Kisah Wafatnya Ahli Hadis Abu Zur’ah ar-Razi yang Mengagumkan

Rabu, 17 Maret 2021 - 21:10 WIB
loading...
Kisah Wafatnya Ahli Hadis Abu Zur’ah ar-Razi yang Mengagumkan
Ilustrasi/Ist
A A A
Abu Zur'ah ar-Razi dikenal juga sebagai Abu Zur’ah al-Kabir (Abu Zur'ah yang besar) (815/816 atau 809/810 – 878 M). Beliau seorang ahli hadis Sunni dari abad ke-3 Hijriah. Nama lengkapnya ialah Ubaidulah bin Abdul Karim bin Yazid bin Faruh.



Beliau berasal, tinggal dan wafat di kota Ray, Persia, merupakan saudara dari ahli hadis terkenal lainnya yang bernama Abu Hatim ar-Razi dan anaknya Ibnu Abi Hatim.

Bedakan beliau dengan tokoh Syiah Abu Zur’ah Ahmad bin Husain ar-Razi (yang dikenal sebagai Abu Zur'ah al-Razi al-Mutawassit (pertengahan) atau al-Saghir (yang kecil).

Abu Zur'ah ar-Razi wafat dalam kondisi yang mengagumkan. Hal itu diceritakan oleh Muhammad bin Muslim bin Warah. “Saya datang dengan Abu Hatim ar-Razi ketika Abu Zur’ah dalam sakratulmaut," tutur Muhammad bin Muslim bin Warah mulai bercerita.

Muhammad bin Muslim mengajak Abu Hatim untuk menalqin beliau dengan syahadat.’

Abu Hatim menjawab, "Saya malu untuk menalqin Abu Zur’ah dengan syahadat, namun mari kita mengulang hadis, barangkali jika dia mendengar maka dia akan bisa menjawab.”



Muhammad bin Muslim pun memulai. "‘Menceritakan kepada kami Abu Ashim an-Nabil: Menceritakan kepada kami Abdul Hamid bin Ja’far,’ lalu tiba-tiba ia tidak ingat hadis tersebut. "Seakan-akan saya belum pernah mendengar atau membacanya," ujar Muhammad bin Muslim.

Abu Hatim lalu memulai juga, "Menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar: Menceritakan kepada kami Ashim an-Nabil dari Abdul Hamid bin Ja’far..."

Ternyata dia pun lupa sanad hadis tersebut seakan-akan belum pernah membaca atau mendengarnya.

Abu Zur’ah yang dalam kondisi sekarat itu tiba-tiba membuka matanya seraya mengatakan, “Menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar: Menceritakan kepada kami Abu Ashim an-Nabil: Menceritakan kepada kami Abdul Hamid bin Ja’far dari Shalih bin Abi ’Arib dari Katsir bin Murrah dari Mu’adz bin Jabal a berkata: Rasulullah bersabda: ‘Barangsiapa yang akhir ucapannya di dunia La ilaha illa Allah (tiada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Allah) maka dia akan masuk surga.’

Setelah menyampaikan hadis, Abu Zur’ah langsung menghembuskan napas terakhirnya. Rumah pun setelah itu langsung ramai dengan isak tangis orang-orang di sekitarnya.

Semoga Allah merahmatinya dan menjadikannya termasuk penduduk surga.

Kisah ini diceritakan dalam Fadhlu Tahlil hlm. 80–81 oleh Ibnul Banna, Taqdimatul Jarh wa Ta’dil hlm. 345 oleh Ibnu Abi Hatim, Tarikh Baghdad 10/335 oleh al-Khathib al-Baghdadi.

Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar As Sidawi dalam bukunya berjudul Aneh dan Lucu 100 Kisah Menarik Penuh Ibrah menjelaskan dalam kisah ini terdapat ibrah bahwa seorang yang menyibukkan diri semasa hidupnya dengan suatu amalan, maka dia akan ditutup dengannya.

"Sebagaimana Imam Abu Zur’ah yang semasa hidupnya selalu menyibukkan diri dengan hadis maka Allah menjadikan akhir kehidupannya dengan hadis yang agung ini," ujarnya.

Semoga hal itu merupakan tanda husnul khatimah. Semoga Allah meneguhkan kita di atas ketaatan dan memberi kita husnul khatimah. Aamiin.

(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1847 seconds (0.1#10.140)