Keutamaan Mengucap 'Aamiin' Bersamaan dengan Malaikat

Jum'at, 26 Februari 2021 - 15:46 WIB
loading...
Keutamaan Mengucap Aamiin...
Mengucapkan Aamin adalah salah satu sebab dikabulkannya doa. Foto/ilustrasi
A A A
Mengucapkan "Aamiin" (آمين) setelah selesai membaca Al-Fatihah atau ketika mendengar doa orang lain termasuk Sunnah Nabi. Kata "Aamiin" sendiri bermakna "Ya Allah kabulkanlah".

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Jika Imam mengucapkan "Amin" maka kalian pun ucapkan Amin." (HR Muttafaq 'Alaih)



Salah satu keutamaan mengucap "Aamiin" (آمين) bersamaan dengan bacaan Malaikat diterangkan dalam hadis berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا أَمَّنَ الْقَارِئُ فَأَمِّنُوا فَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ تُؤَمِّنُ فَمَنْ وَافَقَ تَأْمِينُهُ تَأْمِينَ الْمَلَائِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Dari Abu Hurairah dari Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda: "Apabila imam mengucapkan Amin, maka ucapkanlah Amin, karena para Malaikat pun ikut mengaminkan. Maka siapa yang bacaannya "Amin"nya bertepatan dengan bacaannya Malaikat, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR Al-Bukhari No 6402)

Keutamaan lain mengucap Amin adalah menjadi sebab dikabulkannya doa, sebagaiman sabda Rasulullah berikut:

إِذَا صَلَّيْتُمْ فَأَقِيمُوا صُفُوفَكُمْ ثُمَّ لْيَؤُمَّكُمْ أَحَدُكُمْ فَإِذَا كَبَّرَ فَكَبِّرُوا وَإِذَا قَالَ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ فَقُولُوا آمِينَ. يُجِبْكُمُ اللَّهُ

"Apabila kalian shalat maka luruskanlah shaf (barisan) kalian kemudian hendaknya salah seorang diantara kalian menjadi Imam. Apabila Imam bertakbir maka kalian bertakbir dan bila Imam mengucapkan "GHAIRIL MAGHDHUBI 'ALAIHIM WALADH-DHAALLIIN" maka ucapkanlah: Aamiin, niscaya Allah mengabulkannya." (HR Muslim)

Rasulullah صلى الله عليه وسلم sendiri ketika menjadi Imam membaca Aamiin dan mengeraskan suaranya (Jahr).

Wail bin Hujr Radhiallahu 'Anhu berkata: "Aku mendengar Rasulullah membaca GHAIRIL MAGHDHUBI 'ALAIHIM WALADH DHAALLIIN. Lalu Rasulullah mengucap: "Aamiin," dengan suara yang dipanjangkan."
(HR At Tirmidzi. Imam an-Nawawi mengatakan: Hasan. Lihat Al Majmu' Syarh al Muhadzdzab, 3/328)

Imam Al-Bukhari telah menghimpun dalam bab tersendiri yaitu "Bab Imam mengucapkan Amin secara Jahr."

Imam 'Atha bin Abi Rabah rahimahullah berkata:

أَدْرَكْتُ مِائَتَيْنِ مِنَ الصَّحَابَةِ، إِذَا قَالَ الْإِمَامُ : وَلَا الضَّالِّينَ رَفَعُوا أَصْوَاتَهُمْ بِآمِينَ

"Aku jumpai 200 orang sahabat Nabi, dulu jika imam membaca: "Waladh Dhaalliin" mereka meninggikan suaranya AAMIIN. (Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Hibban dalam Ats Tsiqaat)

Imam Ibnu Katsir rahimahullah menyatakan: "Sahabat-sahabat kami (ulama Mazhab Syafi’iyyah) dan selain mereka menyatakan bahwa disunnahkan hal itu pada orang yang membacanya di luar shalat dan lebih ditekankan lagi pada diri orang yang sholat, baik sendirian, sebagai imam ataupun sebagai makmum dan dalam segala keadaan.

Adapun melafazkan kata "Amin" (آمِيْن) yang benar dan disepakati kebolehannya yaitu mengucapkan Aamiin dengan dua lafaz. Pertama, Aaamiin (آمِيْن) dengan memanjang huruf Hamzah. Kedua, Amiin (أَمِيْن) tanpa memanjang huruf Hamzah. Yang pertama lebih baik karena sesuai dengan maknanya "Ya Allah kabulkanlah".



Wallahu A'lam
(rhs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2429 seconds (0.1#10.140)