Nasehat Menghadapi Ujian dan Fitnah Akhir Zaman
loading...
A
A
A
Hidup manusia saat ini telah berada di akhir zaman , dan sudah dekat dengan waktu hari kiamat. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa sallam telah menjelaskan dalam sejumlah hadisnya tentang dekatnya dengan hari kiamat ini. Walaupun, kapan akan hari kiamat, seberapa lama lagi hari kiamat, itu adalah ilmu yang dirahasiakan di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Tetapi Baginda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah mengisyaratkan tentang dekatnya hari kiamat. Sebagaimana dinyatakan dalam sebuah hadis:
بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةُ كَهَاتَيْنِ، وَيُشِيرُ بِإِصْبَعَيْهِ فَيَمُدُّ هُمَا.
“Jarak diutusnya aku dan hari kiamat seperti dua (jari) ini.” Beliau memberikan isyarat dengan kedua jarinya (jari telunjuk dan jari tengah), lalu merenggangkannya. (HR. Bukhari)
(Baca juga : Pertemuan Mengharukan Dua Saudara Sepersusuan )
Rasulullah pun telah mengisyaratkan tentang keadaan di akhir zaman dalam sabdanya, “Bagaimana sikap kalian apabila fitnah telah mengelilingi kalian?”
Tentang hadis ini, Ustaz Abu Qotadah dalam kajian dan tausiyah di kanal RodjaTV menjelaskan, fitnah telah berada di sekitar kita dan kita telah diliputi oleh fitnah, kita telah dihadapkan kepada fitnah dari depan, dari belakang, dari kanan, dari kiri, dari berbagai unsur kehidupan, fitnah berada di tengah-tengah. Dan fitnah itupun berkepanjangan, lama, berkesinambungan dan semakin dahsyat dari satu waktu ke waktu yang lainnya. Sampai disebutkan di dalam hadis:
يَرْبُو فِيهَا الصَّغِيرُ وَ يَهْرَمُ فِيهَا الْكَبِيرُ
“Anak-anak kecil menjadi dewasa dan orang yang tua menjadi pikun.”
“Yaitu apabila kebanyakan dari umat ini telah meninggalkan sunnah.”
Lalu para sahabat bertanya: “Kapan akan terjadi hal itu Wahai Abu Abdurrahman?” Maka beliau menjawab: “Apabila telah pergi para ulamanya.” Artinya banyak yang meninggal dunia dari kalangan ulama, banyak orang-orang yang wafat dari kalangan para ulama.
(Baca juga : Perawatan Islami agar Tetap Terlihat Awet Muda )
“Dan semakin banyak orang-orang yang bodohnya. Semakin banyak ahli qira’ah, tapi semakin sedikit yang faqih kepada makna-makna ayat Al-Qur’an.” Semakin sedikit orang yang faham kepada isi dari Al-Qur’an.
Kemudian beliau mengatakan: “Apabila semakin banyak pemimpin kalian tetapi semakin sedikit orang yang amanah,” orang yang adil, orang yang menegakkan hukum Allah. Berkuasa, memiliki jabatan, memiliki tahta, tetapi berada dalam kondisi dzalim, tidak menegakkan syariat Allah. Semakin sedikit yang amanah.
Kemudian beliau mengatakan: “Dan apabila telah dicari dunia dengan ibadah (amal shalih),” artinya orang-orang beramal shalih tapi tujuannya dunia, tidak berkaitan dengan surga, tidak berkaitan dengan kehidupan setelah kematian. Yang diharapkan ketika melakukan amal saleh adalah untuk kehidupan dunia.
“Dan apabila semakin banyak orang-orang yang tafaqquh tentang urusan dunia (tapi tidak tafaqquh tentang urusan agama),” artinya semakin sedikit orang yang belajar tentang agama Allah, belajar tentang tauhid, belajar tentang aqidah, belajar tentang iman, belajar tentang Islam, belajar tentang halal dan haram semakin sedikit. Dan sibuknya sebagian besar di antara kita adalah dengan dunia ini.
(Baca juga : Istri yang Tak Menikah Lagi untuk Merawat Anak, Mendapat Keutamaan di Akhirat )
Lantas bagaimana kita harus menghadapi ujian dan fitnah akhir zaman ini? Dai yang juga pendiri Pondok Pesantren Ma’had Ihya As Sunnah, menjelaskan sebagai berikut:
1. Semua problem berkaitan dengan fitnah, jalannya ilmu
Hiruk-pikuk fitnah dunia hari ini, maka mesti setiap mukmin menjadikan bagian dari hidupnya adalah untuk mencari ilmu. Karena ilmu adalah bagian terpenting dalam hidup kita.
Tetapi Baginda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah mengisyaratkan tentang dekatnya hari kiamat. Sebagaimana dinyatakan dalam sebuah hadis:
بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةُ كَهَاتَيْنِ، وَيُشِيرُ بِإِصْبَعَيْهِ فَيَمُدُّ هُمَا.
“Jarak diutusnya aku dan hari kiamat seperti dua (jari) ini.” Beliau memberikan isyarat dengan kedua jarinya (jari telunjuk dan jari tengah), lalu merenggangkannya. (HR. Bukhari)
(Baca juga : Pertemuan Mengharukan Dua Saudara Sepersusuan )
Rasulullah pun telah mengisyaratkan tentang keadaan di akhir zaman dalam sabdanya, “Bagaimana sikap kalian apabila fitnah telah mengelilingi kalian?”
Tentang hadis ini, Ustaz Abu Qotadah dalam kajian dan tausiyah di kanal RodjaTV menjelaskan, fitnah telah berada di sekitar kita dan kita telah diliputi oleh fitnah, kita telah dihadapkan kepada fitnah dari depan, dari belakang, dari kanan, dari kiri, dari berbagai unsur kehidupan, fitnah berada di tengah-tengah. Dan fitnah itupun berkepanjangan, lama, berkesinambungan dan semakin dahsyat dari satu waktu ke waktu yang lainnya. Sampai disebutkan di dalam hadis:
يَرْبُو فِيهَا الصَّغِيرُ وَ يَهْرَمُ فِيهَا الْكَبِيرُ
“Anak-anak kecil menjadi dewasa dan orang yang tua menjadi pikun.”
“Yaitu apabila kebanyakan dari umat ini telah meninggalkan sunnah.”
Lalu para sahabat bertanya: “Kapan akan terjadi hal itu Wahai Abu Abdurrahman?” Maka beliau menjawab: “Apabila telah pergi para ulamanya.” Artinya banyak yang meninggal dunia dari kalangan ulama, banyak orang-orang yang wafat dari kalangan para ulama.
(Baca juga : Perawatan Islami agar Tetap Terlihat Awet Muda )
“Dan semakin banyak orang-orang yang bodohnya. Semakin banyak ahli qira’ah, tapi semakin sedikit yang faqih kepada makna-makna ayat Al-Qur’an.” Semakin sedikit orang yang faham kepada isi dari Al-Qur’an.
Kemudian beliau mengatakan: “Apabila semakin banyak pemimpin kalian tetapi semakin sedikit orang yang amanah,” orang yang adil, orang yang menegakkan hukum Allah. Berkuasa, memiliki jabatan, memiliki tahta, tetapi berada dalam kondisi dzalim, tidak menegakkan syariat Allah. Semakin sedikit yang amanah.
Kemudian beliau mengatakan: “Dan apabila telah dicari dunia dengan ibadah (amal shalih),” artinya orang-orang beramal shalih tapi tujuannya dunia, tidak berkaitan dengan surga, tidak berkaitan dengan kehidupan setelah kematian. Yang diharapkan ketika melakukan amal saleh adalah untuk kehidupan dunia.
“Dan apabila semakin banyak orang-orang yang tafaqquh tentang urusan dunia (tapi tidak tafaqquh tentang urusan agama),” artinya semakin sedikit orang yang belajar tentang agama Allah, belajar tentang tauhid, belajar tentang aqidah, belajar tentang iman, belajar tentang Islam, belajar tentang halal dan haram semakin sedikit. Dan sibuknya sebagian besar di antara kita adalah dengan dunia ini.
(Baca juga : Istri yang Tak Menikah Lagi untuk Merawat Anak, Mendapat Keutamaan di Akhirat )
Lantas bagaimana kita harus menghadapi ujian dan fitnah akhir zaman ini? Dai yang juga pendiri Pondok Pesantren Ma’had Ihya As Sunnah, menjelaskan sebagai berikut:
1. Semua problem berkaitan dengan fitnah, jalannya ilmu
Hiruk-pikuk fitnah dunia hari ini, maka mesti setiap mukmin menjadikan bagian dari hidupnya adalah untuk mencari ilmu. Karena ilmu adalah bagian terpenting dalam hidup kita.