Akibat Su'ul Adab kepada Guru, Simak Kisahnya

Jum'at, 27 November 2020 - 22:39 WIB
loading...
A A A
Hingga ia hidup dalam keadaan sangat miskin di pinggiran Kota Mukalla dan sehari hari menjadi penjual Arang di toko area pasar. Hingga akhir hayatnya ia hidup dalam keadaan miskin bahkan untuk sebuah kafan pun ia tak punya dan diberi sedekah oleh ahlul khair yang dermawan. Innalillahi wa inna ilaihi roji'un.

Salah satu yang mengurus jenazahnya dan memberi sumbangan kain kafan adalah Habib Abdullah Shadiq al-Habsyi. Dari kisah ini mari kita perbaiki etika kita kepada guru kita dan kepada siapapun agar tidak su'ul adab (berperangai buruk). ( )

Hikmah dari Kisah di Atas

Sayyid Muhammad bin 'Alawi al-Maliki berkata :

أغضب من الطالب الذی لا یحترم أستاذه ولوکان الأستاذ صاحبه

"Aku murka terhadap penuntut (ilmu) yang tidak menghormati ustaznya, meskipun ustaz itu adalah temannya sendiri".

Imam An-Nawawi berkata:

ینبغی للمتعلم ان یتواضع لمعلمه ویتأدب معه وإن کان أصغر منه سنا وأقل شھرة ونسبا وصلاحا ؛ لتواضعه یدرک العلم

"Seyogyanya bagi seorang pelajar tawadhu (rendah hati) kepada gurunya dan menjaga tata krama ketika bersamanya, meskipun gurunya itu lebih muda, tidak begitu terkenal, nasabnya lebih rendah dan (mungkin) kesalehannya kalah dengan muridnya. Dengan tawadhu (rendah hati), niscaya ilmu akan ia dapatkan".

Beliau juga berkata:

عقوق الوالدین تمحوه التوبة وعقوق الأستاذین لا یمحوه شیئ ألبتة

"Dosa durhaka kepada kedua orang tua bisa dihapus dengan bertaubat, sedangkan dosa durhaka kepada guru sedikitpun tidak akan bisa dihapus".

Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad berkata :

وأضر شیئ علی المرید تغیر قلب الشیخ علیه، ولو اجتمع علی إصلاحه بعد ذلك مشایخ المشرق والمغرب لم یستطیعه إلا أن یرضي عنه شیخه

"Yang paling berbahaya bagi seorang murid adalah berubahnya hati guru kepada muridnya (dari yang semula ridho menjadi murka). Andai saja semua guru dari timur dan barat berkumpul untuk memperbaiki keadaan si murid itu, maka mereka tidak akan mampu kecuali gurunya itu telah ridho kepadanya."

Perkataan-perkataan di atas sebagai bahan renungan bagi kita semua yang notabene masih berstatus murid. Jika kebetulan kita sebagai guru, maka jangan sekali-kali kita berharap untuk dihormati. Semoga kita bisa benar-benar berbakti kepada guru-guru kita. Selamat Hari Guru Sepanjang Masa.

( )

Wallahu A'lam
(rhs)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2931 seconds (0.1#10.140)