Bekerja dan Usaha: Begini Doa Memulai dan Mengakhiri Pekerjaan Sesuai Sunnah
loading...
A
A
A
Allah SW berfirman:
هُوَ ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلْأَرْضَ ذَلُولًا فَٱمْشُوا۟ فِى مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا۟ مِن رِّزْقِهِۦ ۖ
"Dialah zat yang menjadikan bumi ini mudah buat kamu. Oleh karena itu berjalanlah di permukaannya dan makanlah dari rezekinya." (QS al-Mulk: 15)
Ayat ini merupakan mabda' (prinsip) Islam. Bumi ini oleh Allah diserahkan kepada manusia dan dimudahkannya. Justru itu manusia harus memanfaatkan nikmat yang baik ini serta berusaha di seluruh seginya untuk mencari anugerah Allah itu.
Buku " Halal dan Haram dalam Islam " karya Syaikh Yusuf Al-Qardhawi menandaskan setiap muslim tidak halal bermalas-malas bekerja untuk mencari rezeki dengan dalih karena sibuk beribadah atau tawakkal kepada Allah, sebab langit ini tidak akan mencurahkan hujan emas dan perak.
Tidak halal juga seorang muslim hanya menggantungkan dirinya kepada sedekah orang, padahal dia masih mampu berusaha untuk memenuhi kepentingan dirinya sendiri dan keluarga serta tanggungannya. Untuk itu Rasulullah SAW bersabda:
"Sedekah tidak halal buat orang kaya dan orang yang masih mempunyai kekuatan dengan sempurna." (Riwayat Tarmizi)
Dan yang sangat ditentang oleh Nabi serta diharamkannya terhadap diri seorang muslim, yaitu meminta-minta kepada orang lain dengan mencucurkan keringatnya. Hal mana dapat menurunkan harga diri dan karamahnya padahal dia bukan terpaksa harus minta-minta.
Kepada orang yang suka minta-minta padahal tidak begitu memerlukan, Rasulullah SAW pernah bersabda sebagai berikut:
"Orang yang minta-minta padahal tidak begitu memerlukan, sama halnya dengan orang yang memungut bara api." (Riwayat Baihaqi dan Ibnu Khuzaimah dalam sahihnya)
Dan sabdanya pula:
"Barangsiapa meminta-minta pada orang lain untuk menambah kekayaan hartanya tanpa sesuatu yang menghajatkan, maka berarti dia menampar mukanya sampai hari kiamat, dan batu dari neraka yang membara itu dimakannya. Oleh karena itu siapa yang mau, persedikitlah dan siapa yang mau berbanyaklah." (Riwayat Tarmizi)
Dan sabdanya pula:
"Senantiasa minta-minta itu dilakukan oleh seseorang di antara kamu, sehingga dia akan bertemu Allah, dan tidak ada di mukanya sepotong daging." (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Suara yang keras ini dicanangkan oleh Rasulullah, demi melindungi harga diri seorang muslim dan supaya seorang muslim membiasakan hidup yang suci serta percaya pada diri sendiri dan jauh dari menggantungkan diri pada orang lain.
Doa Sebelum Bekerja
Berikut adalah bacaan doa sebelum bekerja :
اَللهُمَّ اغْفِرْلِى ذَنْبِيْ، وَوَسِّعْ خُلُقِيْ، وَطَيِّبْ لِيْ كَسَبِيْ، وَقَنِّعْنِيْ بِمَا رَزَقْتَنِيْ، وَلاَتَذْهَبْ قَلْبِيْ إِلَى شَيْئٍ صَرَّفْتَهُ عَنِّيْ
Allaahummaghfir lii dzanbii, wa wassi’ khuluqii, wa thayyib lii kasabii, wa qanni’nii bimaa razaqtanii, wa laa tadz-hab qalbii ilaa syai-in sharraftahu ‘annii.
Artinya:
“Ya Allah, ampunillah dosaku, perluaslah (muliakanlah) akhlakku, berilah untukku pekerjaan yang baik, jadikanlah aku puas menerima apapun yang Engkau karuniakan kepadaku, dan janganlah Engkau buat hatiku mengingat apapun yang telah Engkau palingkan dariku.” (HR. Ibnu An-Najjar).
Doa Selepas Bekerja
Sedangkan berikut doa selepas bekerja bisa dibaca ketika selesai jam kerja, saat keluar dari tempat kerja, atau ketika naik kendaraan hendak menuju ke rumah atau hunian.
اَللّهُمَّ اِنِّيْ اَعُوْذُ بِكَ اَنْ اَضِلّ اَوْ أُضَلَّ اَوْ اَزِلَّ اَوْ أَظْلَمَ اَوْ أَجْهَلَ اَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ.
Allaahuma innii a’uudzubika an’adhilla, au’udholla, au’azilla, au’adzlama, au ajhala, au yujhala ‘alayya.
Artinya:
"Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu agar tidak tersesat atau disesatkan atau aku tergelincir atau digelincirkan atau aku berbuat dzalim atau didzalimi atau aku berbuat bodoh atau dibodohi" - (HR. Nasa’i, Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah).
هُوَ ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلْأَرْضَ ذَلُولًا فَٱمْشُوا۟ فِى مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا۟ مِن رِّزْقِهِۦ ۖ
"Dialah zat yang menjadikan bumi ini mudah buat kamu. Oleh karena itu berjalanlah di permukaannya dan makanlah dari rezekinya." (QS al-Mulk: 15)
Ayat ini merupakan mabda' (prinsip) Islam. Bumi ini oleh Allah diserahkan kepada manusia dan dimudahkannya. Justru itu manusia harus memanfaatkan nikmat yang baik ini serta berusaha di seluruh seginya untuk mencari anugerah Allah itu.
Buku " Halal dan Haram dalam Islam " karya Syaikh Yusuf Al-Qardhawi menandaskan setiap muslim tidak halal bermalas-malas bekerja untuk mencari rezeki dengan dalih karena sibuk beribadah atau tawakkal kepada Allah, sebab langit ini tidak akan mencurahkan hujan emas dan perak.
Tidak halal juga seorang muslim hanya menggantungkan dirinya kepada sedekah orang, padahal dia masih mampu berusaha untuk memenuhi kepentingan dirinya sendiri dan keluarga serta tanggungannya. Untuk itu Rasulullah SAW bersabda:
"Sedekah tidak halal buat orang kaya dan orang yang masih mempunyai kekuatan dengan sempurna." (Riwayat Tarmizi)
Dan yang sangat ditentang oleh Nabi serta diharamkannya terhadap diri seorang muslim, yaitu meminta-minta kepada orang lain dengan mencucurkan keringatnya. Hal mana dapat menurunkan harga diri dan karamahnya padahal dia bukan terpaksa harus minta-minta.
Kepada orang yang suka minta-minta padahal tidak begitu memerlukan, Rasulullah SAW pernah bersabda sebagai berikut:
"Orang yang minta-minta padahal tidak begitu memerlukan, sama halnya dengan orang yang memungut bara api." (Riwayat Baihaqi dan Ibnu Khuzaimah dalam sahihnya)
Dan sabdanya pula:
"Barangsiapa meminta-minta pada orang lain untuk menambah kekayaan hartanya tanpa sesuatu yang menghajatkan, maka berarti dia menampar mukanya sampai hari kiamat, dan batu dari neraka yang membara itu dimakannya. Oleh karena itu siapa yang mau, persedikitlah dan siapa yang mau berbanyaklah." (Riwayat Tarmizi)
Dan sabdanya pula:
"Senantiasa minta-minta itu dilakukan oleh seseorang di antara kamu, sehingga dia akan bertemu Allah, dan tidak ada di mukanya sepotong daging." (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Suara yang keras ini dicanangkan oleh Rasulullah, demi melindungi harga diri seorang muslim dan supaya seorang muslim membiasakan hidup yang suci serta percaya pada diri sendiri dan jauh dari menggantungkan diri pada orang lain.
Doa Sebelum Bekerja
Berikut adalah bacaan doa sebelum bekerja :
اَللهُمَّ اغْفِرْلِى ذَنْبِيْ، وَوَسِّعْ خُلُقِيْ، وَطَيِّبْ لِيْ كَسَبِيْ، وَقَنِّعْنِيْ بِمَا رَزَقْتَنِيْ، وَلاَتَذْهَبْ قَلْبِيْ إِلَى شَيْئٍ صَرَّفْتَهُ عَنِّيْ
Allaahummaghfir lii dzanbii, wa wassi’ khuluqii, wa thayyib lii kasabii, wa qanni’nii bimaa razaqtanii, wa laa tadz-hab qalbii ilaa syai-in sharraftahu ‘annii.
Artinya:
“Ya Allah, ampunillah dosaku, perluaslah (muliakanlah) akhlakku, berilah untukku pekerjaan yang baik, jadikanlah aku puas menerima apapun yang Engkau karuniakan kepadaku, dan janganlah Engkau buat hatiku mengingat apapun yang telah Engkau palingkan dariku.” (HR. Ibnu An-Najjar).
Doa Selepas Bekerja
Sedangkan berikut doa selepas bekerja bisa dibaca ketika selesai jam kerja, saat keluar dari tempat kerja, atau ketika naik kendaraan hendak menuju ke rumah atau hunian.
اَللّهُمَّ اِنِّيْ اَعُوْذُ بِكَ اَنْ اَضِلّ اَوْ أُضَلَّ اَوْ اَزِلَّ اَوْ أَظْلَمَ اَوْ أَجْهَلَ اَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ.
Allaahuma innii a’uudzubika an’adhilla, au’udholla, au’azilla, au’adzlama, au ajhala, au yujhala ‘alayya.
Artinya:
"Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu agar tidak tersesat atau disesatkan atau aku tergelincir atau digelincirkan atau aku berbuat dzalim atau didzalimi atau aku berbuat bodoh atau dibodohi" - (HR. Nasa’i, Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah).
(mhy)