Cara Membahagiakan Keluarga yang Sudah Wafat

Sabtu, 28 November 2020 - 21:07 WIB
loading...
Cara Membahagiakan Keluarga yang Sudah Wafat
Dai lulusan Al-Azhar Mesir Ustaz Muchlis Al-Mughni. Foto/SINDOnews
A A A
Semua yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Kematian dalam Al-Qur'an disebut dengan ajal, maut atau wafat. Kematian berarti perpindahan ruh untuk memasuki kehidupan baru yang lebih agung.

Namun, orang yang mati bukan berarti tidak mengerti apa-apa. Mereka punya kehidupan sendiri, bahkan para Syuhada yang wafat di jalan Allah mendapat kesenangan dan nikmat dari Allah Ta'ala.

(Baca Juga: Perbanyak Baca Doa Ini Agar Wafat Husnul Khatimah)

Dalam satu Hadis Sahih, Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda: "Seorang hamba, jika ia telah diletakkan di kuburnya, dan para pengantarnya berpaling meninggalkannya, maka ia mendengarkan suara sandal atau alas kaki mereka". (HR Al-Bukhari, Muslim)

Muncul pertanyaan, bagaimana cara membahagiakan orang yang sudah wafat? Dai lulusan Al-Azhar Mesir Ustaz Muchlis Al-Mughni mengatakan, apabila kita punya keluarga yang sudah wafat maka gembirakanlah mereka dengan amal saleh . Dalam tausiyahnya, Ustaz Muchlis menukil riwayat dari Anas bin Malik.

Seseorang mendengar Anas bin Malik, dia berkata: "Sesungguhnya amal kalian akan diperlihatkan kepada kerabat dan keluarga kalian yang telah wafat, jika amal itu baik mereka pun bergembira. Namun jika buruk, maka merekapun berdoa: "Ya Allah jangan wafatkan mereka sampai Engkau memberi hidayah kepada mereka seperti Engkau telah memberi hidayah kepada kami."

"Hadis di atas sempat dinilai dha'if oleh Syaikh Albani, namun diralat kembali oleh beliau dengan menilainya sebagai hadits shahih, lih. Ash-Shahihah [2758]," terang Ustaz Muchlis.

(Baca Juga: 7 Amalan yang Pahalanya Terus Mengalir Setelah Kematian)

Ada 4 pelajaran yang dapat kita petik dari hadis di atas:

1. Hubungan kekeluargaan yang kita bina dan jaga di dunia tetap terbawa sampai di akhirat.

2. Adanya kontak dan informasi yang diberikan Allah kepada yang sudah wafat tentang para keluarganya yang masih di dunia. Jika amal perbuatan mereka (yang masih hidup) baik, maka hal itu akan membuat mereka (yang sudah wafat) bahagia. Namun, jika buruk ternyata keluarga yang sudah meninggal memohonkan doa agar mereka diberi hidayah.

3. Keutamaan ini hanya diberikan kepada keluarga yang sudah mendapatkan rahmat oleh Allah di akhiratnya, karena masa hidupnya mereka beriman kepada Allah dan beramal saleh .

4. Jangan menganggap orang sudah wafat itu tidak mengetahui apa-apa mengenai keluarganya yang ada di dunia. Justru mereka mendapatkan kabar tentang keluarganya dari kerabatnya yang baru saja wafat, mereka akan menanyakan bagaimana kabar terakhir keluarganya di dunia sebelum dia wafat, seperti yang dijelaskan dalam hadis riwayat Abu Ayub. (Adh-Dha'ifah [864] kemudian diralat dalam Ash-Shahihah [2758].

( )

Wallahu A'lam
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1245 seconds (0.1#10.140)