Berdoa di Waktu Mustajab adalah Saat Sujud, Begini Aturannya!
loading...
A
A
A
Setiap muslim dianjurkan untuk selalu berdoa . Berdoa adalah meminta sesuatu yang baik kepada Allah agar keinginannya bisa terpenuhi dan supaya apa yang kita inginkan itu bisa diijabahi oleh Allah. Berdoa boleh dilakukan di mana dan kapan saja. Hanya ada waktu-waktu yang dianjurkan dilakukan, agar doa segera dikabulkan oleh Allah Ta'ala.
Waktu berdoa tersebut dikenal dengan waktu mustajab . Salah satu waktu mustajab ketika berdoa adalah ketika bersujud dalam salat. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,“Keadaan yang paling dekat antara seorang hamba dengan Rabb-nya adalah ketika ia sedang bersujud, maka perbanyaklah berdoa pada saat itu.” (HR. Muslim).
Hadis di atas menunjukkan adanya anjuran untuk memperbanyak doa dalam sujud. Namun, tidak ada anjuran khusus untuk memperbanyak doa saat sujud terakhir. Oleh karenanya, berdoa dapat dilakukan pada kapan saja setiap melakukan sujud.
Hanya saja yang perlu diperhatikan adalah beberapa aturan yang harus dipatuhi ketika memanjatkan doa dalam sujud tersebut. Bebarapa aturan tersebut seperti yang dirangkum dari berbagai sumber, antara lain :
1. Berdoa setelah membaca bacaan sujud yakni, Subhaana robbiayal a’la wa bihamdihi.
2. Berdoa saat sujud tidak dikhususkan pada sujud terakhir saja.
3. Berdoa dalam bahasa arab, karena beberapa ulama menilai bahasa selain bahasa arab tidak diperkenankan dalam salat.
4. Boleh berdoa dalam bahasa Indonesia, namun tidak perlu dilafadzkan dan cukup dibaca dalam hati. Hal ini untuk menghindari melanggar poin nomor 3.
5. Berdoa ketika sujud sebaiknya tidak dilakukan pada saat menjadi imam salat. Sebagian ulama berpendapat hal tersebut dapat mendzalimi makmum.
6. Jika mendirikan salat sebagai makmum, tidak boleh telat dari imam ketika berdoa saat sujud.
Rasulullah mengajarkan suatu doa yang dapat dibaca ketika bersujud, yakni sebagai berikut:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى ذَنْبِى كُلَّهُ دِقَّهُ وَجِلَّهُ وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ وَعَلاَنِيَتَهُ وَسِرَّهُ
Allahummaghfirli dzanbi kullahu diqqahu wa jillahu wa awwalahu wa akhirahu wa ‘alaniyatahu wa sirrahu.
Artinya: “Ya Allah ampunilah dosa-dosaku semua, baik yang halus atau yang jelas, yang awal dan yang akhir, dan yang terang-terangan dan yang tersembunyi.” (HR Muslim)
Kemudian doa lain yang dapat dipanjatkan ketika sujud adalah tiga doa yang disebutkan oleh Syeikh Abdul Aziz bin Baaz. Doa tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Minta diwafatkan dalam keadaan husnul khatimah
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ حُسْنَ الْخَاتِمَةِ
Allahumma inni as’aluka husnal khotimah.
Artinya: “Ya Allah aku meminta kepada-MU husnul khotimah.”
2. Minta diberikan kesempatan taubat sebelum wafat
اَللّٰهُمَّ ارْزُقْنِيْ تَوْبَةً نَصُوْحَةً قَبْلَ الْمَوْتِ
Allahummarzuqni taubatan nasuha qoblal maut.
Artinya: “Ya Allah berilah aku rezeki taubat nasuha (atau sebenar-benarnya taubat) sebelum wafat.”
3. Minta agar hati kita senantiasa ditetapkan atas agama-Nya.
اَللّٰهُمَّ يَامُقُلِّبَ الْقُلُوْبِ ثَبِّتْ قَلْبِيٍ عَلَى دِيْنِكَ
Allahumma yaa muqollibal quluub tsabbit qolbi ‘ala diinika.
Artinya: “Ya Allah wahai sang pembolak balik hati, tetapkanlah hatiku pada agama-Mu.”
Wallahu A'lam
Waktu berdoa tersebut dikenal dengan waktu mustajab . Salah satu waktu mustajab ketika berdoa adalah ketika bersujud dalam salat. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,“Keadaan yang paling dekat antara seorang hamba dengan Rabb-nya adalah ketika ia sedang bersujud, maka perbanyaklah berdoa pada saat itu.” (HR. Muslim).
Hadis di atas menunjukkan adanya anjuran untuk memperbanyak doa dalam sujud. Namun, tidak ada anjuran khusus untuk memperbanyak doa saat sujud terakhir. Oleh karenanya, berdoa dapat dilakukan pada kapan saja setiap melakukan sujud.
Hanya saja yang perlu diperhatikan adalah beberapa aturan yang harus dipatuhi ketika memanjatkan doa dalam sujud tersebut. Bebarapa aturan tersebut seperti yang dirangkum dari berbagai sumber, antara lain :
1. Berdoa setelah membaca bacaan sujud yakni, Subhaana robbiayal a’la wa bihamdihi.
2. Berdoa saat sujud tidak dikhususkan pada sujud terakhir saja.
3. Berdoa dalam bahasa arab, karena beberapa ulama menilai bahasa selain bahasa arab tidak diperkenankan dalam salat.
4. Boleh berdoa dalam bahasa Indonesia, namun tidak perlu dilafadzkan dan cukup dibaca dalam hati. Hal ini untuk menghindari melanggar poin nomor 3.
5. Berdoa ketika sujud sebaiknya tidak dilakukan pada saat menjadi imam salat. Sebagian ulama berpendapat hal tersebut dapat mendzalimi makmum.
6. Jika mendirikan salat sebagai makmum, tidak boleh telat dari imam ketika berdoa saat sujud.
Rasulullah mengajarkan suatu doa yang dapat dibaca ketika bersujud, yakni sebagai berikut:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى ذَنْبِى كُلَّهُ دِقَّهُ وَجِلَّهُ وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ وَعَلاَنِيَتَهُ وَسِرَّهُ
Allahummaghfirli dzanbi kullahu diqqahu wa jillahu wa awwalahu wa akhirahu wa ‘alaniyatahu wa sirrahu.
Artinya: “Ya Allah ampunilah dosa-dosaku semua, baik yang halus atau yang jelas, yang awal dan yang akhir, dan yang terang-terangan dan yang tersembunyi.” (HR Muslim)
Kemudian doa lain yang dapat dipanjatkan ketika sujud adalah tiga doa yang disebutkan oleh Syeikh Abdul Aziz bin Baaz. Doa tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Minta diwafatkan dalam keadaan husnul khatimah
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ حُسْنَ الْخَاتِمَةِ
Allahumma inni as’aluka husnal khotimah.
Artinya: “Ya Allah aku meminta kepada-MU husnul khotimah.”
2. Minta diberikan kesempatan taubat sebelum wafat
اَللّٰهُمَّ ارْزُقْنِيْ تَوْبَةً نَصُوْحَةً قَبْلَ الْمَوْتِ
Allahummarzuqni taubatan nasuha qoblal maut.
Artinya: “Ya Allah berilah aku rezeki taubat nasuha (atau sebenar-benarnya taubat) sebelum wafat.”
3. Minta agar hati kita senantiasa ditetapkan atas agama-Nya.
اَللّٰهُمَّ يَامُقُلِّبَ الْقُلُوْبِ ثَبِّتْ قَلْبِيٍ عَلَى دِيْنِكَ
Allahumma yaa muqollibal quluub tsabbit qolbi ‘ala diinika.
Artinya: “Ya Allah wahai sang pembolak balik hati, tetapkanlah hatiku pada agama-Mu.”
Wallahu A'lam
(wid)