Kisah Nabi Muhammad Membelah Bulan, Raja Habib Bersyahadat, Abu Jahal Jengkel

Senin, 15 Maret 2021 - 17:56 WIB
loading...
Kisah Nabi Muhammad Membelah Bulan, Raja Habib Bersyahadat, Abu Jahal Jengkel
Kisah Nabi Muhammad membelah bulan di hadapan kafir Quraisy Makkah diabadikan dalam Surah Al-Qomar. Foto/dok Islam Populer
A A A
Kisah Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم membelah bulan benar-benar menakjubkan hingga membuat Raja penyembah berhala dari Syam, Habib bin Malik bersyahadat dan sujud syukur. Namun tidak demikian dengan Abu Jahal dan pengikutnya yang menyebutnya sebagai sihir.

Bukti kebenaran Nabi membelah bulan ini dapat kita lihat dari gambar yang dirilis NASA beberapa tahun silam. Terbelahnya bulan merupakan salah satu mukjizat agung Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم.

Baca Juga: Kisah Terbelahnya Bulan yang Bikin Takjub Para Pembesar Quraisy

Kisah ini juga diabadikan Allah Ta'ala dalam Al-Qur'an.

اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ

"Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan." (QS Al-Qomar (54): 1)

Yang dimaksud dengan "saat itu" ialah Hari Kiamat atau saat kehancuran kaum musyrikin. Terbelahnya bulan merupakan suatu mukjizat Nabi untuk membungkam Abu Jahal dan pengikutnya yang selalu menentang Nabi.

Adapun Hadis yang meriwayatkan peristiwa terbelahnya bulan terjadi pada masa Rasulullah masih di Makkah sebelum Hijrah ke Madinah. Dari Abdullah bin Masud radhiyallahu 'anhu berkata: "Bulan terbelah menjadi dua pada masa Rasulullah lalu Beluau bersabda: Saksikanlah oleh kalian." (HR Muslim No 5010)

Dari Anas radhiyallahu 'anhu, bahwa penduduk Makkah meminta kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم untuk diperlihatkan kepada mereka satu mukjizat (tanda kenabian), maka Rasulullah memperlihatkan kepada mereka mukjizat terbelahnya bulan sebanyak dua kali. (HR Muslim No. 5013)
Kisah Nabi Muhammad Membelah Bulan, Raja Habib Bersyahadat, Abu Jahal Jengkel

Raja Penyembah Berhala Bersyahadat
Dalam terjemahan Kitab Durrotun Nashihin Bab Mu'jizat Nabi Muhammad Karya Syekh Utsman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakir Al-Khaubawiyyi dikisahkan, pada zaman Rasulullah hiduplah raja bernama Habib bin Malik di Syam. Dia adalah penyembah berhala yang fanatik dan menentang serta membenci agama yang didakwahkan Rasulullah صلى الله عليه وسلم.

Suatu hari Abu Jahal menyurati Raja Habib bin Malik perihal Rasulullah. Surat itu membuatnya penasaran dan ingin bertemu dengan Nabi Muhammad dan membalas surat itu ia akan berkunjung ke Makkah.

Pada hari yang telah ditentukan, berangkatlah ia dengan 10.000 orang ke Makkah. Sampai di Desa Abtah, dekat Makkah, ia mengirim utusan untuk memberitahu Abu Jahal bahwa dia telah tiba di perbatasan Makkah. Maka Raja Habib oleh Abu Jahal pun disambut oleh pembesar Quraisy.

"Seperti apa sih Muhammad itu?" tanya Raja Habib setelah bertemu dengan Abu Jahal.

"Sebaiknya Tuan tanyakan kepada Bani Hasyim," jawab Abu Jahal.

Lalu Raja Habib menanyakan kepada Bani Hasyim. "Di masa kecilnya, Muhammad adalah anak yang bisa di percaya, jujur, dan baik budi. Tapi, sejak berusia 40 tahun, Ia mulai menyebarkan agama baru, menghina dan menyepelekan tuhan-tuhan kami. Ia menyebarkan agama yang bertentangan dengan agama warisan nenek moyang kami," kata salah seorang dari keluarga Bani Hasyim.

Raja Habib makin penasaran dan ia memerintahkan untuk menjemput Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan memaksa bila ia tidak mau datang.Dengan menggunakan jubah merah dan sorban hitam, Rasulullah datang bersama Abu Bakar As-Shiddiq dan istri tercinta Sayyidah Khadijah radhiyallahu 'anha.

Sepanjang jalan Khadijah menangis karena khawatir akan keselamatan suaminya, demikian pula Abu Bakar. "Kalian jangan takut, kita serahkan semua urusan kepada Allah" kata Rasulullah.

Setibanya di Desa Abthah, Nabi Muhammad disambut dengan ramah dan dipersilahkan duduk di kursi yang terbuat dari emas. Ketika Rasulullah duduk di kursi itu, memancarlah cahaya kemilau dari wajahnya yang berwibawa, sehingga yang menyaksikannya tertegun dan kagum.

Maka berkata Raja Habib, "Wahai Muhammad, setiap Nabi memiliki mukjizat, mukjizat apa yang Engkau miliki?"

Dengan tenang, Rasulullah balik bertanya, "Mukjizat apa yang Tuan kehendaki?"

"Aku menghendaki matahari yang tengah bersinar engkau tenggelamkan,kemudian munculkanlah bulan. Lalu turunkanlah bulan ke tanganmu, belah menjadi dua bagian, dan masukkan masing-masing ke lengan bajumu sebelah kiri dan kanan. Kemudian keluarkan lagi dan satukan lagi. Lalu suruhlah bulan mengakui engkau adalah Rasul. Setelah itu kembalikan bulan itu ke tempatnya semula. Jika engkau dapat melakukannya, aku akan beriman kepadamu dan mengakui kenabianmu," kata Raja Habib.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1900 seconds (0.1#10.140)