Ngerinya Zina yang Paling Berat
loading...
A
A
A
Zina merupakan perbuatan terlarang dalam syariat Islam. Siapa yang melakukannya, sungguh ia akan merugi, baik di dunia maupun di akhirat. Ternyata zina itu memiliki tingkatan-tingkatan . Dan tahukah Anda bahwa zina yang paling berat adalah zina yang sangat mengerikan. Kenapa?
Al-Imam Syamsuddin Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad Utsman adz-Dzahabi –didalam kitabnya al-Kabair- mengatakan, zina yang paling berat adalah adalah berzina dengan ibu, saudara perempuan, istri ayah dan semua perempuan yang merupakan mahram bagi orang yang bersangkutan.
Al-Hakim menshahihkan riwayat yang mengatakan,
مَنْ وَقَعَ عَلَى ذَاتِ مَحْرَمٍ فَاقْتُلُوهُ
“Barangsiapa yang berzina dengan mahramnya, maka bunuhlah dia (al-Hakim, Kitab al-Hudud)
Dan dalam masalah ini terdapat hadis-hadis yang banyak, di antaranya dalah hadits al-Bara,
أن خاله بعثه النبي صلى الله عليه وسلم إِلَى رَجُلٍ عَرَّسَ بِامْرَأَةِ أَبِيهِ، أن يقتله و يخَمَّسَ مَالَهُ
Bahwasanya seorang pamannya (dari pihak ibunya) pernah diutus oleh Nabi-shallallahu ‘alaihi wa sallam- kepada seorang laki-laki yang sedang menjadi pengantin dengan istri bapaknya ; agar membunuhnya, dan (merampas) lalu membagi hartanya menjadi lima bagian (sebagaimana ghanimah) (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)
Sungguh fenomena perzinaan yang paling berat ini banyak kita dengar beritanya atau banyak pula kita baca di media masa. Semisal ada seorang adik yang berzina dengan kakaknya, seorang ayah yang menzinai anak kandungnya sendiri, seorang ayah yang menzinai istri anak kandungnya, seorang paman yang menzini keponakannya dan seterusnya. Fenomena ini merupakan contoh nyata betapa perzinaan yang berat ini telah merajalela di sekitar kita.
Untuk itulah, mengutip tulisan Ustadz Amar Abdullah Bin Syakir dari Yayasan Hisbah, menjadi hal penting bahkan sangat penting bagi setiap keluarga untuk membentengi kehormatan setiap individu rumah tangga dengan menutup pintu rapat-rapat yang berpotensi akan membuka peluang terjadinya perzinaan di antara anggota rumah tangga sedini mungkin.
Seperti memisahkan tempat tidur antara anak-laki-laki dan anak perempuan, menjauhkan anak dari tontonan –tontonan yang tidak baik yang berpotensi mendorong syahwatnya, dan lain sebagainya, berpakain yang pantas di hadapan orang-orang yang memilki hubungan keluarga, dan lain sebagainya, tidak kalah penting dari semua itu adalah mendidik keluarga di atas pendidkan agama dengan baik, hal tersebut karena akan menjadi pengendali setiap individu keluarga, dan mencegah setiap individu keluarga dari bergaul dengan teman pergaulan yang buruk.
Karena, teman yang buruk sangat berpotensi menularkan keburukannya. Dan sebuah fakta bahwa tidak jarang terjadinya perzinaan adalah karena faktor pergaulan bebas yang tanpa batas. Didukung oleh sikap orang tua yang masah bodoh dengan pergaulan Anak-anaknya.
Kita juga harus waspada dengan teknologi zaman sekarang yang sedemikian mudah terjangkau oleh siapa saja dengan harga yang relatif murah juga ambil bagian sebagai faktor pendung munculnya fenomena ini.
Betapa banyak berita kita dengar atau kita baca dalam media masa orang yang telah dewasa bahkan ada yang masih anak-anak usia belasan tahun melakukan perzinaan gara-gara sebelumnya melihat adegan porno yang diaksesnya melalui media internet misalnya,atau yang didapatkannya dari kiriman orang lain lewat blutut ke Hp-nya.
Sekali lagi, tutup lag segala pintu yang berpotensi menjadi faktor pendorong bagi seseorang untuk melakukan perzinaan yang paling berat ini. Sehingga keluarga kita selamat dari bahaya yang satu ini.
Wallahu A'lam
Baca Juga
Al-Imam Syamsuddin Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad Utsman adz-Dzahabi –didalam kitabnya al-Kabair- mengatakan, zina yang paling berat adalah adalah berzina dengan ibu, saudara perempuan, istri ayah dan semua perempuan yang merupakan mahram bagi orang yang bersangkutan.
Al-Hakim menshahihkan riwayat yang mengatakan,
مَنْ وَقَعَ عَلَى ذَاتِ مَحْرَمٍ فَاقْتُلُوهُ
“Barangsiapa yang berzina dengan mahramnya, maka bunuhlah dia (al-Hakim, Kitab al-Hudud)
Dan dalam masalah ini terdapat hadis-hadis yang banyak, di antaranya dalah hadits al-Bara,
أن خاله بعثه النبي صلى الله عليه وسلم إِلَى رَجُلٍ عَرَّسَ بِامْرَأَةِ أَبِيهِ، أن يقتله و يخَمَّسَ مَالَهُ
Bahwasanya seorang pamannya (dari pihak ibunya) pernah diutus oleh Nabi-shallallahu ‘alaihi wa sallam- kepada seorang laki-laki yang sedang menjadi pengantin dengan istri bapaknya ; agar membunuhnya, dan (merampas) lalu membagi hartanya menjadi lima bagian (sebagaimana ghanimah) (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)
Baca Juga
Sungguh fenomena perzinaan yang paling berat ini banyak kita dengar beritanya atau banyak pula kita baca di media masa. Semisal ada seorang adik yang berzina dengan kakaknya, seorang ayah yang menzinai anak kandungnya sendiri, seorang ayah yang menzinai istri anak kandungnya, seorang paman yang menzini keponakannya dan seterusnya. Fenomena ini merupakan contoh nyata betapa perzinaan yang berat ini telah merajalela di sekitar kita.
Untuk itulah, mengutip tulisan Ustadz Amar Abdullah Bin Syakir dari Yayasan Hisbah, menjadi hal penting bahkan sangat penting bagi setiap keluarga untuk membentengi kehormatan setiap individu rumah tangga dengan menutup pintu rapat-rapat yang berpotensi akan membuka peluang terjadinya perzinaan di antara anggota rumah tangga sedini mungkin.
Seperti memisahkan tempat tidur antara anak-laki-laki dan anak perempuan, menjauhkan anak dari tontonan –tontonan yang tidak baik yang berpotensi mendorong syahwatnya, dan lain sebagainya, berpakain yang pantas di hadapan orang-orang yang memilki hubungan keluarga, dan lain sebagainya, tidak kalah penting dari semua itu adalah mendidik keluarga di atas pendidkan agama dengan baik, hal tersebut karena akan menjadi pengendali setiap individu keluarga, dan mencegah setiap individu keluarga dari bergaul dengan teman pergaulan yang buruk.
Karena, teman yang buruk sangat berpotensi menularkan keburukannya. Dan sebuah fakta bahwa tidak jarang terjadinya perzinaan adalah karena faktor pergaulan bebas yang tanpa batas. Didukung oleh sikap orang tua yang masah bodoh dengan pergaulan Anak-anaknya.
Kita juga harus waspada dengan teknologi zaman sekarang yang sedemikian mudah terjangkau oleh siapa saja dengan harga yang relatif murah juga ambil bagian sebagai faktor pendung munculnya fenomena ini.
Betapa banyak berita kita dengar atau kita baca dalam media masa orang yang telah dewasa bahkan ada yang masih anak-anak usia belasan tahun melakukan perzinaan gara-gara sebelumnya melihat adegan porno yang diaksesnya melalui media internet misalnya,atau yang didapatkannya dari kiriman orang lain lewat blutut ke Hp-nya.
Sekali lagi, tutup lag segala pintu yang berpotensi menjadi faktor pendorong bagi seseorang untuk melakukan perzinaan yang paling berat ini. Sehingga keluarga kita selamat dari bahaya yang satu ini.
Wallahu A'lam
(wid)