Temuan Gunung Emas di Kongo, Benarkah Ini Pertanda Dekatnya Kiamat?

Senin, 15 Maret 2021 - 14:05 WIB
loading...
Temuan Gunung Emas di Kongo, Benarkah Ini Pertanda Dekatnya Kiamat?
Penemuan gunung emas di Provinsi Kivu Selatan, Kongo itu membuat warga Kongo berbondong-bondong mendatangi perbukitan merah itu. Foto: Unilad/Ist
A A A
Temuan gunung emas di Kongo Afrika mendadak menarik perhatian dunia termasuk publik Indonesia. Banyak yang mengaitkan hal ini dengan pertanda Kiamat sudah dekat. Benarkah demikian?

Diberitakan bahwa penemuan gunung emas di sebuah desa Provinsi Kivu Selatan, Kongo itu membuat warga Kongo berbondong-bondong mendatangi perbukitan merah. Mereka menggali menggunakan peralatan seadanya untuk mengumpulkan biji-biji emas.



Benarkah ini pertanda Kiamat sebagaimana yang disabdakan Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم sejak 15 abad lalu? Dalam perspektif Islam, Rasulullah memang sudah mengabarkan akan kemunculan gunung emas di akhir zaman sebagai tanda-tanda kecil Kiamat sudah dekat.

Mari kita simak Hadis Nabi berikut:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَحْسِرَ الْفُرَاتُ عَنْ جَبَلٍ مِنْ ذَهَبٍ، يَقْتَتِلُ النَّاسُ عَلَيْهِ، فَيُقْتَلُ مِنْ كُلِّ مِائَةٍ، تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ، وَيَقُولُ كُلُّ رَجُلٍ مِنْهُمْ: لَعَلِّي أَكُونُ أَنَا الَّذِي أَنْجُو

"Kiamat tidak akan terjadi sampai Sungai Efrat (Al-Furat) mengering sehingga muncullah gunung emas. Manusia pun saling bunuh untuk memperebutkannya. Dari setiap seratus orang (yang memperebutkannya), terbunuhlah sembilan puluh sembilan orang. Setiap orang dari mereka mengatakan, ‘mudah-mudahan aku-lah orang yang selamat." (HR Muslim No 2894)

Dalam riwayat Imam Al-Bukhari disebutkan: " Hari Kiamat tak akan terjadi sebelum Sungai Eufrat mengering dan menyingkapkan 'Gunung Emas' yang mendorong manusia berperang. 99 dari 100 orang akan terbunuh (dalam pertempuran), dan setiap dari mereka berkata, 'Mungkin aku satu-satunya yang akan tetap hidup." (HR Al-Bukhari)

Nabi menyebutkan bahwa di antara tanda kecil terjadinya Kiamat adalah mengeringnya Sungai Eufrat di Irak dan kemunculan gunung emas. Manusia pun saling bunuh untuk memperebutkannya. Fakta hari ini gunung emas itu ditemukan di pegunungan Kongo, bukan di Sungai Eufrat yang mengering seperti yang disabdakan Nabi.

Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani menjelaskan bahwa sebab dilarangnya mengambil emas dari gunung tersebut adalah untuk mencegah terjadinya kekacauan dan saling bunuh di antara manusia. (Fathul Baari, 13/81)

Mengeringnya Sungai Eufrat
Sungai Eufrat dikatakan sebagai salah satu pertanda akhir zaman. Sungai ini dikenal dengan nama Al-Furat dalam bahasa Arab, yang artinya air paling segar. Sungai ini mengalir dari timur laut Turki.

Sungai Efrat dan Sungai Tigris adalah dua bengawan yang menjadi sebab daerah di sepanjang tepiannya disebut Mesopotamia, negeri di antara dua sungai. Dari sumbernya di kawasan timur Turki, Sungai Efrat mengalir melintasi Suriah dan Irak, sampai akhirnya bersatu dengan Sungai Tigris menjadi Sungai Syattul Arab yang bermuara di Teluk Persia.

Ustaz Muhammad Alvin Nur Choironi, pegiat kajian tafsir dan hadits, alumnus Pesantren Luhur Darus Sunnah menerangkan makna hadis mengeringnya Sungai Eufrat. Beliau menukil Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.

عن أبي بن كعب قال: "لا يزال الناس مختلفة أعناقهم في طلب الدنيا سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: يوشك أن ينحسر الفرات عن جبل من ذهب فإذا سمع به الناس ساروا إليه فيقول من عنده لئن تركنا الناس يأخذون منه ليذهبن به كله قال: فيقتتلون عليه فيقتل من كل مائة تسعة وتسعون

Artinya: "Dari Ubai bin Ka'ab berkata, 'Orang-orang terus sibuk mencari dunia. 'Hampir saja Furat (Sungai Eufrat) terbuka dan banyak simpanan emas. Saat mendengarnya, orang-orang menghampirinya lalu orang yang di dekatnya berkata, ‘Bila kita biarkan orang-orang mengambilnya, mereka akan menghabiskan semuanya.’ Rasulullah bersabda, ‘Mereka berperang karenanya, dari setiap seratus orang, sembilan puluh sembilannya terbunuh." (HR Muslim)

"Oleh para ulama, hadis ini dijadikan sebagai penjelas atas hadis sebelumnya. Ubai bin Ka’ab memperinci bahwa inti dari hadits tersebut adalah manusia akan selalu sibuk mencari dunia sehingga ia mengutip hadits tersebut," kata Ustaz Muhammad Alvin Nur dikutip dari NU online.

Dalam hadits lain juga disebutkan bahwa Rasul melarang siapa pun yang menemukan emas tersebut dilarang untuk mengambilnya. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dari jalur Abu Hurairah, berbeda dengan hadits sebelumnya.

عَنْ أَبِي هُرَيرَةَ قالَ: قالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم: "يُوشِكُ الفُرَاتُ يَحْسِرُ عن كَنْزِ مِنْ ذّهَبِ، فَمَنْ حَضَرَهُ فَلاَ يَأْخُذْ مِنْهُ شَيْئاً

“Hampir terbuka Al-Furat dengan (beirisi) simpanan emas. Siapa yang mendatanginya jangan sekali-kali mengambilnya," (HR At-Tirmidzi)

Pertama, terkait Al-Furat yang disebutkan dalam hadits tersebut. Para ulama berbeda-beda dalam memaknainya. Selain menyebutkan bahwa Furat adalah sungai di Kufah, ada juga yang mengatakan bahwa Furat berarti laut. Ada juga yang mengatakan bahwa Furat adalah air yang rasanya sangat tawar sekali. Dari makna-makna ini, sebenarnya belum ada kesepakatan di antara para ulama hadits atas makna Furat yang sebenarnya.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2283 seconds (0.1#10.140)