Ini Kriteria Perempuan Saleha Seperti yang Disabdakan Rasulullah

Senin, 11 Januari 2021 - 16:07 WIB
loading...
Ini Kriteria Perempuan Saleha Seperti yang Disabdakan Rasulullah
Seorang perempuan hendaknya menanamkan pada dirinya tentang pentingya menjaga keistiqamahan dalam menjalankan perintah Allah Taala dan menjauhi larangan-Nya. Foto ilustrasi/ist
A A A
Para muslimah hendaknya bisa meneladani para perempuan saleha seperti yang dikisahkan dalam Al Qur'an dan sunnah. Perempuan-perempuan pilihan Allah Ta'ala seperti ibunda Hawa, Sarah dan ibunda hajar (istri nabi Ibrahim), ibu Nabi MusaAsiyah (istri Fir'aun), Maryam (ibu Nabi Isa), hingga istri dan anak perempuan Rasulullah Shalllahu 'alaihi wasallam adalah perempuan saleha yang patut dicontoh muslimah di masa kini.

(Baca juga: Saat Menghadapi Musibah, Seorang Muslim Harusnya Di Posisi Mana? )

Hendaknya ditanamkan dalam diri menjadi perempuan saleha. Yakni perempuan yang semakin bersemangat dalam beribadah dan beramal saleh. Menanamkan pada dirinya tentang pentingya menjaga keistiqamahan dalam menjalankan perintah Allah Ta'ala dan menjauhi larangan-Nya.

Nabi Shalllahu 'alaihi wa sallam bersabda :

الدّنيا متاع وخير متاعها المرأة الصّالحة

"Dunia adalah perhiasan. Dan perhiasan dunia yang terbaik adalah perempuan Salehah." (HR. Imam Muslim, Imam Nasai, Imam Ibnu Majah, dan Imam yang lain).

(Baca juga: Inilah yang Diminta Semua Umat Muslim di Yaumil Hisab )

Dalam riwayat yang lain Nabi bersabda :

الدّنيا متاع وخير متاعها المرأة تعين زوجها على الأخرة

"Dunia adalah perhiasan. Dan perhiasan dunia yang terbaik adalah perempuan yang bisa membantu suaminya terhadap perkara akhirat."

Dan Nabi juga bersabda :

"Seorang mukmin tidak bisa mengambil manfaat setelah bertakwa kepada Allah, yang lebih baik dari istri yang Salehah. Jika suami memberikan suatu perintah kepadanya, maka dia selalu mentaatinya, apabila suami memandangnya, maka dia senantiasa membahagiakan. Jika suami menyumpahinya (memarahi), maka dia selalu berbakti (memperbaiki dirinya); apabila suami bepergian, maka dia selalu menjaga dirinya dan menjaga harta suaminya." (HR. Imam Thabrani dan Imam Ibnu Majah).

(Baca juga: Ciri Sebaik-baiknya Rumah Menurut Allah Ta'ala dan Rasul )

Dan Nabi bersabda :

"Barangsiapa menikahi seorang perempuan karena kemuliaannya, maka Allah tidak akan menambahkan sesuatu kepadanya kecuali kehinaan. Barangsiapa menikahi seorang perempuan karena hartanya, maka Allah tidak akan menambahkan sesuatu kepadanya kecuali kemiskinan. Barangsiapa menikahi seorang perempuan karena kecantikannya, maka Allah tidak akan menambahkan sesuatu kepadanya kecuali kerendahan. Barangsiapa menikahi seorang perempuan tidak bertujuan lain kecuali agar dapat memejamkan (meredakan) matanya, menjaga kemaluannya atau bertujuan menyambung tali persaudaraan, maka Allah akan memberkahi dalam pernikahannya dengan perempuan tersebut. Seorang budak (hamba sahaya) perempuan yang jelek rupa dan hitam kulitnya tetapi kuat agamanya adalah lebih utama." (HR. Imam Thabrani).

(Baca juga: Negara dengan Kematian Akibat Polusi Terbanyak di Dunia, Indonesia Urutan ke-4 )

Dan Nabi bersabda :

من كان له ولد وعنده ما يزوّجه به ولم يزوّجه وزنى فإنّ الإثم بينهما

"Barangsiapa mempunyai seorang anak dan memiliki sesuatu yang digunakan untuk menikahkannya, tetapi dia tidak menikahkannya, sehingga kalau anak tersebut berbuat zina, maka sesungguhnya dosa tersebut ada pada keduanya."

Atau seperti yang telah disabdakan Nabi :

تنكح المرأة لأربع لمالها وحسبها وجمالها ودينها فعليك بذات الدّين تربت يداك

"Seorang perempuan dinikahi karena empat aspek, yaitu hartanya, kedudukannya (nasabnya / keturunannya), kecantikannya, dan agamanya. Maka hendaklah kamu memilih yang kuat agamanya, niscaya kamu akan memperoleh kebahagiaan." (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim).

(Baca juga: Kemendag Bakal Umumkan Estimasi Harga Tahu Tempe Tiap Bulan )

Dan Nabi bersabda :

من أراد أن يلقى الله طاهرا مطهّرا فليتزوّج الحراءر

"Barangsiapa menghendaki berjumpa dengan Allah dalam keadaan suci dan disucikan, maka nikahilah orang orang yang merdeka." (HR. Ibnu Majah).

Dan Nabi bersabda :

أربع من سعادة المرء أن تكون زوجته صالحة وأولاده ابرارا وخلطاؤه صالحين وان يكون رزقه في بلده

"Ada empat hal yang tergolong kebahagiaan bagi seseorang, yaitu apabila istrinya seorang perempuan yang shalehah, anak anaknya adalah anak yang baik, teman berkumpulnya adalah orang orang shaleh dan rizqinya berada di daerahnya." (HR. Imam 'Asakir dan Imam Addailami).

Dan Nabi bersabda :

خير نساء امّتي اصبحهنّ وجها وأقلّهن ّمهرا

"Wanita terbaik dari ummatku adalah yang lebih berseri wajahnya dan yang maskawin nya paling sedikit."

(Baca juga: Kecelakaan Sriwijaya Air, Aspek Kualitas Perawatan Pesawat Tak Bisa Ditawar )

Dan Nabi bersabda :

تزوّجوا الولود فإنّي مكاثر بكم الأمم يوم القيامة

"Nikahilah perempuan yang memiliki cinta kasih sayang dan yang banyak keturunannya, karena sesungguhnya aku akan membanggakan banyak nya jumlah kalian di hadapan ummat yang lain pada hari kiamat." (HR. Imam Baihaqi, Imam Ibnu Hibban, Imam Abu Daud, dan Imam Nasai).

Dan Nabi Shalllahu 'alaihi wa sallam bertanya kepada Zaid bin Tsabit :

"Hai Zaid! Apakah kamu sudah menikah?" Kemudian Zaid bin Tsabit menjawab, "Belum" lalu Nabi bersabda kepada Zaid, "Nikahlah maka kamu akan mendapat penjagaan sebagaimana kamu menjaga dirimu. Dan sungguh jangan kamu nikahi lima golongan wanita." Kemudian Zaid bertanya, "siapa sajakah mereka ya Rasulullah?" Rasulullah bersabda, "mereka adalah Syahbarah, Lahbarah, Nahbarah, Handarah, dan Lafut."

(Baca juga: Cari Sriwijaya Air, Helikopter Canggih TNI AU Sisir Bagian Timur Pulau Laki )

Lalu Zaid berkata, "Saya tidak mengerti sedikit pun tentang apa yang kau sabdakan ya Rasulullah." Kemudian Rasulullah meneruskan, "Syahbarah adalah wanita yang bermata abu abu dan jelek ucapan nya. Lahbarah adalah wanita yang tinggi kurus. Nahbarah adalah wanita tua yang suka memalingkan pantatnya (dari suami ketika tidur). Dan Handarah adalah wanita kerdil yang jelek perangainya. Dan sedangkan Lafut adalah wanita yang miliki anak dari selain kamu." (HR. Imam Ad-Dailami).

Nabi bersabda :
"Seorang lelaki datang menghadap kepada Nabi Saw. Lalu dia berkata, "Saya tertarik oleh sorang wanita yang cantik rupawan tetapi dia tidak dapat memiliki anak (Mandul). Apakah saya boleh menikahi nya?" Nabi menjawab, "jangan." Kemudian dia menghadap lagi yang kedua kalinya dan Nabi melarangnya.

Lalu dia menghadap lagi untuk yang ketiga kalinya dan Nabi tetap melarangnya (untuk menikahi wanita yang telah disebutkan). Kemudian Nabi bersabda, "Nikahilah perempuan yang memiliki cinta kasih dan yang banyak keturunannya, karena sesungguhnya aku akan membanggakan banyak nya jumlah kalian." (HR. Imam Baihaqi, Imam Abu Hibban, Imam Abu Daud, dan Imam Nasai)

Wallahu 'Alam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1873 seconds (0.1#10.140)