Temuan Gunung Emas di Kongo, Benarkah Ini Pertanda Dekatnya Kiamat?

Senin, 15 Maret 2021 - 14:05 WIB
loading...
A A A
Dengan demikian, jika ada yang mengatakan bahwa keringnya Sungai Eufrat sekarang termasuk bagian dari tanda Kiamat, maka bisa jadi benar, bisa jadi juga salah. Kedua terkait makna "Jabal min Szahab dan Kanz min Dzahab". Tiga hadits di atas menggunakan dua redaksi yang berbeda.

Pertama menggunakan kata 'gunung' dan yang kedua hanya menggunakan kata 'simpanan'. Lalu mana yang benar?

Syekh Al-Mubarakfuri menyebutkan bahwa perbedaan itu berdasarkan waktu sebelum dan sesudah ditemukan. Menurutnya, sebelum ditemukan oleh seratus orang, emas itu disebut simpanan (kanzun) namun setelah ditemukan banyak emas disebut gunung (jabal).

وتسميته كنزاً باعتبار حاله قبل أن ينكشف وتسميته جبلا للإشارة إلى كئرته

Artinya: "Penamaan ‘kanzun’ merupakan sebutan sebelum ditemukan. Sedangkan penamaan ‘jabal’ menunjukkan banyaknya emas tersebut,” (Lihat Al-Mubarakfuri, Tuḥfatul Aḥwadzi, [Madinah, Maktabah Salafiyah: 1963 M], juz VII, halaman 291).

Berdasarkan hadits ini, jika benar yang dimaksud dengan Furat adalah memang benar Sungai Eufrat, maka keringnya sungai tersebut tidak cukup menjadi tanda Kiamat. Karena sebenarnya yang menjadi pokok dan inti dari hadits tersebut adalah mencegah pertikaian banyak orang untuk memperebutkan emas tersebut, bukan saja karena sungainya yang mengering.

Maka dari itu, Rasulullah mencegah kehancuran akibat pertikaian itu (yang disebut sebagai al-sa’ah atau kehancuran) dengan mengimbau agar tidak mengambil emas itu jika telah ditemukan. Menurut Al-Mubarakfuri, substansi hadits tersebut (mencegah terjadinya pertikaian dan kehancuran akibat saling membunuh) sesuai dengan hadits Muslim yang lain dari Abu Hurairah.

Dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Kelak bumi akan mengeluarkan semua isi perutnya semisal tiang dari emas dan perak lalu akan datang seorang pembunuh seraya berkata, 'Karena benda inilah aku membunuh.' Lalu datang pula orang yang memutuskan tali silaturrahmi seraya berkata, 'Karena benda inilah aku memutuskan tali silaturrahmi.' Lalu datang pula seorang pencuri seraya berkata, 'Karena benda inilah tanganku dipotong.' Kemudian mereka semua meninggalkannya begitu saja dan tidak mengambilnya sedikitpun," (HR Muslim)

Ini menunjukkan bahwa tanda Kiamat itu bukan terletak pada mengeringnya Sungai Eufrat, melainkan perebutan harta dari perut bumi yang membuat banyak orang berperilaku buruk, seperti mencuri, membunuh, dan memutus silaturrahim.

Jika digali lebih dalam lagi, maksud dari hadits tersebut adalah larangan untuk berebut sesuatu yang bukan menjadi hak dan milik kita. Hal ini disebutkan oleh Imam Syamsul Haq Al-Azhim Al-Abadi dalam Aunul Ma'bud-nya.

والذي يظهر أن النهي عن أخذه لما ينشأ عن أخذه من الفتنة والقتال عليه

"Yang jelas, larangan untuk mengambil emas tersebut adalah akan timbulnya fitnah dan pembunuhan." (Lihat Syamsul Haq Al-Azhim Al-Abadi, Aunul Maʽbūd Syarḥ Sunan Abī Dawud, Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah: tanpa catatan tahun], cetakan 2, juz XI, halaman 294)

Adapun Tanda-tanda Kiamat Besar sebagaimana disabdakan Nabi yaitu:
1. Munculnya Dukhan (Kabut/Asap).
2. Turunnya Dajjal.
3. Binatang Melata.
4. Terbitnya Matahari dari Barat.
5. Turunnya Nabi Isa 'alaihis salam.
6. Keluarnya Ya'juj dan Ma'juj.
7. Terjadi 3 Kali Penenggelaman di Bumi yaitu di timur, di barat, di jazirah Arab.
8. Api Muncul dari Yaman yang akan menggiring manusia menuju tempat berkumpul mereka.

Tanda-tanda kiamat besar ini terdapat dalam Hadis Sahih Muslim dari Huzzaifah Ibnul Yaman radhiyallaahu 'anhu. Ini hadis merupakan peristiwa yang berurutan dan ada yang tidak berurutan. Yang pasti Kiamat akan terjadi dan kita tidak perlu bertanya kapan Hari Huru Hara itu terjadi. Para salafussaleh memberi nasihat agar kaum beriman hendaknya memperbanyak amal saleh dan mengisi hidupnya dengan sebenar-benarnya takwa kepada Allah Ta'ala.

Wallahu A'lam

(rhs)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1665 seconds (0.1#10.140)