Sang Ketua Memelihara Anjing, Bagaimana Hukumnya Menurut Muhammadiyah?
loading...
A
A
A
Dari laman www.fatwatarjih.or.id mengenai hukum memelihara Anjing, Majelis Tarjih menyimpulkan bahwa anjing boleh digunakan dalam kebutuhan penting dengan konteks manfaat seperti menjaga lahan pertanian, menggembalakan hewan ataupun berburu.
Dalam perkembangan kontemporer, anjing boleh digunakan untuk menjaga rumah atau menjadi hewan pelacak. Oleh karena itu, agama Islam cenderung melarang memelihara anjing di luar kepentingan itu.
Jika pun memelihara untuk menjaga rumah, anjing harus diperhatikan kebersihannya agar tidak memberi bekas najis pada barang-barang di dalam dan sekitar rumah.
Akan tetapi, kenajisan anjing tidak lantas membenarkan seorang muslim berlaku zalim dan aniaya. Dalam kaidah yang lebih umum, dengan mengacu pada sumber-sumber muktabar, Majelis Tarjih mencatat Islam melarang manusia menyakiti binatang, menyiksa, atau bahkan sekadar menelantarkannya.
Islam mengajarkan bahwa berbuat baik dan lemah lembut harus dilakukan kepada siapa saja, termasuk kepada binatang seperti anjing dengan batas-batas interaksi yang dipedomani oleh fikih dan syari’at. Wallahu'alam.
Dalam perkembangan kontemporer, anjing boleh digunakan untuk menjaga rumah atau menjadi hewan pelacak. Oleh karena itu, agama Islam cenderung melarang memelihara anjing di luar kepentingan itu.
Jika pun memelihara untuk menjaga rumah, anjing harus diperhatikan kebersihannya agar tidak memberi bekas najis pada barang-barang di dalam dan sekitar rumah.
Akan tetapi, kenajisan anjing tidak lantas membenarkan seorang muslim berlaku zalim dan aniaya. Dalam kaidah yang lebih umum, dengan mengacu pada sumber-sumber muktabar, Majelis Tarjih mencatat Islam melarang manusia menyakiti binatang, menyiksa, atau bahkan sekadar menelantarkannya.
Islam mengajarkan bahwa berbuat baik dan lemah lembut harus dilakukan kepada siapa saja, termasuk kepada binatang seperti anjing dengan batas-batas interaksi yang dipedomani oleh fikih dan syari’at. Wallahu'alam.
(mhy)