Keadaan Kaum Perempuan Menjelang Akhir Zaman

Kamis, 04 Maret 2021 - 13:34 WIB
loading...
Keadaan Kaum Perempuan Menjelang Akhir Zaman
Meskipun kiamat adalah suatu rahasia besar, tapi Allah memberikan sejumlah isyarat atau tanda kepada manusia bahwa kiamat sudah dekat, Salah satunya tanda tentang keadan wanita menjelang akhir zaman ini. Foto ilustrasi/ist
A A A
Banyak tanda-tanda yang menunjukkan bahwa kehidupan dunia sudah mendekati di akhir zaman . Salah satunya, ditunjukkan dengan keadaan kaum perempuan . Jumlah mereka semakin banyak dan munculnya perempuan-perempuan yang bangga dengan auratnya.



Salah satu dari sekian banyak hadis tentang gambaran akhir zaman ini, khususnya soal keadaam kaum Hawa ini, di antaranya, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya di antara tanda-tanda akan datangnya hari kiamat adalah: diangkatnya ilmu, merebaknya kebodohan, merajalelanya perzinahan, merajalelanya khamar, sedikitnya jumlah laki-laki, banyaknya jumlah wanita sehingga limapuluh wanita dipimpin oleh satu orang laki-laki”. (HR. Bukhari)



Hadis lainnya, Rasulullah bersabda,

“Engkau akan melihat seorang laki-laki diikuti oleh empat puluh wanita, yang tak lain hal ini disebabkan oleh sedikitnya jumlah laki-laki dan banyaknya jumlah wanita”. (HR. Bukhari)

Juga hadis yang diriwayatkan Ibnu Hajar menuturkan, “Secara tersurat bisa dikatakan, bahwa banyaknya jumlah wanita dibanding laki-laki adalah satu tanda murni Hari Kiamat, bukan disebabkan oleh satu factor tertentu. Akan tetapi, pada akhir zaman, Allah Azza Wa Jalla Maha Kuasa untuk mengurangi jumlah kelahiran bayi laki-laki dan memperbanyak jumlah kelahiran bayi wanita.”



Juga dalam riwayat lain disebutkan ketika Rasulullah Saw. ditanya oleh malaikat mengenai kapankah terjadinya hari akhir, beliau menjawab, Tidaklah yang ditanya lebih tahu dari pada yang bertanya. Kemudian Rasul menyebutkan beberapa alamat hari akhir, yaitu: seorang budak wanita melahirkan majikannya dan manusia saling bermegah-megahan dalam membangun.

Beberapa hadis tersebut, menggambarkan kepada kita mengenai keadaan kaum perempuan menjelang hari akhir. Lalu yang menjadi pertanyaan, sudah tampakkah keadaan yang disebutkan dalam hadis Rasulullah ini di zaman sekarang?



Lihat saja, pakaian tabarruj (pamer aurat) sudah biasa terlihat di mana-mana. Bahkan di kalangan perempuan muslimah sendiri. Pada kenyataannya mereka tidak berpakaian, mereka berlari di belakang model-model pakaian yang baru muncul dan mengikuti cara berpakaian orang barat yang jelas-jelas kafir. Bahkan bentuk hijab (penutup aurat) perempuan muslimah yang ada pada zaman ini, yang mereka sebut dengan “model muslimah” berasal dari 'Shopping Centre'.



Di zaman sekarang, sepertinya free sex (perzinahan) juga sudah merupakan hal yang lumrah, ikhtilath antara laki-laki dan perempuan sudah menjadi kebiasaan bagi para kaula muda. Penyakit yang sangat berbahaya ini ternyata telah menjamur ke belahan dunia lainnya. Seperti ke negara bagian timur, yang terkenal dengan sopan santun dan tata kramanya. Hal ini sebagai salah satu indikasi bahwa zaman telah mengalami keboborokan akhlak.

Ada fenomena lain lagi yang mengindikasikan keboborokan akhlak manusia di akhir zaman sesuai dengan sabda Nabi Shallallahu alaihi wa sallam di atas. Bahwa, salah satu di antara ciri kiamat adalah seorang hamba perempuan melahirkan tuannya.



Terdapat beberapa penafsiran para ulama mengenai maksud dari sabda Rasulullah SAW tersebut. Pertama, maksudnya adalah seorang anak menyetubuhi ibunya sendiri. Kedua, seorang anak memperlakukan ibunya seperti budak. Ketiga, durhaka anak terhadap ibunya. Keempat, keadaan di atas menggambarkan kekacaun sosial dari segi moral. Dari beberapa tafsiran di atas semuanya mengarah pada satu wacana yang sama, yaitu di antara alamat hari akhir terjadi kekacauan akhlak pada diri manusia, seperti perlakuan anak yang tidak layak kepada ibunya.



Muslimah, meskipun kiamat adalah suatu rahasia besar, tapi Allah memberikan sejumlah isyarat atau tanda kepada manusia bahwa saatnya telah dekat. Karena itu, sebagai muslim, kita butuh kepekaan hati untuk bisa membaca tanda-tanda tersebut. Dan terpenting, mempersiapkan diri untuk membawa bekal sebaik-baiknya untuk kehidupan akhirat yang kekal nantinya.

Wallahu A'lam.
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2305 seconds (0.1#10.140)