5 Adab Bergurau dalam Islam, Salah Satunya Dilarang Berbohong
loading...
A
A
A
Islam adalah agama sempurna yang mengatur segala aspek kehidupan sesuai dengan fitrah dan hajat manusia. Di antara hajat manusia adalah kebutuhan untuk relaksasi dan menenangkan pikiran.
Banyak manusia menjadikan canda maupun gurauan sebagai relaksasi untuk menghibur diri. Islam memang tidak melarangnya, namun syariat mengajarkan adab dan etikanya sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم.
Baca Juga: Kisah Humor dan Canda Rasulullah yang Sarat Hikmah
Ustaz Farid Nu'man Hasan menceritakan bagaimana Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم bersenda gurau berikut adab-adab yang perlu diketahui umat Islam. Rasulullah juga bergurau, tersenyum, tertawa, dan mencandai para sahabatnya, sampai-sampai mereka bertanya:
"Wahai Rasulullah, engkau mencandai kami? Beliau menjawab: 'Tidaklah aku berkata kecuali yang benar." (HR Al-Bukhari dalam Adabul Mufrad)
Dalam riwayat lain, "Aku juga bergurau tapi tidaklah aku berkata kecuali benar adanya." (Alauddin Al-Hindi, Kanzul 'Ummal)
Imam Abu Daud dan Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Nabi pernah adu cepat lari sebanyak dua kali bersama istrinya, 'Aisyah radhiallahu 'anha, yang pertama ‘Aisyah pemenang dan yang kedua 'Aisyah kalah."
Imam Ahmad dalam musnadnya meriwayatkan bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم bercanda dengan sahabatnya bernama Zahir, beliau mengagetkannya dengan cara memeluknya dari belakang dan menutup mata Zahir ketika berjualan di pasar, dan seterusnya.
Dari Anas bin Malik, ia berkata, "Sungguh, ada seorang lelaki meminta kepada Nabi صلى الله عليه وسلم sebuah kendaraan untuk dinaiki. Nabi mengatakan, 'Aku akan memberimu kendaraan berupa anak unta.' Orang itu (heran) lalu berkata, 'Apa yang bisa saya perbuat dengan anak unta itu?' Nabi bersabda: "Bukankah unta betina itu tidak melahirkan selain unta (juga)?". (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
Orang-orang saleh juga bergurau. Bakr bin Abdullah mengisahkan, "Dahulu para sahabat Nabi (bergurau dengan) saling melempar semangka. Tetapi, ketika mereka dituntut melakukan sesuatu yang sungguh-sungguh, maka mereka adalah para kesatria." (Lihat Shahih Al-Adabul Al Mufrad No. 201)
Pada suatu hari, Imam Asy-Sya’bi rahimahullah bergurau, maka ada orang yang menegurnya dengan mengatakan, "Wahai Abu ‘Amr (Imam Asy Sya’bi), apakah kamu bercanda?" Beliau menjawab, "Seandainya tidak begini kita akan mati karena bersedih." (Al-Adab Asy Syar’iyyah, 2/214)
Berikut5Adab-adab bergurau yang diajarkan Islam:
1. Hindari Berbohong
Tidak sedikit manusia berbohong-berkata dusta hanya untuk mencari perhatian dan tawa manusia. Kadang mereka mencampurkan antara yang fakta dan kebohongan atau ada yang bohong sama sekali. Islam membimbing umatnya agar jujur dalam serius maupun candanya.
Dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah bersabda: "Seorang hamba tidak dikatakan beriman dengan sepenuhnya kecuali jika dia meninggalkan berbohong ketika bergurau, dan meninggalkan berdebat meski ia benar." (HR Ahmad)
Dr. Muhammad Rabi’ Muhammad Jauhari mengatakan: "Beliau (Nabi) memberikan arahan kepada para sahabatnya agar memiliki komitmen yang kuat untuk jujur dalam bergurau dan memperingatkan dari dusta saat bergurau. Dari Bahz bin Hakim, katanya: berkata ayahku, dari ayahnya, katanya: bahwa Rasulullah bersabda: "Celakalah bagi yang bicara lalu dia berdusta hanya untuk membuat orang tertawa, celakalah dia, celakalah dia." (HR Abu Daud, At Tirmidzi).
2. Hindari Kata-kata Kotor, Kasar, dan Keji
Kadang ada orang yang bergurau dengan menggunakan kata-kata kotor dan tidak pantas, baik mengandung porno, mengejek secara kasar, bisa jadi semua berawal dari sindiran kecil, dan semisalnya. Boleh jadi itu mengundang tawa. Tapi itu adalah gurauan berkualitas rendah yang tidak pantas dilakukan seorang muslim.
Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ
"Wahai orang-orang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum lainnya..." (QS. Al Hujurat: 11)
Dari Alqamah bin Abdillah, dia berkata: Bersabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم: "Bukan orang beriman yang suka menyerang, melaknat, berkata keji, dan kotor." (HR Tirmidzi No. 1977, Hasan gharib)
Banyak manusia menjadikan canda maupun gurauan sebagai relaksasi untuk menghibur diri. Islam memang tidak melarangnya, namun syariat mengajarkan adab dan etikanya sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم.
Baca Juga: Kisah Humor dan Canda Rasulullah yang Sarat Hikmah
Ustaz Farid Nu'man Hasan menceritakan bagaimana Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم bersenda gurau berikut adab-adab yang perlu diketahui umat Islam. Rasulullah juga bergurau, tersenyum, tertawa, dan mencandai para sahabatnya, sampai-sampai mereka bertanya:
"Wahai Rasulullah, engkau mencandai kami? Beliau menjawab: 'Tidaklah aku berkata kecuali yang benar." (HR Al-Bukhari dalam Adabul Mufrad)
Dalam riwayat lain, "Aku juga bergurau tapi tidaklah aku berkata kecuali benar adanya." (Alauddin Al-Hindi, Kanzul 'Ummal)
Imam Abu Daud dan Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Nabi pernah adu cepat lari sebanyak dua kali bersama istrinya, 'Aisyah radhiallahu 'anha, yang pertama ‘Aisyah pemenang dan yang kedua 'Aisyah kalah."
Imam Ahmad dalam musnadnya meriwayatkan bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم bercanda dengan sahabatnya bernama Zahir, beliau mengagetkannya dengan cara memeluknya dari belakang dan menutup mata Zahir ketika berjualan di pasar, dan seterusnya.
Dari Anas bin Malik, ia berkata, "Sungguh, ada seorang lelaki meminta kepada Nabi صلى الله عليه وسلم sebuah kendaraan untuk dinaiki. Nabi mengatakan, 'Aku akan memberimu kendaraan berupa anak unta.' Orang itu (heran) lalu berkata, 'Apa yang bisa saya perbuat dengan anak unta itu?' Nabi bersabda: "Bukankah unta betina itu tidak melahirkan selain unta (juga)?". (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
Orang-orang saleh juga bergurau. Bakr bin Abdullah mengisahkan, "Dahulu para sahabat Nabi (bergurau dengan) saling melempar semangka. Tetapi, ketika mereka dituntut melakukan sesuatu yang sungguh-sungguh, maka mereka adalah para kesatria." (Lihat Shahih Al-Adabul Al Mufrad No. 201)
Pada suatu hari, Imam Asy-Sya’bi rahimahullah bergurau, maka ada orang yang menegurnya dengan mengatakan, "Wahai Abu ‘Amr (Imam Asy Sya’bi), apakah kamu bercanda?" Beliau menjawab, "Seandainya tidak begini kita akan mati karena bersedih." (Al-Adab Asy Syar’iyyah, 2/214)
Berikut5Adab-adab bergurau yang diajarkan Islam:
1. Hindari Berbohong
Tidak sedikit manusia berbohong-berkata dusta hanya untuk mencari perhatian dan tawa manusia. Kadang mereka mencampurkan antara yang fakta dan kebohongan atau ada yang bohong sama sekali. Islam membimbing umatnya agar jujur dalam serius maupun candanya.
Dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah bersabda: "Seorang hamba tidak dikatakan beriman dengan sepenuhnya kecuali jika dia meninggalkan berbohong ketika bergurau, dan meninggalkan berdebat meski ia benar." (HR Ahmad)
Dr. Muhammad Rabi’ Muhammad Jauhari mengatakan: "Beliau (Nabi) memberikan arahan kepada para sahabatnya agar memiliki komitmen yang kuat untuk jujur dalam bergurau dan memperingatkan dari dusta saat bergurau. Dari Bahz bin Hakim, katanya: berkata ayahku, dari ayahnya, katanya: bahwa Rasulullah bersabda: "Celakalah bagi yang bicara lalu dia berdusta hanya untuk membuat orang tertawa, celakalah dia, celakalah dia." (HR Abu Daud, At Tirmidzi).
2. Hindari Kata-kata Kotor, Kasar, dan Keji
Kadang ada orang yang bergurau dengan menggunakan kata-kata kotor dan tidak pantas, baik mengandung porno, mengejek secara kasar, bisa jadi semua berawal dari sindiran kecil, dan semisalnya. Boleh jadi itu mengundang tawa. Tapi itu adalah gurauan berkualitas rendah yang tidak pantas dilakukan seorang muslim.
Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ
"Wahai orang-orang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum lainnya..." (QS. Al Hujurat: 11)
Dari Alqamah bin Abdillah, dia berkata: Bersabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم: "Bukan orang beriman yang suka menyerang, melaknat, berkata keji, dan kotor." (HR Tirmidzi No. 1977, Hasan gharib)