Anjuran Tawakkal dan Makan 7 Butir Kurma 'Ajwah
loading...
A
A
A
Setiap muslim diwajibkan untuk selalu memohon perlindungan kepada Rabb-nya, Allah yang Maha Agung lagi Maha Tinggi. Tawakkal yang dimaksud adalah meyakini bahwa segala sesuatu adalah takdir Allah 'Azza wa jalla.
Ini sejalan dengan firman Allah Ta'ala: "Tidak ada satu musibah yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah. Dan barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya." (Surah At-Taghabun: ayat 11)
Demikian nasihat ulama Madinah Syeikh Prof Abdur Rozzaq Al-Badr hafizhahullah menyikapi musibah wabah yang terjadi saat ini. Dalam Al-Qur'an, ALlah juga berpesan: "Katakanlah: Siapakah yang dapat melindungi kamu dari Allah jika Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu?" (Surah Al-Ahzab: ayat 17)
Setiap muslim juga diwajibkan menjaga (agama) Allah dengan cara taat kepada-Nya, yaitu menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jagalah (agama) Allah, maka Allah akan menjagamu, jagalah (agama) Allah, maka kamu akan mendapati Allah selalu menolongmu." (HR. At-Tirmidzi dari Ibnu Abbas radhiyallahu'anhuma)
Syeikh Prof Abdur Rozzaq mengatakan, syari'at Islam mengajarkan untuk mengambil sebab-sebab (pencegahan sebelum sakit) dan berobat ketika sakit. Dan ini tidaklah menafikan tawakkal kepada Allah Ta'ala (selama hati kita bergantung hanya kepada-Nya).
Di sini beliau menjelaskan anjuran memakan 7 butir kurma 'ajwah di pagi hari. Diriwayatan dari Saad bin Abi Waqash, Nabi bersabda: "Barangsiapa mengonsumsi tujuh kurma 'ajwah pada pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun atau sihir," (HR Al-Bukari Muslim). Kurma 'Ajwah merupakan salah satu jenis kurma terbaik yang berasal dari Madinah dan paling disukai Nabi Muhammad SAW.
Termasuk sebaik-baik pencegahan penyakit adalah banyak berdoa kepada Allah 'azza wa jalla, terutama menjaga dzikir pagi petang. Apabila musibah menimpa seorang muslim yang membahayakan kesehatannya, keluarganya, anaknya, hartanya, bisnisnya hendaklah dihadapi dengan kesabaran dan mengharap pahala dari Allah 'azza wa jalla. Maka itu akan meningkatkan derajatnya di sisi Allah.
"Musibah terbesar yang harus lebih kita khawatirkan adalah musibah yang menimpa agama (yaitu kerusakan akidah, ibadah dan akhlak)," kata Syeikh Abdur Rozzaq.
Ini sejalan dengan firman Allah Ta'ala: "Tidak ada satu musibah yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah. Dan barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya." (Surah At-Taghabun: ayat 11)
Demikian nasihat ulama Madinah Syeikh Prof Abdur Rozzaq Al-Badr hafizhahullah menyikapi musibah wabah yang terjadi saat ini. Dalam Al-Qur'an, ALlah juga berpesan: "Katakanlah: Siapakah yang dapat melindungi kamu dari Allah jika Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu?" (Surah Al-Ahzab: ayat 17)
Setiap muslim juga diwajibkan menjaga (agama) Allah dengan cara taat kepada-Nya, yaitu menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jagalah (agama) Allah, maka Allah akan menjagamu, jagalah (agama) Allah, maka kamu akan mendapati Allah selalu menolongmu." (HR. At-Tirmidzi dari Ibnu Abbas radhiyallahu'anhuma)
Syeikh Prof Abdur Rozzaq mengatakan, syari'at Islam mengajarkan untuk mengambil sebab-sebab (pencegahan sebelum sakit) dan berobat ketika sakit. Dan ini tidaklah menafikan tawakkal kepada Allah Ta'ala (selama hati kita bergantung hanya kepada-Nya).
Di sini beliau menjelaskan anjuran memakan 7 butir kurma 'ajwah di pagi hari. Diriwayatan dari Saad bin Abi Waqash, Nabi bersabda: "Barangsiapa mengonsumsi tujuh kurma 'ajwah pada pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun atau sihir," (HR Al-Bukari Muslim). Kurma 'Ajwah merupakan salah satu jenis kurma terbaik yang berasal dari Madinah dan paling disukai Nabi Muhammad SAW.
Termasuk sebaik-baik pencegahan penyakit adalah banyak berdoa kepada Allah 'azza wa jalla, terutama menjaga dzikir pagi petang. Apabila musibah menimpa seorang muslim yang membahayakan kesehatannya, keluarganya, anaknya, hartanya, bisnisnya hendaklah dihadapi dengan kesabaran dan mengharap pahala dari Allah 'azza wa jalla. Maka itu akan meningkatkan derajatnya di sisi Allah.
"Musibah terbesar yang harus lebih kita khawatirkan adalah musibah yang menimpa agama (yaitu kerusakan akidah, ibadah dan akhlak)," kata Syeikh Abdur Rozzaq.
(rhs)