Kisah Imam Abdullah Bin Alwi Al-Haddad, Pengarang Ratib Al-Haddad

Minggu, 07 Maret 2021 - 17:43 WIB
loading...
A A A
"Iya. Abdullah Al-Haddad."

"Astagfirullah! Itu Imam Abdullah bin Alwi Al-Haddad ulama besar, bukan tukang pandai besi."

Malu bukan main ayah si anak tersebut. Dia pun bergegas menemui Imam Haddad.

"Wahai Imam, maafkanlah anakku. Dia memang sedikit lambat pemikirannya."

Dan apa jawaban beliau? "Tidak apa-apa. Kami malah berterima kasih. Dengan ini kami jadi ikut mengambil bagian dari acara kurban nanti."

Subhanallah, begitulah indahnya akhlak Imam Abdullah Al-Haddad. Beliau benar-benar tawadhu dan tetap berusaha membantu orang lain padahal beliau bukan tukang pandai besi.

Untuk diketahui, yang pertama kali dijuluki Al-Haddad ialah waliyullah Ahmad bin Abi Bakar bin Ahmad Masrafah bin Muhammad bin Abdullah bin Ahmad bin Abdurrahman bin Alwi Ammu Al-Faqih.

Waliyullah Ahmad Al-Haddad dilahirkan di Tarim, dikaruniai seorang anak lelaki bernama Alwi. Imam Abdullah Bin Alwi Al-Haddad (Sohibur Ratib Al-Haddad) merupakan keturunan ke-31 dari Rasulullah صلى الله عليه وسلم.

Imam Abdullah bin Alwi Al-Haddad dijuluki sebagai "pandai besi" karena beliau mampu melunakkan hati yang keras seperti besi (hadatul qulub), berkat ketinggian ilmu dan kebijaksanaannya yang luar biasa.



Wallahu A'lam
(rhs)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0915 seconds (0.1#10.140)