Mengucapkan Salam yang Tepat dan Ganjaran Pahalanya

Rabu, 20 Januari 2021 - 08:17 WIB
loading...
Mengucapkan Salam yang Tepat  dan Ganjaran Pahalanya
Mengucapkan salam jangan dianggap sepele, karena ternyata ucapan salam juga bagian dari upaya mengumpulkan ganjaran pahala di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Foto ilustrasi/ist
A A A
Ucapan 'Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh' bagi umat muslim menunjukkan identitas diri . Namun dalam pengucapannya ternyata ada etika dan adab kapan dan di mana yang tepat melakukannya. Karena ucapan salam ini merupakan amalan yang akan mendapat ganjaran pahala di sisi Allah Subhanahu wa ta'ala.

Dari Imran bin Husain Radhiyallahu ‘Anhuma, ia berkata: “Pernah datang seseorang kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kemudian beliau mengucapkan: ‘Assalamu’alaikum,’ kemudian Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab salam orang tersebut dan orang itu duduk. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wasSallam bersabda: ‘Sepuluh’.



Kemudian datang orang kedua juga mengucapkan : ‘Assalamu’alaikum warahmatullah,’ maka Nabi Shallallahu alaihi wa sallam menjawab seperti apa yang disampaikan oleh orang itu kemudian orang itu duduk. Maka Nabi Shallallahu alaihi wa sallam mengatakan: ‘Dua puluh’.

Kemudian datang orang ketiga dan mengatakan: ‘Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,’ maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab salam orang tersebut kemudian orang itu duduk. Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan: ‘Tiga puluh’.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi)



Makna hadis di atas menurut Ustadz Mubarak Bamualim Lc, MHI, dai yang rutin mengisi kajian di kanal muslim Rodja ini menjelaskkan tentang semakin sempurna salam, maka pahalanya pun semakin banyak. Karenanya sebagai seorang muslim mari kita perhatikan masalah yang seakan-akan ini adalah masalah yang kecil. Tetapi ternyata ucapan salam juga bagian dari upaya mengumpulkan ganjaran pahala di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Berikut paparan ceramah lengkapnya:

Ini adalah salam yang diajarkan oleh Islam kepada kita. Ada tiga macam salam. Kalau misalnya seorang mengucapan salam dan yang hadir di depannya adalah orang-orang yang bukan muslim, maka salamnya adalah:

السَّلَامُ عَلَىٰ مَنِ اتَّبَعَ الْهُدَىٰ وَرَحْمَةُ الله وَبَرَكَاتُه

“Salam sejahtera untuk mereka yang mengikuti petunjuk Allah, semoga rahmat Allah pada mereka, dan keberkatan Allah pada mereka.”



Oleh karena itu salam yang ditambah-tambahi dengan salam-salam dari agama yang lainnya, ini bukan tuntunan Islam sama sekali.

Kita jangan mengartikan sebuah toleransi dengan mengikuti cara-cara yang bukan muslim. Seorang muslim mempunyai identitas dan negeri ini mengajarkan kita agar mempunyai identitas. Seorang muslim yang menjalankan agama dan keyakinannya, ini dijamin oleh negara. Maka janganlah kita mencampuradukkan antara yang haq dan yang batil, antara yang benar dan tidak benar, ini bukan prilaku seorang muslim yang betul-betul beriman kepada Allah dan RasulNya Shallallahu ‘alaihi wa sallam.



Ini yang harus digaris bawahi dalam tata cara mengucapkan salam. Karena kita melihat realita dan bukan sekadar fenomena, seorang muslim mengucapkan salam berbagai macam salam. Hal ini karena di depannya ada sebagian orang lain yang bukan muslim. Ikutilah cara-cara yang diajarkan Islam. Toh semua mengerti bahwa hal ini dalam rangka menjalankan keyakinan kita yang dijamin oleh undang-undang.

Kita semua akan mati dan bertanggung jawab di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sementara orang-orang yang melakukannya itu karena ketidaktahuannya walaupun mungkin dia seorang yang mempunyai jabatan, tetapi bisa jadi tidak paham tentang tuntunan agama Allah dan RasulNya Shallallahu ‘alaihi wa sallam.



Maka marilah, kita sebagai warga masyarakat di negeri ini, masing-masing membawa identitasnya. Seorang muslim mempunyai identitas, seorang yang bukan muslim juga punya identitas, tidak usah dicampuradukkan antara hal-hal yang memang tidak diajarkan oleh agama kita.

Jadi kita mengucapkan salam sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa sallam dan dilakukan oleh kaum muslimin, kemudian juga pemimpin-pemimpin negeri ini yang sebelumnya juga menyampaikan salam sesuai dengan agama masing-masing, maka ikutilah contoh-contoh yang baik dari mereka. Jangan kita membuat hal-hal yang baru di dalam kita bermasyarakat, khususnya berkaitan dengan agama.

Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.2817 seconds (0.1#10.140)