Rajin Baca Shalawat Fatih, Kebuntuan Persoalan Hidup Akan Terurai
loading...
A
A
A
At-tijany berkata:
“Kemudian (Nabi shallallahu alaihi wasallam) memerintah aku untuk kembali kepada shalawat Al-Fatih ini. Maka ketika beliau memerintahkan aku dengan hal tersebut, akupun bertanya kepadanya tentang keutamaannya. Maka beliau mengabariku pertama kalinya bahwa satu kali membacanya menyamai membaca Al Qur’an enam kali. Kemudian beliau mengabarkan kepadaku untuk kedua kalinya bahwa satu kali membacanya menyamai setiap tasbih yang terdapat di alam ini dari setiap dzikir, dari setiap do’a yang kecil maupun besar, dan dari Al Qur’an 6.000 kali, karena ini termasuk zikir.”
(Baca juga: Wakil Ketua DPR : Kebijakan Penghapusan Jalur PNS Guru Layak Ditolak )
Shalawat ini kemudian diamalkan oleh beberapa ulama (khususnya para penganut Nadhlatul Ulama) hingga saat ini. Shalawat Fatih biasanya dibaca setelah salat lima waktu, saat membaca tahlil arwah dan saat berdoa serta kegiatan ibadah lainnya.
Adapun Syaikh Muhammad al-Budairi al-Qudsi menganjurkan membaca shalawat Fatih setelah membaca al-Musabbi’at al-Asyr (sepuluh bacaan yang dibaca tujuh kali), yaitu Ayat Kursi, al-fatihah, al-Ikhlas, al-Falaq, aln-Naas, al-Kafirun, tasbih-tahmid-tahlil-takbir-hauqalah, shalawat Ibrahimiyah, doa.
Fadhilahnya yakni mendapatkan perlindungan dari bahaya di dunia dan di hari dikumpulkan di padang Mahsyar dan menjadi benteng dari segala keburukan serta celaka.
(Baca juga: Austria Serukan Pendaftaran Massal Ulama di Eropa )
Demikianlah beberapa keutamaan shalawat Fatih, yang sebenarnya masih banyak lagi.
Wallahu A'lam
“Kemudian (Nabi shallallahu alaihi wasallam) memerintah aku untuk kembali kepada shalawat Al-Fatih ini. Maka ketika beliau memerintahkan aku dengan hal tersebut, akupun bertanya kepadanya tentang keutamaannya. Maka beliau mengabariku pertama kalinya bahwa satu kali membacanya menyamai membaca Al Qur’an enam kali. Kemudian beliau mengabarkan kepadaku untuk kedua kalinya bahwa satu kali membacanya menyamai setiap tasbih yang terdapat di alam ini dari setiap dzikir, dari setiap do’a yang kecil maupun besar, dan dari Al Qur’an 6.000 kali, karena ini termasuk zikir.”
(Baca juga: Wakil Ketua DPR : Kebijakan Penghapusan Jalur PNS Guru Layak Ditolak )
Shalawat ini kemudian diamalkan oleh beberapa ulama (khususnya para penganut Nadhlatul Ulama) hingga saat ini. Shalawat Fatih biasanya dibaca setelah salat lima waktu, saat membaca tahlil arwah dan saat berdoa serta kegiatan ibadah lainnya.
Adapun Syaikh Muhammad al-Budairi al-Qudsi menganjurkan membaca shalawat Fatih setelah membaca al-Musabbi’at al-Asyr (sepuluh bacaan yang dibaca tujuh kali), yaitu Ayat Kursi, al-fatihah, al-Ikhlas, al-Falaq, aln-Naas, al-Kafirun, tasbih-tahmid-tahlil-takbir-hauqalah, shalawat Ibrahimiyah, doa.
Fadhilahnya yakni mendapatkan perlindungan dari bahaya di dunia dan di hari dikumpulkan di padang Mahsyar dan menjadi benteng dari segala keburukan serta celaka.
(Baca juga: Austria Serukan Pendaftaran Massal Ulama di Eropa )
Demikianlah beberapa keutamaan shalawat Fatih, yang sebenarnya masih banyak lagi.
Wallahu A'lam
(wid)