuh kesabaran dan berpegang teguh kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

"Apalah artinya harta kekayaan berlimpah kalau hanya menjauhkan pemiliknya dari Allah SWT. Dan semakin berat kefakiran seseorang manakala kefakirannya dijalani dengan putus asa, berburuk sangka, dan menjauh dari-Nya,"ungkap pimpinan pondok pesantren Daarut Tauhid Bandung dalam tausiyahnya di kanal MQTV. Berikut paparan Aa Gym:

(Baca juga : Inilah Persyaratan dan Etika untuk Fashion Muslimah )

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 155 dan 156:

“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un’ (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).” (QS. Al-Baqarah : 155-156).

(Baca juga : Amalan-amalan Saat Turun Hujan yang Terlupakan )

Pada ayat di Surah Al-Baqarah yang disebutkan sebelumnya, Allah Ta’ala menjelaskan secara tersurat kepada kita, bahwa salah satu bentuk ujian yang akan menimpa kita adalah kekurangan harta. Dan barang siapa yang tidak bersabar dalam ujian ini maka penderitaannya hanya akan bertambah panjang.

Kefakiran bukan hanya diukur misalnya dengan rumah yang sederhana. Bukan tampak pada kendaraan tua yang hanya roda dua. Bukan tampak hanya pada menu makanan yang ala kadarnya. Karena sangat mungkin orang-orang yang berada dalam kondisi demikian justru memiliki hati yang tenang, jiwa yang merdeka, dan bahagia karena merasa cukup dengan apa yang ada.

(Baca juga : Potensi Investasi Hijau di Indonesia Tembus Rp6.300 Triliun )

Boleh jadi pada pandangan orang lain, mereka ini tidak beruntung. Tapi hakikatnya merekalah orang yang kaya dan berkecukupan. Sebaliknya, manakala kita melihat seseorang punya rumah yang megah atau kendaraan yang mewah, dan pakaian indah namun hatinya sempit dan jiwanya terkekang. Mengapa? Karena ternyata harta berlimpah yang ia miliki tidak pernah cukup menutupi segala kebutuhannya. Belum lagi ditambah utang yang banyak dan sulit dilunasi sebagai akibat dari gaya hidupnya yang berlebihan.

Oleh karena itu yang terpenting bukanlah terletak pada banyak atau sedikitnya harta. Yang terpenting adalah apakah harta yang kita miliki itu mencukupi atau tidak. Tidak masalah jika rumah kita masih mengontrak namun kebutuhan kita tercukupi. Tidak masalah jika kita tak punya kendaraan pribadi namun urusan kita lancar.

(Baca juga : PKS Kritik Pembukaan Layanan Calling Visa Bagi Israel oleh Kemenkumham )

Jika kita sedang berada dalam episode keterbatasan harta, maka itu tidak membahayakan selama kita bersyukur. Karena syukur adalah pengundang karunia Allah SWT yang belum datang kepada kita.

Allah berfirman:

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ ﴿إبراهيم : ۷

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.’” (QS. Ibrahim : 7).

(Baca juga : Pakar Hukum Tata Negara: Penurunan Baliho Habib Rizieq oleh TNI Itu Termasuk Vandalisme )

Wallahu A'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2170 seconds (0.1#10.140)