Syarat dan Adab Berzikir yang Sering Terlewatkan

Rabu, 02 Desember 2020 - 18:22 WIB
loading...
Syarat dan Adab Berzikir yang Sering Terlewatkan
Selayaknya ibadah lain, tentu ada adab yang harus kita penuhi ketika berzikir. Foto/ilustrasi/ist
A A A
Salah satu ibadah yang paling mudah dan ringan namun memiliki keutamaan dan pahala yang besar adalah berzikir. Zikir pun merupakan sebaik-baiknya amal, seorang muslim. Di samping dapat menentramkan hati dan jiwa, berzikir mampu mengangkat derajat seorang hamba.

Zikir berasal dari bahasa Arab yang artinya mengingat. Sebagai seorang manusia, tentu dalam kehidupannya tidak pernah luput dari masalah. Setiap harinya dosa kian bertambah, dan tantangan hidup juga semakin bervariasi.

(Baca juga : Berakhlak yang Baik Menjadi Pemberat Timbangan )

Ada banyak cara yang dapat dilakukan manusia dalam menghadapi konflik jiwa dan pikiran . Dan sebagai umat Islam, salah satu cara tersebut adalah dengan memperbanyak mengingat Allah Subhanahu wa ta'ala lewat berzikir tersebut.

Allah Ta'ala berfirman :

فَاذۡكُرُوۡنِىۡٓ اَذۡكُرۡكُمۡ وَاشۡکُرُوۡا لِىۡ وَلَا تَكۡفُرُوۡنِ
“Berzikirlah (ingatlah) kamu kepada-Ku, niscaya Aku akan ingat pula padamu!” (QS Al-Baqarah : 152).

Allah juga berfirman :

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ

“Yaitu orang-orang yang beriman, dan hati mereka aman tentram dengan zikir pada Allah, ingatlah dengan zikir pada Allah itu, maka hati pun akan merasa aman dan tentram.” (QS Ar-Ra’d : 28).

(Baca juga : Nasehat Syaikh Al-Utsaimin Tentang Pakaian Muslimah )

Selayaknya ibadah lain, tentu ada adab yang harus kita penuhi ketika berzikir. Melansir laman NU Online, Sayyid Ustman Rahimahullah dalam kitabnya Maslakul Akhyâr fî al-Ad’iyyah wal Adzkâr al-Wâridah ‘an Rasûlillah mencantumkan syarat dan adab dalam berdoa. Berikut syarat dan adabnya:

1. Tidak mengerjakan zikir-zikir yang sunnah sementara amalan yang wajib belum dikerjakan.

Hal demikian masih sering dilakukan oleh banyak orang. Dibanding amalan sunnah, tentu amalan wajib lebih utama. Oleh karenanya sebaiknya tidak mengerjakan dzikir sunnah jika belum mengerjakan amalan yang wajib.

Amalan wajib yang dimaksud di antaranya, menuntut ilmu, menunaikan shalah qadha ketika memiliki utang shalat, dan amalan wajib lainnya.

(Baca juga : Nasehat Menghadapi Ujian dan Fitnah Akhir Zaman )

2. Tidak mengubah lafadz zikir atau mengganti huruf, serta membaca sesuai dengan panjang dan pendeknya.

Memang, membaca bacaan arab dengan tajwid hanya diwajibkan ketika membaca Al Qur’an saja. Namun sebagai adab, hendaknya kita juga memperhatikan panjang-pendek, lafadz, serta hurufnya. Terlebih lagi bila lafdz terseubt bersumber dari Al Qur’an.

3. Paham akan makna dan arti dari zikir yang dibaca

Ketika kita tahu makna dan arti dari zikir yang dipanjatkan, maka kita akan lebih menghayati dan meresapinya. Dengan begitu pula, zikir kita tidak hanya jadi ibadah dengan mulut saja tapi juga dengan hati.

(Baca juga : DPR Pertimbangkan Penerapan Dwi Kewarganegaraan di Indonesia )
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3225 seconds (0.1#10.140)